Fenomena Kaesang di Depok, Antara Dominasi PKS dan Ambisi PSI
Merdeka.com - Munculnya baliho anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep yang dipasang Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi calon wali kota Depok, menjadi pembicaraan hangat. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai hal ini menunjukkan kegagalan PSI dalam pengkaderan.
"Sebetulnya memang ini fungsi partai melakukan pengkaderan, jangan sampai kegagalan pengkaderan mengambil jalan pintas, kenapa enggak Giring yang dimajukan di Depok, kenapa Kaesang, bukan Giring," kata Sekretaris DPC PDIP Depok, Ikravany Hilman.
Kemudian Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) juga ikut menanggapi bahwa Kaesang sebaiknya maju di Pilkada Solo saja. Menurutnya Kaesang lebih mengenal Solo ketimbang Depok.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
Jubir PKS Muhammad Kholid bahkan menuding PSI sedang panjat sosial (pansos). Karena menurutnya, tuduhan PSI kepada kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang diusung PKS sangat tidak mendasar. Ditegaskan dia, saat ini Pemkot Depok mendapat predikat sebagai lima kota dengan pengentasan kemiskinan terbaik di Indonesia. Indeks pembangunan manusia (IPM) Depok menjadi salah satu yang terbaik di Jawa Barat.
"Pencapaian yang diperoleh Kota Depok bisa dikomparasikan dengan pencapaian yang dilakukan Gibran di Solo. Datanya bisa dilihat," katanya.
Dia menuding PSI hanya sedang melakukan pansos sehingga mereka mencari sosok agar PSI bisa lebih dikenal di masyarakat. "Semua tuduhannya tidak mendasar, mereka teman-teman PSI ini hanya sedang pansos," tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD PSI Kota Depok, Oparis Simanjuntak tidak mengelak kalau dukungan kepada Kaesang maju di Pilkada Koda Depok, bertujuan mendongkrak perolehan suara partai.
"Sesungguhnya kita arahnya ada ke sana untuk menaikkan elektoral PSI sendiri, jadi di mana PSI ingin besar di seluruh Indonesia, salah satu strategi PSI di kota mana pun ada strategi masing-masing," kata Oparis, Sabtu (3/6).
Terpisah, Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Moeloek mengatakan, viralnya fenomena Kaesang di Depok bukan hanya pada sudut pandang 'ketakutan' PKS saja. Namun bagaimana kesadaran publik muncul pasca peristiwa deklarasi PSI Kota Depok.
"Menurut saya ini bukan soal 'ketakutan' PKS, karena posisinya mulai terusik. Upaya PSI usung Kaesang sebagai calon Wali Kota Depok dianggap triger kesadaran masyarakat kota Depok, bahkan nasional. Ternyata kita sudah dipimpin selama 20 tahun," katanya, Rabu (7/6).
Dia menuturkan, selama 20 tahun PKS memimpin Depok tidak dibawa ke arah yang lebih baik. Padahal, Depok berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Banyak warganya yang tidak peduli terhadap Kota Depok dan hanya menjadikan Depok sebagai tempat tidur karena mereka beraktifitas di DKI Jakarta.
"Ini membuka mata publik, publik mulai paham ternyata Kota Depok juga perlu diperhatikan karena memiliki potensi sebagai kota modern," ungkapnya.
Kemunculan Kaesang ini membuat masyarakat tersadar ternyata ada masalah di Kota Depok yang harus segera diselesaikan dengan baik. Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah di Kota Depok harus dimaksimalkan dengan baik.
"Depok ini daerah penting, daerah penentu, karena sebaai penyangga Jakarta. Sehingga harus ada perencanaan yang matang, Depok mau dibuat apa?" Hamdi Moeloek mempertanyakan.
Selama 20 tahun kepemimpinan, kata dia, Depok harusnya sudah memiliki fasilitas yang baik dan menuju kota modern. Namun sampai saat ini Depok perkembangan masih belum banyak terjadi.
"Harus ada rencana yang matang untuk pembangunan kota. SDM di Kota Depok berkualitas, bisa dimintakan pendapatnya," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kaesang mengaku kedatangannya untuk membuka gerai makanan, bukan untuk kampanye untuk maju sebagai calon wali kota Depok
Baca SelengkapnyaSanter kabar Kaesang bakal menjadi Ketua Umum PSI.
Baca SelengkapnyaPartai Solidaritas Indonesia (PSI) Depok menghormati langkah Kaesang tapi tetap menyimpan harapan keputusan itu berubah.
Baca SelengkapnyaKaesang tidak menampik privilege mempunyai andil dalam pilihan hidupnya.
Baca SelengkapnyaRelawan Nasional Pro Prabowo-Gibran (Pa-Gi) mendorong Kaesang maju Pilkada Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKaesang resmi bergabung dengan PSI ditandai dengan penyerahan Kartu Tanda Anggota.
Baca SelengkapnyaKaesang juga menegaskan tidak mendapat arahan dari ayahnya untuk silaturahmi dengan relawan ABJ.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, Kaesang juga sempat diberikan sebuah jaket berwarna putih dari ABJ.
Baca SelengkapnyaKaesang merasa pernyataan Sekjen PKS sebagai upaya menutup pintu koalisi antara PKS dengan PSI
Baca SelengkapnyaPDIP tak mungkin memanggil Presiden Jokowi terkait masalah Kaesang.
Baca Selengkapnya