FBI dan Polri sita kapal pesiar mewah diduga hasil pencucian uang
Merdeka.com - Bareskrim Mabes Polri bersama Biro Investigasi Federal (FBI) mengamankan sebuah kapal pesiar mewah di perairan laut Teluk Benoa Bali, Rabu (28/2) sore.
Kapal Pesiar bernama Equanimity dengan panjang 100 meter ini, diduga merupakan hasil pencucian uang yang didapatkan hasil korupsi. Dari info didapat bahwa kapal ini menuju Bali, setelah berlayar dari Negara Thailand.
Kasubdit Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Mabes Polri, Kombes Jamaludin, menyampaikan, kapal ini berisi 34 orang kru dan memasuki perairan Bali mulai dari bulan November 2017.
-
Apa itu uang perahu? Uang perahu adalah uang yang diberikan seorang calon wakil rakyat kepada partai politik agar orang tersebut dapat dicalonkan menjadi wakil rakyat seperti menjadi calon legislatif, bupati, walikota, dan lain-lainnya.
-
Apa yang ditemukan di perahu? Dalam perahu tersebut, ditemukan juga jenazah saudara laki-lakinya dan keponakannya yang berusia 15 tahun.
-
Siapa yang memiliki kapal harta karun ini? Ribuan artefak ini diyakini hasil jarahan yang tenggelam bersama kapal milik panglima perang Zhang Xianzhong pada abad ke-17.
-
Dimana kapal tersebut ditemukan? Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Bagaimana cara mendapatkan uang perahu? 'Ada yang mendanai, membandari, dan mencurangi mahar politik, jika terpilih dia akan menguntungkan dirinya sendiri sehingga berpikir dapat balik modal', kata Arif dilansir dari akun instagram @ngomonginuang, ditulis Sabtu (4/11).
"Kita baru dua minggu kemarin memantau kapal ini, tetapi masuk perairan Bali baru bulan November. Dari pengadilan California (Amerika Serikat), kapal ini hasil tindak pidana kejahatan pencucian uang. Kemudian Polri melakukan penyitaan. Karena kapal ini dicari oleh Amerika," ucapnya.
kapal pesiar mewah disita FBI dan Polri ©2018 Merdeka.com/Kadafi
Sampai berita ini naik, tim TPPU Mabes Polri, FBI serta Dit Pol Air Polda Bali, masih melakukan pengecekan kapal tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hendra Sabarudin dapat menyamarkan aset-asetnya dengan dibantu delapan anak buah dengan peran berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaDittipidnarkoba Bareskrim Polri membongkar kasus TPPU yang dilakukan bandar narkoba jaringan Malaysia-Indonesia. Aset senilai Rp89 miliar berhasil disita.
Baca SelengkapnyaKPK juga menelusuri aliran uang mengusut kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU.
Baca SelengkapnyaPenyitaan tersebut dilakukan KPK dalam rentang bulan Oktober hingga Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKasus itu sempat dilaporkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPembelian armada itu semestinya untuk mengatasi masalah penumpukan di pelabuhan.
Baca SelengkapnyaKasus korupsi yang menjerat Harvey Moeis menyebabkan kerugian negara Rp271 triliun
Baca SelengkapnyaPolri membongkar kasus sindikat bandar narkoba jaringan Malaysia-Indonesia.
Baca SelengkapnyaKejagung telah menyita sebanyak Rp450 miliar uang hasil TPPU yang dilakukan oleh PT Asset Pacific salah satu grup PT Duta Palma.
Baca SelengkapnyaAlex menyebut, Andi diduga telah menerima gratifikasi selama menjabat sebagai pegawai di Bea Cukai sebesar Rp28 miliar.
Baca SelengkapnyaDuit gratifikasi digunakan Andhi Pramono untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.
Baca SelengkapnyaHanya saja Ali enggan untuk membeberkan sejumlah aset yang telah disita tersebut.
Baca Selengkapnya