Fakta yang Terungkap di Balik Pelajar Parodikan Indonesia Raya
Merdeka.com - Di penghujung tahun 2020, dalam negeri dibuat gusar. Betapa tidak, beredar sebuah video yang memparodikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di salah satu akun Youtube.
Lirik lagu kebangsaan diubah dengan kata-kata provokatif. Bahkan, Burung Garuda yang menjadi lambang negara diganti jadi ayam jago. Saat itu, 28 Desember 2020, saat sedang heboh-hebohnya, dugaan pemilik akun penyebar mengarah ke Warga Negara Malaysia.
Namun, bak jatuh tertimpa tangga. Indonesia harus menelan pil pahit, mendapati pelaku pembuat sekaligus penyebar adalah seorang remaja berusia 16 tahun berstatus pelajar SMP yang berdomisili di Cianjur, Jawa Barat. Dan dia berkewarganegaraan Indonesia.
-
Apa yang membuat remaja ini viral? Dalam sebuah video TikTok yang diunggah oleh akun @reyvasky_, potret remaja yang disebut mirip dengan Arhan menjadi viral dengan cepat.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
Berikut sederet fakta yang terungkap hasil kerjasama Polri dengan Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM):
1. PDRM sempat Interogasi TKI berusia 40 Tahun
Tak lama setelah geger, PDRM langsung menyelidiki kasus. Investigasi awal pihak kepolisian Malaysia, video parodi itu dibuat oleh warga negara Indonesia (WNI).
Informasi tersebut diperoleh dari hasil interogasi terhadap TKI berusia 40 tahun yang ditangkap di Sabah, Senin (28/12). Demikian dikutip dari laman Bernama TV, Kamis (31/12).
Namun pihak Malaysia belum merinci detail WNI yang diduga pelaku penyebaran dan yang mengedit video itu.
"Perbuatan yang mengaibkan sebuah negara itu adalah sebuah kesalahan yang sangat berat," ujar Tan Sri Abdul Hamid Bador, Kepala Polisi Negara Malaysia lewat pernyataannya di Bernama TV.
"Insya Allah apabila tertangkap nanti, kita akan dakwa dia di mahkamah untuk menerima hukuman seberat-beratnya," tambah Tan Sri Abdul Hamid Bador.
2. Bareskrim Tangkap Pelaku di Cianjur
Bareskrim Polri yang juga telah berkoordinasi dengan PDRM ikut menyelidiki. Hasilnya, MDF, seorang remaja 16 tahun di Cianjur, Jawa Barat ditangkap.
Kepada penyidik, MDF yang masih berstatus pelajar kelas 3 SMP mengaku mempunyai nama samaran yang kerap digunakan saat berselancar di dunia maya.
"MDF ini nama asli. Tapi di dunia maya adalah Fais Rahman Simalungun. Tapi aslinya namanya MDF. Dan orang kalau melihat dengan nama itu kan marga dari Sumatera Utara. Padahal dia adalah orang Cianjur. Tadi malam kita tangkap dia di rumahnya. Dan dia kelas 3 SMP," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Raden Argo Yuwono.
3. 2 Pelaku adalah Remaja WNI
Pada kasus ini, terungkap ada dua pelaku yang merupakan remaja WNI. Adalah NJ yang ditangkap di Sabah, Malaysia. Kemudian, MDF yang ditangkap di Cianjur Jawa Barat.
"Bareskrim Polri dengan PDRM saling bertukar informasi berkaitan dengan adanya video di kanal youtube tadi. Akhirnya dari PDRM berhasil mengamankan laki-laki 11 tahun WNI berinisial NJ di Sabah Malaysia," kata Argo.
Argo menjelaskan, NJ berkewarganegaraan Indonesia. Ketika itu, sedang tinggal sementara di Sabah Malaysia. NJ ikut orang tuanya yang bekerja sebagai TKI sebagai driver di salah satu perusahaan perkebunan di Sabah Malaysia.
4. Pelaku MDF Lihai Kelabuhi Polisi Siber
Kasus bermula ketika NJ dan MDF yang berteman di dunia maya kerap kali berkomunikasi.
Lalu, kata Argo, pada suatu waktu antara MDF dan NJ mereka berdua saling marah hingga pada akhirnya MDF membuat lagu Indonesia Raya yang diparodikan menggunakan data dari NJ.
"Kemudian karena MDF ini membuat di kanal YouTube itu parodi lirik video dengan menggunakan nama NJ kemudian dia tag lokasinya di Malaysia, menggunakan nomor Malaysia, akhirnya kan yang dituduh NJ. NJ itu marah sama MDF," kata Argo.
Karena perbuatannya, lantas NJ yang berada di Malaysia langsung membalas perbuatan MDF dengan membuat konten Channel Asean di Youtube yang lagu parodi tersebut ditambah gambar babi.
"Salahnya NJ itu buat kanal YouTube lagi dengan konten chanel Asean. Dia membuat Channel Asean kemudian mengedit isi yang sudah disebar MDF, dengan ditambahkan ada gambar babi yang ditambahi NJ. Jadi NJ yang di Malaysia membuat, kemudian MDF yang di Indonesia, Cianjur membuat karena marah ini kemudian membuat," jelasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaAksi bejat SH yang terekam kamera bikin heboh jagat media sosial
Baca SelengkapnyaViral Remaja Cekoki Miras ke Anak TK di Tulungagung, Ini Pengakuannya saat Diinterogasi Warga
Baca SelengkapnyaRemaja putri di Garut tertekan dengan teror pacar virtual yang sama sekali belum pernah bertemu muka dengannya. Dia bahkan sampai nekat mencoba bunuh diri.
Baca SelengkapnyaPeredaran narkoba begitu marak terjadi di Grobogan. Berbagai kalangan bisa menikmati barang terlarang itu.
Baca SelengkapnyaVideo dugaan pelecehan seksual yang dilakukan remaja terhadap bocah perempuan yang masih duduk di bangku TK viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengetahui pelaku perundungan siswi SMP itu berjumlah delapan orang.
Baca SelengkapnyaSejumlah remaja terekam sedang mengolok-olok penderitaan anak Palestina
Baca SelengkapnyaDiduga, barang serupa pulpen itu dijual pedagang keliling yang datang ke sekolah
Baca SelengkapnyaObat ini memiliki sejumlah dampak negatif jika dikonsumsi anak-anak.
Baca SelengkapnyaKasus pembullyan kembali terjadi. Kali ini kasus viral ini terjadi di Cilacap, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Baca Selengkapnya