Fakta Kekejaman Sugeng Santoso, Pemutilasi Pakai Gunting di Malang
Merdeka.com - Sugeng Santoso (49) pelaku mutilasi di Pasar Besar, Kota Malang telah ditangkap. Penangkapan pelaku merupakan hasil penyelidikan dan peran anjing pelacak. Selama pemeriksaan, Sugeng memberikan keterangan tak masuk akal.
Diduga, Sugeng mengalami gangguan jiwa. Ia membunuh korban dengan sadis. Berikut mengungkap fakta kekejaman Sugeng Santoso yang memutilasi korban di Malang:
Mengaku Mutilasi Karena Keinginan Korban
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Sugeng, pelaku kasus mutilasi di Pasar Besar Kota Malang mengaku melakukan perbuatannya atas pesan dari korban. Korban meminta untuk dimutilasi sebelum meninggal dunia karena sakit.
"Itu permintaan dari korban. Nanti setelah meninggal tolong dilakukan pemotongan," kata AKBP Asfuri, Kapolres Malang Kota.
"Itu menurut keterangan pelaku, karena pesan dari korban. Ini masih kita dalami terus," tegasnya.
Pelaku Dikenal Sebagai Orang Stres
Sugeng pernah tinggal di Jodipan, Malang. Kini ia sudah tidak tinggal di sana karena diusir warga. Warga menganggap Sugeng sebagai orang stres. Menurut salah satu warga, Sugeng pernah kedapatan membawa senjata saat berjalan-jalan. "Dia (Sugeng) memang sering corat-coret tembok dan jalan-jalan dengan membawa senjata," kata warga tersebut. Untuk membuktikan kondisinya, pihak kepolisian meminta Sugeng untuk menjalani tes kejiwaan. "Ini nantinya kami mengundang psikiater atau dokter untuk memeriksa pelaku," kata Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri.
Tertangkapnya Sugeng Karena Sebuah Tulisan dan Tatto
Keberadaan Sugeng berhasil ditemukan berkat tatto di tubuh korban dan juga secarik kertas. Tatto di telapak kaki korban dibuat dengan menggunakan soder sol sepatu yang ditebali dengan pulpen."Tattoo itu dilakukan setelah korban meninggal, menggunakan alat yang seperti untuk sol sepatu. Kemudian dikasih tinta bulpoint, itu pesan dari korna menurut korban," jelasnya.Kemudian, tulisan yang banyak ditemukan di lokasi kejadian, ternyata juga banyak ditemukan di rumah kontrakan pelaku. Tulisan itu serupa yakni dengan susunan kalimat sulit dipahami."Hasil penyelidikan personel di lapangan, berdasarkan tulisan di TKP, kemudian dicari di daerah Jodipan, ditemukan tulisan yang sama di rumah warga. Rumah warga tersebut pernah ditempati pelaku untuk kos, tulisannya hampir sama," jelasnya.
Sugeng Tak Tahu Nama Korban
Sugeng mengaku tak mengenali nama korban. Ia mengaku baru mengenal korban sekitar 9 hari lalu di sekitar Klenteng Ang En Kiong Jalan RE Martadinata Kota Malang.Saat bertemu, korban dalam kondisi sakit sebelum kemudian meninggal dunia. Saat dibawa ke Pasar Besar kondisinya masih hidup, sebelum dimutilasi."Setelah ketemu itu dibawa ke pasar dan dilakukan mutilasi atas permintaan korban. Pengakuan itu masih kita dalami," tegasnya."Pengakuan dari pelaku, perempuan tersebut mengaku Maluku, tetapi tidak menyebutkan namanya," tegas Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri. Namun Asfuri juga belum berani memutuskan kalau korban berasal dari Maluku dan masih melakukan pendalaman lebih lanjut.
Memutilasi Pakai Gunting
Sugeng mengaku memutilasi korban dengan menggunakan gunting. Keterangan Sugeng terdengar cukup janggal. Perbuatannya dilakukan tiga hari setelah korban meninggal. "Mutilasinya pakai gunting dan alat seadanya yang dimiliki pelaku," kata Asfuri. selain itu, tindakan keji ini ia lakukan karena bisikan gaib yang didengar Sugeng. "Dimutilasi karena bisikan gaib dan pesan korban sebelum meninggal," kata Asfuri.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ditangkap di kantor polisi, wajah E tampak seperti orang linglung.
Baca SelengkapnyaSementara korban mutilasi E hingga kini belum diketahui identitasnya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku berkaitan peristiwa sadis tersebut.
Baca SelengkapnyaMeski telah diamankan polisi, keterangan terduga pelaku masih berubah-ubah.
Baca SelengkapnyaJasad korban pembunuhan dan mutilasi, saat ini masih berada di RSUD dr Slamet Garut.
Baca SelengkapnyaPolisi akan melakukan tes kejiwaan terhadap terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi yang terjadi di Garut, Minggu (30/6).
Baca SelengkapnyaE (22), terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi pria tanpa identitas di Garut, Jawa Barat, telah ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Ari Rinaldo mengatakan, aksi E dilakukan terhadap korban di sebuah rumah kosong.
Baca SelengkapnyaPolisi melibatkan tim ahli kejiwaan untuk memeriksa kondisi tersangka di Bandung, kemudian hasilnya baru diketahui bahwa tersangka dalam kondisi ODGJ.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi terungkapnya kasus pembunuhan dan mutilasi di Garut, Minggu (30/1). Aksi pelaku E (22) ternyata disaksikan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaKorban sendiri sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya, sebelum akhirnya ditemukan jasadnya.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara berdasarkan potongan tubuh yang ditemukan, korban mutilasi berjenis kelamin laki-laki.
Baca Selengkapnya