Fakta-Fakta Terungkapnya Motif Pembunuhan Calon Pendeta Melindawati
Merdeka.com - Warga Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, beberapa hari lalu dihebohkan dengan penemuan mayat calon pendeta bernama Melindawati Zidoni di area perkebunan sawit. Melindawati ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tanpa busana.
Rupanya Melindawati korban pembunuhan dan pemerkosaan. Saat itu dia tengah bersama siswi SD NP (9) berboncengan pakai sepeda motor. Namun di tengah perjalanan keduanya diadang dua pelaku dengan penutup wajah. Kedua korban diseret ke kebun sawit. Di sanalah terjadi pembunuhan terhadap Melindawati. Sebenarnya apa motif pembunuhan terhadap calon pendeta tersebut? Berikut fakta-faktanya:
Motif Pembunuhan Dendam Pribadi
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Bagaimana pelaku membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai.
Polisi berhasil menangkap dua pelaku pembunuhan dan pemerkosaan calon pendeta Melindawati Zidoni. Dari penangkapan itu, terungkap motif pembunuhan Melindawati. Motif sementara kedua pelaku menghabisi calon pendeta tersebut lantaran tak suka dengan kepribadian korban.
Kebencian tersebut tidak berhubungan dengan agama, tetapi lebih cenderung ke tingkah laku. "Motifnya karena ada kebencian, tapi bukan masalah agama, hanya benci kepribadian saja," kata Kapolres Ogan Komering Ilir AKBP Donny Eka Syaputra.
Korban Diperkosa Sebelum Dibunuh
Aksi keji yang dilakukan oleh pelaku pembunuhan calon pendeta wanita, Melindawati Zidemi membuat banyak orang geram. Ternyata sebelum dibunuh, Melindawati diperkosa lebih dulu oleh pelaku. Korban diperkosa dalam keadaan hidup.
Hal ini berdasarkan hasil visum di mana ditemukan adanya bercak sperma di kemaluan calon pendeta. Setelah diperkosa, pelaku mencekik leher korban hingga tewas dan membuang jasadnya ke semak-semak tak jauh dari TKP perkosaan.
"Hasil visum sementara diketahui diperkosa sebelum mati. Korban meninggal dunia karena tidak bisa bernapas karena dicekik," ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.
Saksi Kunci Masih Trauma
Sebelum peristiwa nahas terjadi, calon pendeta wanita Melindawati Zidemi bersama siswi SD bernama NP (9) berangkat dari Divisi 4 dengan menggunakan sepeda motor menuju Pasar Jeti. Begitu hendak kembali pulang, tepatnya di Divisi 3, keduanya diadang di jalan dengan cara jalan diblokir menggunakan kayu balok.
Lalu, datang dua pelaku memakai penutup wajah menggunakan sarung. Kedua korban diseret pelaku ke kebun sawit. Di sana, mereka dicekik dan tangannya diikat menggunakan karet bekas ban motor. Korban NP pingsan dan dibuang pelaku ke semak-semak tak jauh dari lokasi namun berhasil selamat.
Meski selamat, tapi NP masih trauma. Dia lebih banyak murung. Untuk memulihkan kejiwaan NP, polisi melaksanakan pendampingan dari penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak serta psikolog. Sebab, keterangan NP sangat dibutuhkan untuk mengungkap kasus ini.
"Mulai membaik tapi banyak diam, murung saja," kata Kapolres OKI AKBP Donny Eka Syaputra.
Dimakamkan di Nias
Jenazah Melindawati Zidemi dibawa ke kampung halamannya di Nias Selatan, Sumatera Selatan. Sebelumnya disemayamkan di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Palembang setelah dilakukan visum di RS Bhayangkara Palembang.
Sebelum diberangkatkan, dilakukan prosesi peribatan yang dihadiri ratusan rekan, pimpinan gereja dan civitas akademika Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang (STTIP).
"Kediamannya cukup jauh, dari jalur darat nanti dibawa lewat sungai pakai speedboat," kata Rekan korban, Dewistina Finowa'a.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku sebelumnya melakukan aksi kejinya dengan menusuk punggung kanan korban menggunakan pisau lipat.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil ditangkap pada Jumat (25/10) dini hari.
Baca SelengkapnyaND datang menyerahkan diri ke Mapolsek Jatiuwung usai menikam pelaku
Baca SelengkapnyaSiti Nurhasanah (40) tega membunuh ibu kandungnya Hasyiyah (60) karena tak merestui pernikahannya dengan Sadi Adi Broto (50).
Baca SelengkapnyaDua tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi di Sleman telah menjalani tes kejiwaan. Hasilnya telah dikantongi penyidik.
Baca SelengkapnyaTersangka merupakan rekan kerja korban perempuan mayat dalam koper
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif pelaku pembunuhan RN, wanita hamil yang ditemukan tewas di ruko Kelapa Gading, Jakarta Utara merantau ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban karena sakit hati saat mendekati cucu korban.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca Selengkapnya