FBF memamerkan buku tentang 1965, Anies Baswedan akan dipanggil DPR
Merdeka.com - Komisi X DPR berencana memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan. Hal tersebut guna meminta keterangan terkait keikutsertaan Indonesia dalam gelaran Frankfurt Book Fair (FBF) beberapa waktu lalu.
Anggota Komisi X, Teguh Juwarno mempertanyakan alokasi dana yang dialirkan ke FBF sebesar 10 juta Euro atau Rp 141 miliar. Maka dari itu, menurutnya, Komisi X segera meminta pertanggungjawaban panitia.
"Soal Indonesia diundang menjadi tamu kehormatan dan FBF memang kami di Komisi X mengetahuinya dan kami melihat ini peluang yang bagus untuk masyarakat Eropa bisa melihat kekayaan khasanah karya sastra Indonesia melakui FBF ini," ujarnya lewat pesan singkat, Rabu (4/11).
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Siapa yang mendapatkan uang jajan Rp 10 juta? Devano menerima tunjangan bulanan sampai dengan Rp 10.000.000 dari orang tuanya.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Siapa saja yang terlibat dalam proposal dana 17 Agustus ini? Kami yakin bahwa perayaan ini akan memberikan dampak positif dalam memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta melestarikan nilai-nilai luhur kemerdekaan. Kami mengharapkan dukungan dan persetujuan dari pihak yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan ini dengan sukses.
-
Apa yang didonasikan? Seorang pria tiba-tiba menghampiri panggung dan berkata, ‘saya ingin membantu Palestina dengan motor kesayangan saya ini’,' sebutnya.
Menurut politikus PAN ini, sejumlah pihak mempertanyakan dengan anggaran Rp 141 miliar, tapi Indonesia hanya mampu membawa 200 judul buku terjemahan. Padahal yang diharap sebagai guest of honour, Indonesia membawa 1.000 judul buku. Selain itu, konten buku yang ditampilkan diduga juga banyak membahas masa revolusi 1965.
"Soal kontennya kenapa yang dimunculkan hanya kelompok tertentu, kami juga menerima pengaduan dari beberapa diplomat kita yang disana yang intinya menyayangkan materi yang ditonjolkan justru tidak sejalan dengan apa yang selama ini menjadi garis diplomasi RI," tuturnya.
Teguh pun menyayangkan konten yang ditampilkan tak membahas kebudayaan Indonesia sebagai penduduk Muslim terbesar di dunia dan sebagai negara demokrasi.
"Hal lain yang patut disayangkan adalah khasanah sastra Islam yang cukup berkembang di tanah air yang juga tidak mendapat tempat, padahal negara kita adalah negara demokrasi dengan penduduk Islam terbesar di dunia," ungkapnya.
Sebelumnya, muncul desakan agar anggaran Frankfurt Book Fair yang menguras kas negara melalui Kementerian yang dipimpin Anies Baswedan sebesar Rp 146 miliar diaudit. Anggaran tersebut dinilai terlalu mahal karena angka uang itu sangat besar untuk kegiatan sekelas pameran buku dan diduga dilaksanakan tanpa tender.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan menyentil Menhan Prabowo Subianto soal pembelian alutsista bekas senilai Rp700 tahun.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mendalami informasi yang disampaikan pada sidang perkara suap dan gratifikasi di Kementan itu.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Benny dalam rapat bersama dengan Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (18/11).
Baca SelengkapnyaUang tersebut mengalir ke Komisi I DPR dan BPK lewat perantara bernama Nistra Yohan dan Sadikin.
Baca SelengkapnyaHal ini terungkap dalam sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan di Kementerian Pertanian
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR RI menggelar rapat kerja dengan Mendikbudristek RI pada Rabu (6/5).
Baca SelengkapnyaHeru mengatakan, seluruh anggota DPRD sudah memiliki salinan rincian dokumen anggaran.
Baca SelengkapnyaJoice Triatman mengungkapkan bahwa acara yang digagas NasDem menggunakan uang dari Kementan
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi X DPR Fraksi Gerindra, Nuroji curiga anggaran tersebut hanya dipakai untuk rapat.
Baca SelengkapnyaMantan ajudan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Panji Harjanto membuat pengakuan mengejutkan.
Baca SelengkapnyaIrwan mengatakan uang untuk Komisi I DPR itu diserahkan melalui seorang yang bernama Nistra.
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR menggelar rapat kerja dengan Mendikbud Nadiem Makarim pada Rabu (6/5)
Baca Selengkapnya