Fenomena Long Covid-19 Bisa Muncul pada Semua Pasien yang Sembuh
Merdeka.com - Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, mengatakan fenomena long Covid-19 bisa menimpa semua pasien yang telah sembuh dari Covid-19. Long Covid-19 merupakan gejala yang muncul pada pasien pascaterinfeksi virus Sars-Cov2.
"Sebenarnya long Covid-19 ini laporan-laporannya bisa muncul pada hampir semua populasi. Hanya proporsinya berbeda-beda," katanya dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (3/12).
Gejala yang muncul pada long Covid-19 ini berupa kelelahan, sesak napas berat, jantung berdebar, nyeri sendi, nyeri otot bahkan depresi atau gangguan psikologis. Gejala tersebut bisa muncul dalam waktu berminggu-minggu, berbulan bahkan menetap.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi tubuh? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
Menurut Agus, long Covid-19 terjadi bukan karena virus masih ada di tubuh pasien. Melainkan karena kelainan pada tubuh pasien akibat pernah terinfeksi Covid-19.
"Gejala sisa yang muncul pasca dinyatakan sembuh dan ini bisa terjadi akibat proses ketika sakit menimbulkan kelainan yang menetap secara anatomik yang akhirnya mempengaruhi secara fungsional," jelasnya.
Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan ini menyebut, pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta atau komorbid dan lanjut usia paling berisiko terkena long Covid-19. Namun, pasien dalam kelompok umur 19 hingga 59 tahun tanpa komorbid bisa terkena long Covid-19.
"Beberapa laporan memang bahkan tidak memiliki komorbid bisa muncul long Covid-19. Jadi memang ada beberapa hal yang belum bisa kita ketahui pada beberapa populasi tanpa komorbid, tanpa risiko tapi muncul long Covid-19 itu bisa terjadi," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDemam Berdarah Dengue (DBD) memiliki empat serotipe sehingga seseorang mungkin bisa terinfeksi lagi setelah baru sembuh.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnya