Fakta mengerikan teroris berencana ledakkan pejabat negara
Merdeka.com - Akhir pekan lalu Tim Densus 88 menangkap sembilan orang terduga teroris. Dua orang ditangkap di Jawa Barat (Jabar), dua di Jawa Tengah (Jateng) dan empat di Jawa Timur (Jatim). Sembilan orang ditangkap, namun satu orang dibebaskan lantaran tidak terbukti terlibat.
Pada Jumat (18/12) di TKP Majenang, Cilacap dan Jateng ditangkap sekitar pukul 11.30 WIB terhadap 2 terduga teroris di Jalan Majenang Kab Cilacap dengan inisial RS alias IW alias ZA. Satu terduga lain berinisial YS alias KH. Di hari sama sekitar pukul 16.05 WIB, Densus 88 juga menangkap dua terduga teroris atas nama Z dan AA di Jalan Awiluar Purbaratu, Tasikmalaya, Jabar.
Berselang satu hari tepatnya Sabtu (19/12) sekitar pukul 10.00 WIB, tiga orang terduga teroris ditangkap di Jalan Empu Nala 78, Mojokerto, Jatim. Atas nama MKA alias M alias K yang merupakan DPO Klaten, TP dan IR. Satu orang lainnya berinisial JAR alias AR alias AS yang juga DPO Klaten ditangkap di Gresik, Jawa Timur.
-
Siapa yang merencanakan serangan teror di Singapura? Rencana YLK yang gagal itu, ternyata diperintahkan oleh AM/AZ petinggi Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP).
-
Apa tujuan Serangan Umum Surakarta? Momen ini mempersatukan rakyat untuk bersama-sama mempertahankan Kota Solo dengan berbagai senjata.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Kenapa terorisme jadi ancaman besar untuk Indonesia Emas 2045? Sebagai negara kepulauan dengan keberagaman budaya dan agama, Indonesia memiliki potensi besar menjadi negara maju dan sejahtera. Namun, ancaman manifes dan laten tidak bisa dielakkan, seperti bibit intoleransi dan radikalisme pada aksi terorisme.
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
"Tanggal 18 sampai 20 Desember kemarin, Densus 88 menangkap terhadap 9 orang terduga teroris. Mereka eks (mantan) Jemaah Islamiyah. Mereka sekarang berkaitan dan berkorelasi dengan ISIS," kata Kapolri Jenderal Badrodin di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (21/12).
Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap rencana mereka melakukan aksi teror besar-besaran yang diistilahkan 'konser besar' jelang pergantian tahun. Tidak tanggung-tanggung, sasarannya bukan cuma tempat ibadah tapi juga objek vital, markas polisi, hingga pejabat.
"Rencananya mau meledakkan tempat-tempat tertentu dan pejabat-pejabat. Mereka mau mengadakan konser besar di Indonesia agar menjadi salah satu berita internasional," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan.
Polisi mengimbau seluruh elemen masyarakat ikut membantu mengantisipasi dan menangkis serangan kelompok yang hendak berbuat teror. "Imbauan teror ini bukan saja memerangi fisik tapi lebih kepada aqidah. Salah satunya melalui masjid-masjid, saya mohon kerjasama, buka mata buka telinga. Terutama tokoh agama, Jangan sampai ada yang masuk," kata Anton.
Merdeka.com mencatat fakta menyeramkan dari rencana aksi teror yang harus diwaspadai. Berikut paparannya.
Polisi, pejabat, tempat ibadah jadi target
Polri menyatakan akhir tahun ini menjadi incaran sejumlah kelompok radikal dan kelompok terduga Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk melakukan pengeboman terhadap tempat-tempat tertentu bahkan sejumlah pejabat negara di Indonesia. Sejumlah tempat yang menjadi target adalah tempat-tempat yang dianggap musuh oleh ISIS.
"Mereka mau mengadakan 'konser' besar-besaran di Indonesia agar menjadi salah satu berita internasional. Termasuk kantor polisi, tempat ibadah, pejabat Densus, BNPT, polisi, dan pejabat pemerintah," tegas Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan di Jakarta Selatan, Senin (21/12).
Warga asing juga jadi sasaran
Atas penyelidikan sementara terhadap terduga teroris, pejabat negara juga menjadi sasaran teror tersebut. Bahkan warga negara asing juga menjadi sasaran sembilan terduga teroris tersebut.
"Kita lakukan koordinasi dan semua yang memungkinkan jadi sasaran teroris akan kita lakukan pengawasan termasuk pejabat tinggi negara. Kita tidak bisa menafikan bahwa semua yang ada di Indonesia jadi sasaran teror," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Teror di Jawa, Sumatera dan Kalimantan
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan menuturkan, sejumlah tempat yang disebut menjadi incaran kelompok radikal dan ISIS yaitu di Sumatera ada satu daerah, Jawa dua daerah dan di Kalimantan ada satu daerah. Namun Anton enggan merinci nama daerah karena dikhawatirkan akan membuat masyarakat resah.Â
"Itu sudah ada kota-kota yang jadi target, yaitu Sumatera 1 daerah, Jawa 2 daerah, termasuk di Kalimantan 1 daerah. Kami belum bisa sebut nama daerahnya karena nantinya akan meresahkan masyarakat," imbuh Anton.
Ada kaitan dengan Dr Azahari dan ISIS
Tim Densus 88 menangkap sembilan orang terduga teroris. Dua orang ditangkap di Jawa Barat (Jabar), dua di Jawa Tengah (Jateng) dan empat di Jawa Timur (Jatim). "Mereka eks (mantan) Jemaah Islamiyah. Mereka sekarang berkaitan dan berkorelasi dengan ISIS," kata Kapolri Jenderal Badrodin di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (21/12).
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan, tersangka JAR alias AR alias AS, MKA alias M alias K, yang ditangkap pada 19 Desember 2015 di Jawa Timur ternyata memiliki hubungan dengan kelompok Azahari pengebom bunuh diri dalam di Kota Batu pada tahun 2005. Empat tersangka ini sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Penangkapan terhadap empat tersangka ini bermula saat kelompok teroris memproduksi senjata api yang diduga untuk melancarkan serangannya. Saat melakukan pencarian, ada beberapa anggota dari kelompok yang disebut memiliki hubungan dengan Ashari ini melarikan diri.Â
"Yang di Jawa Timur itu masih ada hubungan dengan Azhari, kelompok lama," kata Anton di Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (21/12).
Panglima TNI jadi sasaran
Jaringan teror Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) terus menebar ancaman ke pelbagai penjuru negara. Indonesia juga tidak luput dari ancaman mereka. ISIS dikabarkan mengincar petinggi lembaga negara hingga Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Aparat kepolisian meminta semua pihak menjaga diri atas pelbagai ancaman aksi teror.
"Kita sampaikan (ancaman) dari ISIS juga ada ancamannya kepada Polri, Panglima TNI, pejabat Densus. Kita minta waspada," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti belum lama ini. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaDengan kini total anggota AO yang sudah ditangkap selama bulan oktober mencapai 42 tersangka.
Baca SelengkapnyaBerencana akan beroperasi untuk menggagalkan Pemilu 2024 yang akan datang.
Baca SelengkapnyaDia mengaku telah mengamankan tiga orang diduga provokator.
Baca SelengkapnyaKapolri pun memerintahkan kepada seluruh anggotanya untuk terus siap-siaga.
Baca SelengkapnyaRusia digemparkan kasus penembakan massal di Gedung Konser Crocus City Hall, Moskow, pada Jumat 22 Maret 2024 malam.
Baca SelengkapnyaDia pun meminta kepada pihak terkait, baik Bawaslu, DKPP, Kepolisian agar menangkal tiga skenario melawan hukum ini.
Baca SelengkapnyaPuluhan tersangka teroris ditangkap Densus 88 itu merupakan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Anshor Daulah (JAD).
Baca SelengkapnyaOperasi Lilin ini digelar selama 12 hari bersamaan dengan pengamanan masa kampanye Pilpres dan Pileg 2024.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIrjen Karyoto telah memerintahkan jajarannya untuk turun mengamankan rumah ibadah selama natal
Baca Selengkapnya