Fatwa Fardhu Ain Khofifah kian ramai dibicarakan warganet
Merdeka.com - Pengguna internet (warganet) rupanya ikut memberi perhatian khusus soal fatwa fardhu ain (wajib bagi setiap umat Islam) memilih Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Di media sosial Twitter, masalah itu sempat menjadi trending topic se-Indonesia, Selasa petang (12/6).
"Ketika Allah dan Utusan-Nya diajak pemilu #PilihKhofifahFardhuAin," tulis akun @S_Yudhani.
"Begitulah yang namanya agama sudah dibawa untuk kepenting politik tertentu. Yang namanya fardhu itu merupakan sesuatu yg vital dalam agama. Tidak bisa sembarangan menentukan tanpa dalil yg jelas. Heran saya," kicau akun @tagegat.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Siapa yang memimpin diskusi tentang pencegahan hoax di Pekanbaru? Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
-
Kapan debat pilgub Jateng pertama? Selain itu, Andika Perkasa menjadikan debat terbuka Pilkada Jakarta sebagai salah satu referensinya dalam menghadapi pelaksanaan debat Pilkada Jateng 2024.'Debat yang pertama kan tanggal 26 (Oktober, red.). Kami sudah mempersiapkan, dan debat pertama di (Pilkada, red.) Jakarta kemarin itu salah satu referensi kami secara umum,' tuntasnya.
-
Dimana diskusi Jelang Pilkada 2024 di Kulon Progo digelar? Pada Senin (5/8), PC Fatayat NU Kulon Progo bekerja sama dengan Yayasan LKiS dan Koalisi Lintas Isu menggelar 'Diskusi Kesadaran Warga dalam Memilih Pemimpin yang Ideal' di Kantor PCNU Kulon Progo.
-
Siapa yang hadir dalam diskusi Jelang Pilkada 2024 di Kulon Progo? Acara itu dihadiri pula oleh Komisioner KPU Kulon Progo Hidayatut Toyyibah.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Warganet komentari soal Fatwa fardu Ain pilih Khofifah ©2018 Merdeka.com
"dasarnya ya cuma supaya bisa menang di pilgub. hahaha dasar.. ada2 aja sih," komentar @afriani30Dharma.
"Sudah tak usah membuat dalil unutk mengecoh masyarakat saat ini rakyat sudah cerdas," kata @rohmaajeng.
"#PilihKhofifahFardhuAin edan juga breh. Semakin keruh baskom demokrasi," kata @zidzul.
Seperti banyak diberitakan media massa serta menjadi perbincangan di media sosial, fatwa yang menuai kontroversi itu dihasilkan dalam pertemuan di Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto, 3 Juni lalu, yang dihadiri Cagub Khofifah Indar Parawansa. Pertemuan itu menghasilkan fatwa bernomor 1/SF-FA/6/2018 yang menyebutkan bahwa setiap umat Islam wajib (fardhu ain) mendukung Khofifah-Emil Elestianto.
Warganet komentari soal Fatwa fardu Ain pilih Khofifah ©2018 Merdeka.com
Hukum fardhu ain ini dalam Islam seperti ibadah salat dan puasa Ramadhan. Jika kita mengabaikan hal itu, akan diganjar dosa oleh Allah SWT.
Di Facebook, netizen juga ramai membincangkan fatwa itu. @Beni_burhan berkomentar, "Sampek segitunya ya demi kekuasaan."
@moby_express menulis, "Jangan bawa Al quran dan Allah SWT dalam politik."
"Maaf pak, saya orang Sampang Jawa Timur. Sebaexnya anda lebih bijak menggunakan LIDAH moe, knp bgitu mudahnya kamoe berfatwa," tulis @natuldanaan72017.
Warganet komentari soal Fatwa fardu Ain pilih Khofifah ©2018 Merdeka.com
Meski demikian, ada pula yang mengiyakan fatwa tersebut. "Tadinya sempet bingung mau pilih siapa.. liat gini jadi mantap harus pilih yang mana," tulis @rakhmania.
Sementara itu, dalam fatwa yang tersebar luas itu juga dinyatakan, umat Islam yang tidak mendukung Khofifah sama dengan mengkhianati Allah SWT dan Rasulullah.
Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim yang juga Tim 9 Khofifah-Emil mengatakan, orang yang memilih Gus Ipul, padahal ada yang lebih baik menurut Asep, yaitu Khofifah, maka orang itu sama saja mengkhianati Allah dan Rasulullah. Hingga kini fatwa itu terus menuai pro-kontra.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain literasi digital, Khofifah mengatakan upaya yang bisa ditempuh dalam rangka melawan ujaran kebencian adalah melakukan filter.
Baca SelengkapnyaMasa jabatan Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur akan berakhir pada 31 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDitanya apakah Khofifah cocok menjadi Cawapres, Gus Miftah langsung menyatakan jika sosok wanita kelahiran 19 Mei 1965 ini sangat pantas.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku, mengetahui Padepokan Anti Galau dari media sosial.
Baca SelengkapnyaKhofifah menjawab soal isu jadi kandidat cawapres Anies
Baca SelengkapnyaMahfud MD tidak khawatir kehilangan suara pemilih di Jawa Timur setelah Khofifah Indar Parawansa mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMbah Benu memberikan klarifikasi soal kata-katanya 'telepon Allah', saat menjelaskan tentang pelaksaan salat Idulfitri.
Baca Selengkapnya"Jika tidak memilih AMIN saya meragukan ke-NU-annya," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaUcapan Yaqut membuat para elite PKB meradang dan langsung memberi teguran.
Baca SelengkapnyaJokowi awalnya tiba di lokasi didampingi Prabowo dan Habib Luthfi.
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud MD menyinggung rusaknya pemerintahan, karena ulama yang rusak.
Baca SelengkapnyaMantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie menilai ramainya informasi terkait akun Fufufafa, memberikan efek meluas bahkan sampai perhelatan Pilkada.
Baca Selengkapnya