FBI Janjikan Satu Bulan Identifikasi Penusuk Siswi SMK di Bogor
Merdeka.com - Polisi Resor Bogor Kota telah menyerahkan alat bukti rekaman CCTV kasus pembunuhan Adriana Yubelia Noven Cahya (18) kepada FBI. Penyerahan alat bukti yang merekam saat korban ditusuk orang tak dikenal di sebuah gang itu dilakukan agar FBI dapat melakukan olah digital forensik.
Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Hendri Fiuser mengatakan, butuh waktu sekitar satu bulan bagi FBI untuk menganalisis dan mengidentifikasi pelaku penusukan.
"Kemarin (FBI) janji sama saya satu bulan selesai," kata Hendri, di Mapolresta Bogor, Senin (4/3).
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Mengapa FBI menyelidiki kasus ini? Lalu, mereka menghubungi Federal Bureau of Investigation (FBI) agar membantu menyelidiki kasus ini.
-
Kapan kejadian penusukan terjadi? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
Hendri menjelaskan, FBI dinilai memiliki alat canggih yang mampu mengolah gambar dari tampilan sebuah rekaman video dengan jelas. Dengan alat itu, sambung Hendri, diharapkan wajah pelaku penusukan yang terekam kamera CCTV itu dapat teridentifikasi.
"Kita koordinasi dengan FBI karena kita anggap mereka punya alat yang lebih komplit. Dokumen kita kirim ke sana melalui perwakilan FBI di Jakarta," sebut dia.
Sebelumnya, Ke polisian Resor Bogor Kota menggandeng Federal Bureau of Investigation (FBI) mengungkap kasus pembunuhan terhadap Adriana Yubelia Noven Cahya (18), siswi SMK Baranangsiang Kota Bogor. CCTV merekam kejadian pembunuhan sudah diserahkan ke badan intelejen negeri Paman Sam tersebut melalui perwakilannya di Jakarta.
Kepala Polresta Bogor Kota, Komisaris Besar Hendri Fiuser, mengatakan nantinya pihak FBI akan melakukan olah digital forensik dari rekaman CCTV itu.
Hendri menuturkan, alat yang dimiliki FBI memiliki kemampuan untuk dapat memperjelas tampilan dari sebuah video sehingga diharapkan dapat menampilkan dan mengidentifikasi wajah pelaku secara jelas.
"Kita koordinasi dengan FBI karena kita anggap mereka punya alat yang lebih komplet. Dokumen kita kirim ke sana melalui perwakilan FBI di Jakarta. Nanti mereka bawa ke Amerika, mereka lihat, bisa nggak yang blur itu jadi jelas," ucap Hendri, di Mapolresta Bogor, Senin (4/3).
Dia menambahkan, butuh waktu sekitar satu bulan bagi FBI untuk dapat mendalami hasil rekaman tersebut. Jika sudah, sambungnya, FBI akan segera mengembalikannya kepada pihak kepolisian.
"Kemarin janji sama saya satu bulan," kata Hendri.
Sejauh ini, kata dia, polisi sudah memeriksa lebih dari 30 orang saksi dalam kasus itu.
Polisi juga masih kesulitan mengidentifikasi pelaku karena kualitas resolusi rekaman CCTV yang sangat buruk. "Karena itu kita gandeng FBI, ya. Nanti di sana dicek digital forensik untuk identifikasi pelaku," tutup dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah memeriksa 34 saksi dan mempertajam rekaman kamera CCTV terkait pembunuhan siswi SMK yang terjadi pada 2019 tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 70 orang saksi yang terdiri 18 saksi memberatkan dan beberapa saksi meringankan serta saksi ahli.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui apakah ada unsur perencanaan dalam kasus ini atau tidak.
Baca SelengkapnyaHari ini Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan, akan melakukan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan awal mula kasus bullying di SMA Binus School Serpong.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dicabuli oleh saudara sepupunya sendiri, mahasiswa ilmu kesehatan berinisial I-O, berkuliah di salah satu kampus terkemuka di Jember.
Baca SelengkapnyaSigit pun berjanji Polri akan menindaklanjuti sejumlah laporan yang masuk.
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut, kasus ini sudah direspons cepat oleh kepolisian.
Baca SelengkapnyaKubu Keluarga korban juga meminta agar dibentuknya tim khusus.
Baca Selengkapnya