Ferdy Sambo Sodorkan Kotak Peluru ke Bharada E: Kau Tambah Amunisimu
Merdeka.com - Terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E mengaku telah disiapkan sekotak peluru sekaligus skenario pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J oleh Ferdy Sambo ketika di rumah pribadi Jalan Saguling.
Keterangan itu disampaikan Bharada E saat hadir sebagai saksi mahkota dalam sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir J, atas terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (13/12).
"'Senpimu mana?' 'Siap ada Bapak'. Dia langsung ambil, entah dari samping atau saku, langsung ambil. Dia bilang 'kau tambah amunisimu' kasih satu kotak peluru ke saya Yang Mulia," kata Bharada E saat ditanya Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Dimana kontak senjata terjadi? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Kemudian, Bharada E mengeluarkan senjata api berjenis Glock-17 dan menaruhnya di lutut. Setelah itu ditambah lah amunisi senjata tersebut dengan mengisi magazin Glock-17. Kejadian itu berlangsung saat berada di lantai 3, rumah pribadi Jalan Saguling.
Bharada E mengatakan awalnya magazin Glock-17 itu berjumlah tujuh butir peluru. Namun ia tidak mengingat berapa peluru yang dimasukkan olehnya ke magazine tersebut.
"Saya tidak memastikan berapa yang saya tambahkan Yang Mulia," kata Richard.
"Berapa kapasitas dari senjata kamu?" tanya hakim.
"Glock-17 itu tujuh belas Yang Mulia," jawab Richard.
"Apakah sampai full?" tanya lagi hakim.
"Tidak Yang Mulia," jawab Richard.
Usai peluru terisi, Bharada E kemudian menaruh kembali pistol ke pinggang dan mengembalikan kotak peluru ke Ferdy Sambo.
Setelah itu barulah Ferdy Sambo menjelaskan soal skenario pembunuhan berencana Brigadir J.
Sambo, kata Bharada E, mengatakan jika lokasi eksekusi akan berlangsung di di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga Nomor 46, Jakarta Selatan. Dimana penjelasan itu disampaikan usai pengakuan adanya pelecehan yang dialami Putri oleh Brigadir J.
"'Memang kurang ajar anak itu! Sudah menghina Saya! Dia sudah menghina harkat martabat saya Tidak ada gunanya pangkat ini'," kata Richard sambil menirukan perkataan atasannya yang sambo memegang tanda pangkat di kerahnya.
Sambil mencondongkan badan dan berkata Brigadir J harus mati. Saat itu Ferdy Sambo, kata Bharada E, menyampaikan perintah ke agar dia membunuh Brigadir J.
"Jadi gini Chad, lokasinya di 46 (rumah dinas). Nanti di 46 itu Ibu dilecehkan oleh Yosua, terus Ibu teriak kamu respons, terus Yosua ketahuan. Yosua tembak kamu, kau tembak balik Yosua, Yosua yang meninggal," kata Bharada E seraya tirukan menirukan perintah Sambo.
Sebab, kata Bharada E, kalau Mantan Kadiv Propam Polri itu yang menembak sendiri. Maka dikhawatirkan tidak akan ada yang membelanya saat kejadian itu berlangsung. Pada saat itu juga, Bharada E mengaku bahwa Putri mendengar jelas apa yang disampaikan Sambo.
"Sudah kamu enggak usah takut karena posisinya itu pertama kamu bela Ibu. Yang kedua kamu beladiri karena dia nembak duluan," kata Richard seraya ulangi omongan Sambo kala itu.
Bharada E melihat bahwa Putri Candrawathi saat itu sempat berbicara dengan Ferdy Sambo. Meski tidak terdengar jelas, Bharada E mengatakan Putri menyinggung soal CCTV dan sarung tangan kepada Sambo.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.
Baca SelengkapnyaBerikut jabatan baru Kombes Budhi Herdi dari Kapolri usai terseret kasus Ferdy Sambo.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami pria berlagak koboi di Mampang Selatan terlibat kejahatan lain.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Motif Aksi 'Koboi' Pria di Mampang Todong Senjata ke Pengendara Lain
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka setelah melalui proses pemeriksaan terhadap korban dan para saksi-saksi telah dilakukan oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, GSL melepaskan beberapa kali tembakan dari lokasi parkir ke arah ruko tempat Andika berada.
Baca Selengkapnya