Fenomena penyanyi dangdut jadi istri muda pejabat

Merdeka.com - Kasus perselingkuhan atau pernikahan siri antara pejabat dan para artis kerap terdengar. Termasuk perselingkuhan antara artis dangdut dan para pejabat. Isu yang menyebar luas itu bisa jadi benar namun kadang juga salah.

Berdasarkan catatan merdeka.com, ada beberapa artis dangdut yang terjerat kasus cinta dengan pejabat. Dari pandangan pertama saat diundang manggung, berakhir jadi selingkuhan atau istri simpanan.

Siapa-siapa saja artis dangdut tersebut? Berikut data yang berhasil dihimpun merdeka.com, Kamis (24/10):

Machica Mochtar

Machica Mochtar, pelantun lagu 'Ilalang' adalah istri siri dari mantan Menteri Sekretaris Negara Moerdiono. Namun, kisah cinta Machica dengan mantan pejabat Orde Baru tersebut berakhir tragis, bahkan Moerdiono tak mengakui anak Machica adalah buah hatinya.Machica mengenal Moerdiono saat kampanye Golkar dulu, saat Orde Baru masih berkuasa. Dari kedekatan di panggung, akhirnya mereka nikah siri.Tidak diakui anaknya M Iqbal sebagai hasil buah cinta dengan Moerdiono, akhirnya Machica pun menggugat ke pengadilan. Namun akhirnya pengadilan menolak gugatan Machica. Sampai Moerdiono meninggal, M Iqbal tidak pernah dipertemukan dengan ayahnya.

Melinda 'Cinta Satu Malam'

Diam-diam, artis dangdut pelantun 'Cinta Satu Malam', Melinda telah bercerai dengan mantan suaminya yang juga Bupati Cirebon, Dedi Supardi. Padahal, perkawinan keduanya sebelumnya tidak tercium oleh media. Pengakuan itu disampaikan sendiri oleh Melinda dalam sebuah acara di stasiun televisi. "Bupati Cirebon masih cinta tuh katanya. Komunikasi sih nggak, paling dari lawyer ajah," ucap Melinda di Intermezzo, MNCTV, Jalan Pintu I TMII, Jakarta Timur, Senin (4/6) lalu.Tapi yang pasti, Melinda sangat plong dengan pengakuan dari pihak mantan suaminya tersebut. Itulah hal yang paling disyukurinya untuk saat ini."Sangat plong, sidang masih tetap berjalan. Tapi status udah jelas. Ara udah ada akte kelahiran, udah ada 'binti' nya siapa gitu," ujarnya.

Angel Lelga

Diisukan nikah siri lagi dengan seorang pejabat daerah, Angel Lelga langsung bereaksi keras. Masa pahit saat dinikahi siri oleh Raja Dangdut Rhoma Irama, membuatnya merasa pahit dan tak mau mengulangi lagi."Nikah siri itu pelajaran berharga buat saya. Ini agak prihatin, dengan dulu saya pernah melakukan nikah siri, kok sekarang dikaitkan terus. Kok bodoh sekali saya melakukan hal yang sama," ucap Angel Lelga di Kantor Indigo, Terogong, Jakarta Selatan, Kamis (13/9)."Saya kan juga punya uang, bisnis dan lainnya. Jadi buat apa nikah siri," lanjutnya.Beberapa pemberitaan menyebutkan bahwa Angel pernah nikah siri hingga 6 kali, bahkan mengupas kekayaannya dari hasil pernikahan tersebut. Angel pun merasa difitnah dengan berita tanpa sumber yang jelas tersebut."Apalagi diberitakan enam kali nikah siri. Saya juga diberitakan punya koleksi mewah, harta setelah nikah siri. Apa lelaki enggak ngeri sama saya?" ungkapnya bertanya.Sebagai wanita, Angel mengaku tidak sehebat seperti yang dibayangkan banyak orang, bisa menaklukkan beberapa lelaki kaya dalam kurun waktu yang cepat."Bodoh sekali saya, sehebat apa saya? Saya berharap pemberitaan ini tidak memojokkan pejabat daerah yang dikaitkan dengan saya. Apalagi kita tahu pejabat daerah ini sedang Pilkada. Jadi saya rasa kita cukup ngerti ini kan permainan politik. Ga perlu ke mana-mana, karena ini menyangkut politik saya agak harus waspada dalam pembicaraan," tandasnya.

Wita KDI nikah siri dengan Nazaruddin

Berada dalam tahanan tidak membuat mantan bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin kesulitan berhubungan dengan dunia luar. Dia ternyata masih kontak dengan Wita KDI, penyanyi yang pernah dinikahi secara siri olehnya.Wita mengakui bahwa dirinya dan Nazaruddin berhubungan secara berkala. "Kita pasti kontak seminggu 3 kali. Baru minggu kemarin aku hubungin. Tapi nanti aku cerita lebih banyak deh ya," ujarnya dijumpai di kawasan Depok, Jakarta, Kamis (29/11) tahun lalu.Sebelumnya, Wita memang mengakui pernah menikah siri dengan Nazaruddin. Kini dia merasa was-was jika pengakuannya ini justru mendatangkan masalah kelak."Dulu ketemunya sih, sudah lupa aku, kedekatan itu memang ada. Tapi aku takut heboh nih, aduuhh," ucapnya dengan nada kebingungan.Wita enggan mengungkapkan dengan detail, seperti apa kedekatannya dengan pria yang terlibat dengan kasus korupsi Wisma Atlet itu. "Nantilah, lihat ke sananya gimana, aku belum bisa bicara banyak, sekarang," jawabnya.Pengakuan ini diucapkannya memang bukan tanpa dasar. Wita masih menyimpan foto-foto pernikahan keduanya, yang terjadi enam tahun silam.

Maria Eva

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Parepare H Imran Ramli diduga menikah siri dengan pedangdut Maria Eva. Saat sang istri Andi Herlina meminta Imran menceraikan Maria Eva, Imran malah marah. Imran kemudian memukuli Herlina. Tak terima, Herlina mempolisikan suaminya ke Polres Parepare, Sulawesi Selatan.Polisi sudah menetapkan Imran sebagai tersangka dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga. Sejumlah saksi dalam kasus ini sudah diperiksa."Info dari penyidik Polresta Parepare yang bersangkutan sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Endi Sutendi kepada merdeka.com, Rabu (23/10) kemarin.Herlina melaporkan Imran ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Parepare dengan Nomor: LP/759/X/2013, Minggu tanggal 20 Oktober kemarin. Herlina mengaku dipukul di bagian lengan, dada dan kepala.Informasi yang dikumpulkan, Imran belum lama menikahi Maria Eva di Jakarta. Pedangdut berusia 34 tahun ini pernah membuah heboh karena video mesumnya dengan politikus Golkar Yahya Zaini beredar luas tahun 2006 lalu.Maria Eva sebelumnya juga heboh diberitakan lantaran video mesumnya dengan mantan anggota DPR dari Fraksi Golkar, Yahya Zaini beredar. Akibat video tersebut, Yahya Zaini telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai salah satu Ketua DPP Golkar menyusul beredarnya rekaman tindakan asusila dengan penyanyi dangdut dan pemain sinetron Maria Eva. Yahya juga langsung dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Sekretaris FPG DPR RI, kala itu.