Fakta mengerikan pemerkosaan 58 bocah oleh pengusaha di Kediri
Merdeka.com - Masih teringat kita apa yang terjadi pada kasus pelecehan seksual terhadap siswa pre-school Jakarta International School (JIS) cukup mencengangkan sejumlah pihak, diduga dilakukan oleh sang guru. Lalu kematian Yuyun (15), pelajar SMPN 5 Padang Ulak Tanding, yang tinggal di Dusun V Desa Kasie Kasubun, yang tewas usai diperkosa oleh 14 pemuda di sebuah hutan.
Kini muncul kembali hal yang serupa di Kediri, Jawa Timur. 17 Dari 58 anak di bawah umur itu sudah teridentifikasi menjadi korban perkosaan. Dari dari 58 anak, saat ini baru lima anak yang berani melaporkan ke pihak berwajib dan sedang dalam proses penyelidikan.
Para bocah yang menjadi korban awalnya diberikan obat anti hamil, lalu diberikan tontonan dewasa. Parahnya lagi pelaku seorang merupakan pengusaha terkenal di kota tersebut.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Kapan anak-anak dikorbankan? Tulang-tulang itu berasal dari abad ke-7 dan ke-12, sebagian besar darinya disimpan pada masa kejayaan Chichén Itzá selama 200 tahun, sekitar tahun 800 hingga 1000 M.
-
Siapa yang mengorbankan anak-anak? Sebagai pusat kekuasaan utama di Mesoamerika pra-Hispanik, Chichén Itzá terkenal dengan tradisi berdarahnya, penduduk masa ini juga mengorbankan kerabat termasuk saudara kandung khususnya laki-laki.
Berikut rangkuman merdeka.com terkait kasus pemerkosaan 58 bocah oleh pengusaha di Kediri:
Puluhan anak di Kota Kediri diduga jadi korban pemerkosaan pengusaha
17 Dari 58 anak di bawah umur di Kediri sudah teridentifikasi menjadi korban perkosaan yang diduga dilakukan oleh Sony Sandra alias Koko (60), seorang pengusaha terkenal di kota tersebut. Namun baru lima anak yang berani melaporkan ke pihak berwajib dan sedang dalam proses pengadilan."Dua belas orang hilang. Salah satu korban yang 12 ini sudah melahirkan anak laki-laki. Tapi dia juga udah keluar dari kota Kediri," kata Perwakilan masyarakat peduli Kediri, Ferdinand Hutahaean, di Hotel Alia Cikini, Senin (16/5).Ferdinand juga mengatakan bahwa tersangka sempat menyuap semua korbannya dengan uang Rp 50 juta dan sepeda motor agar tidak melaporkan kasusnya atau bersaksi di pengadilan."Salah satu mami plus korban bernama IG diduga menerima uang sogokan dari terdakwa Sony untuk keluar dari Kota Kediri. Diduga IG saat ini berada di Kalimantan," ucap dia.Sementara Pembina Kekuatan Cinta Indonesia (YKCI) Betania Eden mengatakan terungkapnya kasus tersebut dikarenakan salah satu korban bernama AK (13) yang saat ini duduk kelas 2 SMP sempat hilang selama 5 hari."AK ini waktu diperkosa masih duduk di kelas 6 SDN Jagalan V. Dia sempat hilang 5 hari. Korban hilang saat jelang pelaksanaan UN bulan Maret 2015. Sehingga ibu korban melaporkan ke Polres Kota Kediri," ucap Betania Eden.Sejak pelaporan dari orangtua korban AK, Polisi setempat lalu menelusuri keberadaan AK tersebut. Sampai akhirnya Polisi menemukan AK di Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri."AK sejak ditemukan, ibunya bertanya ke mana dia. Ayu akhirnya mengakui kalau dirinya disetubuhi oleh Koko. Sejak itulah Polisi mencari keberadaan Sony Sandra alias Koko itu. Ternyata Polisi temukan Koko ini di Bandara Juanda," katanya.Semenjak saat penangkapan Koko tersebut dia menjalani hukuman penjara. Namun baru Kamis (19/5) pelaku akan menjalani sidang vonis Pengadilan Negeri di kota Kediri."Kita berharap tersangka Koko dihukum mati," tutupnya.
Sebelum diperkosa, puluhan bocah dicekoki pil antihamil & film porno
Sungguh bejat perbuatan Sony Sandra alias Koko agar seluruh bocah yang telah diperkosanya tidak hamil. Dia memaksa mereka untuk meminum pil antihamil saat dibawa menuju hotel tempatnya melampiaskan napsu bejatnya tersebut.Hal itu terungkap dari penuturan korban, AK (12) di hadapan media. Dia diajak salah satu rekannya berinisial IG yang juga korban pengusaha kontraktor asal Kediri itu yang berperan sebagai 'mami'.AK tidak menyangka akan dibawa ke sebuah hotel, lantas diminta untuk meminum pil hingga membuatnya pusing, lemas, kram hingga ingin muntah. Bahkan, AK dilarang memuntahkannya, jika itu terjadi dia akan dipaksa untuk meminumnya kembali."Kalau korbannya ada lima orang. Lima orang itu sekaligus dicabuli dia. Pelaku ini sangat biadab," kata Perwakilan Masyarakat Peduli Kediri Ferdinand Hutahaean dalam konferensi pers di Hotel Alia Cikini, Jakarta, Senin (16/5).Sebelum melakukan aksinya, pelaku mencabuli seluruh korbannya secara bergantian. Tak hanya itu, dia juga menyetel film porno di sela-sela perbuatan bejatnya tersebut.
Pelaku selalu mengakui dirinya masih bujangan
Satu per satu puluhan korban pemerkosaan di Kediri bersuara. Berdasarkan hasil investigasi dan pengakuan korban berinisial AK, dia berkenalan dengan pelaku, Sony Sandra alias Koko, karena dikenalkan oleh 'mami' yang juga teman dekat korban (IG).Dalam perkenalan Sony ke para korbannya, dia selalu mengaku bernama Koko, yang tinggal di Pare Kabupaten Kediri. Pelaku selalu mengakui dirinya masih bujangan.Cara pelaku mencabuli para korbannya yakni dengan cara sistem Multi Level Marketing (MLM). Korban yang sudah dicabuli oleh pelaku kemudian diminta untuk mengajak temannya lagi yang masih perawan.Pelaku selalu mengajak korbannya ke hotel Bukit Daun. Di Hotel itu, korban disuruh minum pil antihamil. Ketika pil tersebut mulai beraksi, korban nantinya akan mengalami pusing, badan lemas, tangan dan kaki keram, serta mau muntah.Korban tidak boleh memuntahkan pil tersebut. Jika terpaksa muntah, korban akan dipaksa minum pil lagi.Perwakilan Masyarakat Peduli Kediri Ferdinand Hutahaean mengatakan pelaku selalu melakukan pencabulan secara bergiliran, sehingga para korbannya bersama-sama berada dalam kamar hotel tersebut."Kalau korbannya ada lima orang. Lima orang itu sekaligus dicabuli dia. Pelaku ini sangat biadab," kata Ferdinand, Senin (16/5).Pelaku selalu mencabuli dua atau tiga korban anak di bawah umur dalam satu kamar secara bergantian. Sementara pelaku melakukan aksinya dalam dua tahap atau gelombang dengan diselingi nonton nonton DVD porno.Untuk menutupi aksi biadabnya, pelaku selalu menyuap para korbannya sejumlah uang Rp 50 juta dan sepeda motor. Bahkan pelaku juga tidak segan-segan mengancam korban dan orang tua korban dengan cara menyebarluaskan foto bugil korban atau dibunuh, jika korbannya berani melapor kepihak berwajib."Pelaku (Sony) ini mengancam korban dan orang tua korban untuk tidak melaporkan kepada polisi. Kalau Korban melapor pelaku akan menyebarkan foto bugil korban atau dibunuh," tutup Ferdinand.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.
Baca SelengkapnyaKorban trauma usai dicabuli oleh A. Bahkan, korban diminta menghisap kemaluan tersangka.
Baca SelengkapnyaDelapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.
Baca SelengkapnyaPara tersangka mencabuli korban dengan mengiming-imingi korban uang jajan.
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan perbuatan itu di rumah A dan ada juga di semak belukar di wilayah Bathin Solapan.
Baca SelengkapnyaPelaku menjanjikan jajanan kepada pelaku agar mau ikut.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus AW (58), tersangka predator anak di Kecamatan Kotabaru, Karawang. Residivis ini ditangkap setelah sejumlah orang tua melaporkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSeorang montir di Palembang inisial B (30), diduga melakukan aksi sodomi terhadap lima bocah laki-laki.
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, sekelompok pemuda menantang korban mengeluarkan kemaluannya untuk onani.
Baca SelengkapnyaKasus pencabulan terhadap anak ini berawal ketika korban main ke rumah kontrakan terduga pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban dalam keadaan mabuk sempat diinapkan di rumah salah satu pelaku.
Baca SelengkapnyaTerkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.
Baca Selengkapnya