Fenomena banyaknya pendaki dadakan korban film
Merdeka.com - Kegiatan mendaki gunung tak lagi dianggap sebagai aktivitas yang membuang-buang waktu. Menjelajah alam bebas sekarang bukan hanya menjadi monopoli organisasi atau kelompok pecinta alam saja. Meraih puncak-puncak gunung kini sudah dinikmati oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Dari mulai anak-anak, remaja, bahkan sesepuh pun ikut merasakan sensasi berdiri ribuan meter di atas permukaan laut.
Pada bulan Desember 2012 lalu, sebuah film layar lebar yang menyajikan keindahan panorama alam pegunungan dirilis. Film tersebut disinyalir menjadi awal dari berubahnya pandangan masyarakat tentang kegiatan mendaki gunung. Rasanya tak aneh juga jika seorang kreator mengutamakan kenyamanan mata yang menonton film itu dengan menampilkan keindahan-keindahannya saja.
Berdasarkan informasi yang dihimpun merdeka.com, banyak penggiat-penggiat alam yang menyayangkan nilai-nilai yang sebetulnya perlu diperhatikan dalam pendakian tidak disajikan dalam film ini. Misalnya memerhatikan kebersihan lingkungan, memperlihatkan bagaimanakah pakaian yang dikenakan ketika mendaki gunung, serta personal and team equipment yang harus dibawa ketika mendaki gunung.
-
Apa saja wisata alam di Jakarta? Selain itu, wilayah DKI Jakarta yang berada di dataran rendah menyebabkan banyak orang mengira bahwa Jakarta tak memiliki destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam. Eits, ternyata anggapan tersebut salah besar lho. Nggak hanya punya deretan gedung tinggi menjulang saja, Jakarta juga menyimpan destinasi wisata dengan keindahan alam penuh pesona.
-
Apa yang dilakukan di gunung? Beberapa di antaranya bahkan menjadi tempat bertapa bagi orang-orang yang mencari berkah, hikmah, atau ilmu.
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Dimana tempat untuk menikmati alam? I love the beach. I love the sea. All my life I live within - in front of the sea.
-
Kenapa gunung meletus bisa ciptakan destinasi wisata? Wilayah sekitar gunung berapi yang sering meletus sangat tepat dijadikan sebagai area pembangkit listrik vulkanik.
-
Apa saja wisata alam yang ada di Tangerang? Meski berada di tengah area perkotaan, namun jangan salah. Tangerang juga memiliki tempat wisatanya yang berbasis alam. Salah satunya yakni Telaga Biru Cisoka ini.
Bila diperhatikan dengan seksama, logistik yang dibawa oleh para pendaki dalam film itu sangat jauh dari kenyataannya. Tas-nya yang terlihat ringan, gear atau peralatan, termasuk pakaian yang dikenakan pun rasanya tak cukup memberi pembelajaran yang cukup untuk penonton yang menjadi pendaki dadakan.
Film ini mengundang banyak sekali komentar miring dari para penggiat alam bebas. Contohnya make-up yang pemeran wanitanya gunakan ketika mendaki. Dalam aktivitas pendakian sesungguhnya, ini tidak perlu diperhatikan. Namun, sekali lagi, namanya juga film. Kalau film tidak dikemas dengan cara seperti itu, siapa yang mau menonton?
Kendati begitu, bukankah lebih baik natural dan apa adanya saja?
Well, karena rilisnya film itu, banyak pendaki dadakan yang menyerbu gunung-gunung di Indonesia, terutama di daratan Jawa. Sayangnya, modal mereka hanya ingin berada di atas awan atau ingin melihat pemandangan yang indah-indah saja. Inilah yang kini menjadi pro kontra di kalangan masyarakat, terutama para penggiat gunung betulan.
Sejak Desember 2012, berdasarkan data yang merdeka.com dapatkan dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat, setiap akhir pekan, penggiat alam yang mendaki Gunung Gede Pangrango mencapai angka 600 orang lebih. Ini membuktikan, bahwa efek positif dari film tersebut memang benar-benar ada.
Ketua Bidang IV, Pusat Informasi Dokumentasi dan Eksternal Dewan Pengurus Wanadri, Guntur menuturkan, bahwa dari film yang ditonton oleh masyarakat tersebut terdapat efek positif dan juga negatif yang perlu diperhatikan.
"Positifnya, saya pribadi mensyukuri ternyata olahraga kegiatan alam ini dapat diterima masyarakat luas. Ini kan membuktikan bahwa kegiatan ini juga positif," ungkap Guntur kepada merdeka.com.
Namun, Guntur menyayangkan efek negatif yang dihasilkan dari banyaknya pendaki dadakan di mana mereka biasanya hanya ingin melihat pemandangan dan menikmati enaknya saja tanpa memerhatikan lingkungan dan tata tertib.
"Biasanya teman-teman yang melakukan pendakian hanya melihat enaknya saja, tanpa mempedulikan hal-hal lain yang harusnya lebih diperhatikan," tutur Guntur saat ditemui di Sekretariat Wanadri, Jalan Aceh, Bandung, Sabtu (23/5). (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belakangan diketahui, para pendaki itu mendaki tanpa mengantongi izin.
Baca SelengkapnyaPara wisatawan ini berakhir dipermalukan secara online karena perilaku mereka yang mengabaikan peraturan tempat wisata.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) segera mendalami dugaan kelalaian yang mengakibatkan meninggalnya 23 dari 75 pendaki akibat erupsi Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaEmpat kecelakaan pendaki di Gunung Rinjani, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terjadi dalam tiga minggu terakhir.
Baca SelengkapnyaPara pendaki panik berlarian saat Gunung Dukono tiba-tiba erupsi hingga mengeluarkan material panas.
Baca SelengkapnyaSelain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar.
Baca SelengkapnyaTempat wisata yang dulunya indah, menjadi rusak akibat warga berbondong-bondong datang ke lokasi setelah viral di medsos
Baca SelengkapnyaPihaknya juga berharap para pendaki untuk melakukan cek in dan cek out di pintu pendakian agar terdata oleh petugas.
Baca SelengkapnyaKemajuan media sosial membuat sebuah tempat dengan pemandangan indah mudah viral.
Baca SelengkapnyaPungli biasa dilakukan pihak yang tidak berwenang, seperti kelompok masyarakat atau pejabat yang menyalahgunakan kekuasaannya.
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca Selengkapnya