Fase Covid-19 Indonesia: Nakes harus Memilih Pasien Mana yang Dapat Oksigen
Merdeka.com - Angka penyebaran Covid-19 di Indonesia tengah melonjak tajam yang turut meningkatkan angka pasien yang harus masuk ke ruang perawatan di rumah sakit. Bahkan, sejumlah fasilitas kesehatan rumah sakit terancam kolaps, salah satunya ketersediaan oksigen.
Menurut Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, kondisi kekurangan akan oksigen bagi pasien saat ini telah terjadi. Karena kondisi tersebut, banyak para tenaga kesehatan yang berada dalam posisi dilematis tatkala harus memilih pasien yang harus ditangani lebih dulu.
"Jadi kalau cerita dari teman-teman yang pasiennya sangat banyak, antre di IGD (Instalasi Gawat Darurat). Kemudian apalagi pasien-pasien itu membutuhkan Oksigen yang segera nah ini akan menjadi masalah karena di IGD pun titik-titik oksigen itu terbatas," kata Erlina dalam konferensi pers Lima Organisasi Kesehatan (5 OP), Jumat (18/6).
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Siapa yang lebih berisiko gangguan pernapasan? 'Memulai kebiasaan merokok sebelum usia 18 tahun meningkatkan risiko gejala pernapasan pada usia 28 tahun sekitar 80% dibandingkan dengan non-perokok. Pada mereka yang mulai merokok pada usia 18 tahun atau lebih, risikonya sekitar 50% lebih tinggi dibandingkan non-perokok,' demikian pernyataan yang disampaikan dalam rilis berita hasil penelitian.
-
Siapa yang berisiko pneumonia? Faktor-faktor ini termasuk bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif, anak yang tidak mendapat imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), anak yang mengalami malnutrisi, atau anak yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
-
Siapa yang lebih berisiko meninggal? Setelah lebih dari satu dekade, 1.871 individu yang retina mereka terlihat lebih tua lebih mungkin meninggal.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Apa tantangan pasien kanker? 'Ini kan bukan penyakit yang enak, pasti membuat orang khawatir, takut dan sebagainya. Nah, kita yang berada di sekitarnya harus memberi support. Di samping itu, suami dan keluarga yang berada di dekatnya harus memberikan semangat pada dirinya,' ungkap Ikhwan dalam acara gelar wicara bertema 'Mengenal Metastasis Her2-Low' dilansir dari Antara.
Erlina menjelaskan kekurangan fasilitas oksigen saat ini kerap terjadi, ketika dalam satu fasilitas kesehatan penyedia oksigen, namun pasien yang membutuhkan melampaui batasnya. Sehingga kondisi seperti itu, acap kali membuat para nakes dilema saat terpaksa ambil sebuah keputusan.
"Misalkan oksigennya ada 9, lalu ada 26 pasien itu akan menjadi dilematis sekali bagi dokter untuk memutuskan yang mana yang akan diberi oksigen. Dan ini sungguh situasi yang tidak menyenangkan bagi petugas kesehatan dan juga bagi dokter apalagi bagi keluarga melihat keluarganya sudah sangat sesak tetap tetapi tidak dapat diberikan oksigen, kondisi itu sudah terjadi di beberapa rumah sakit," ungkapnya.
Hal itu bisa terjadi, lanjut Erlina, lantaran jumlah pasien COVID-19 saat ini sangat melonjak dengan cepat dibandingkan tahun lalu. Sebagai contoh, data okupansi RS yang pada Mei lalu hanya sekitar 20-30 persen, kini sudah melonjak drastis.
"Dari okupasi 20 sampai 30 persen Mei, sekarang tiba-tiba 80 persen ini menunjukkan bahwa pasien itu luar biasa. Dan tentu kalau banyak pasien yang dirawat tentunya banyak yang berat banyak yang butuh oksigen banyak butuh support support terapi yang lainnya," terangnya.
Oleh sebab itu, Erlina meminta kepada pemerintah agar bisa menekan lonjakan pasien Covid-19 saat ini. Sudah seharusnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diterapkan secara menyeluruh dan serentak, agar dapat menekan penyebaran Covid-19.
"Kami ini di hilir, ada batasannya, oleh sebab itu kita minta pada pemerintah pusat untuk lebih tegas berani dan juga penerapan PPKM ini menyeluruh jangan sporadis," pungkasnya.
Adapun permintaan untuk diberlakukan PPKM secara menyeluruh tersebut dilayangkan oleh lima organisasi profesi (5 OP) dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Lalu Ikatan Dokter Anak Indonesia (lDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI).
Sebelumnya, Kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 12.990 dari data Kamis (17/6) yang tercatat masih 1.950.276 orang. Sehingga total kumulatif kasus yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu menjadi 1.963.266 orang.
Temuan 12.990 kasus Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 132.215 spesimen dari 73.805 orang. Penambahan 12.990 kasus positif Covid-19 disumbang 31 dari 34 provinsi di Indonesia.
Namun, lima provinsi berkontribusi kasus positif Covid-19 tertinggi yakni DKI Jakarta 4.737, Jawa Barat 2.791, Jawa Tengah 1.331, Jawa Timur 731 dan DI Yogyakarta 592. Selain kasus positif, kasus kematian akibat Covid-19 juga meningkat yakni sebanyak 290 dari data kemarin hanya 53.753. Total kasus kematian Covid-19 di Tanah Air kini menembus 54.043 orang.
Pasien sembuh dari Covid-19 juga meningkat. Data kemarin hanya 1.771.220, kini naik menjadi 1.799.127 orang. Ada penambahan 7.907 pasien sembuh dari Covid-19.
Demikian laporan Kementerian Kesehatan melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Data dihimpun dalam 24 jam terakhir hingga hari ini, Jumat (17/6), pukul 12.00 WIB.
Masih data Kementerian Kesehatan, kasus aktif atau pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan maupun isolasi di Indonesia mencapai 130.096 orang. Meningkat 4.793 dari data kemarin hanya 125.303 orang.
Sementara itu, kasus suspek Covid-19 mencapai 111.635. Bertambah 1.163 dari data kemarin yang menunjukkan 110.472 orang.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaPuluhan jenazah terpaksa ditempatkan di trotoar dan selasar rumah sakit karena kamar mayat tak mampu lagi menampung.
Baca SelengkapnyaAnies dan Prabowo Saling Dukung Program Menambah Jumlah Dokter di Indonesia
Baca SelengkapnyaBudi mengingatkan, saat ini ada 12.000 bayi yang mengalami kelainan jantung bawaan dan mendapatkan tindakan cepat lewat operasi.
Baca SelengkapnyaGudang terbakar tersebut tidak berizin dan diduga tabung yang ada oplosan.
Baca SelengkapnyaDirektorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca Selengkapnya