Firasat Anak Wiranto Sebelum Putranya Meninggal Karena Tercebur Kolam
Merdeka.com - Berita duka datang dari keluarga Menko Polhukam Wiranto. Cucunya, Achmad Daniyal Alfatih, meninggal dunia di kediamannya Jalan Tulodong Bawah 4 Lama No. 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis (15/11) kemarin. Bocah berusia 15 bulan itu meninggal setelah tercebur ke kolam ikan.
Ayah almarhum, Abdi Setiawan mengatakan, saat kejadian sedang berada di Kendari. Dia pun mempunyai firasat akan kehilangan buah hatinya itu.
"Sinyal tanda-tanda mau meninggal itu memang sudah ada. Pertama ini anak saya bawa terus, kira-kira 10 hari ini enggak pernah lepas dari saya. Ke Gorontalo, Solo, Bandung, saya bilang, ini anak kok beda dari yang lain. Hati saya kok agak cinta sama dia," cerita Abdi di rumah duka.
-
Siapa yang merasakan kehilangan Bapak? Kepergianmu membuatku kehilangan bagian terpenting dari hidupku.
-
Kenapa ayah ini merasa sedih? Mendapati sang putri jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dia ikut merasa pilu. Tak ada orang tua yang tak hancur melihat buah hati mereka mengalami penderitaan.
-
Apa makna kehilangan anak bagi orang tua? Meskipun kehilangan itu sangat menyakitkan, ia menjelaskan bahwa hal tersebut memiliki makna yang mendalam jika diterima dengan ikhlas.
-
Apa saja kata-kata yang tepat untuk teman yang kehilangan ayah? Ada banyak sekali ucapan turut berduka cita, pastikan kamu memberikan kata-kata untuk teman yang ayahnya meninggal yang tidak menyinggung tetapi memberi semangat agar bangkit kembali. Meski perlu waktu lama tapi percayalah manusia akan pelan-pelan menerima takdir yang sudah digariskan Tuhan.
-
Kapan ayah Ira Wibowo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
Kemudian, dia langsung ke Kendari. Di mana, mendapat tertidur dan bermimpi.
"Di pesawat itu saya diberikan tanda oleh Allah. Jarang saya bisa tidur di pesawat. Dalam tidur saya bermimpi, saya berada di laut kemudian sambil berenang ada semacam binatang menggigit saya tapi enggak sakit, biasanya kan kalau ular laut mematikan tapi ini enggak, sampai akhirnya saya berenang sampai ke dataran," cerita Abdi.
"Sampai tepian saya melihat ke tengah laut itu, kok ada suatu dataran, yang isinya banyak gedung-gedung indah, terus saya lihat pesawat saya enggak ada, kemudian saya terbangun," lanjut dia.
Dia pun menceritakan mimpinya kepada istrinya saat terbangun dan tiba di Kendari. Bahkan sempat tertawa.
"Selepas Dzuhur dikasih kabar Achmad dalam keadaan tidak sadarkan diri. Saat itu saya sadar bahwa Allah akan mengambil kepunyaannya yang ditiipkan pada saya. Walaupun di bawa ke Rumah Sakit Brawijaya, saya tetap monitor dan dapat kabar bahwa Achmad sudah tidak ada," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Mayjen Kunto Arief Wibowo yang mengenang masa lalu di rumah dinasnya dan istrinya pernah keguguran di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelum rombongan SMK Lingga Kencana, Depok mengalami kecelakaan ternyata salah satu murid sudah memiliki firasat tidak enak.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaMomen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.
Baca SelengkapnyaSetyo merupakan ajudan Kapolda Kaltara yang tewas di rumah dinas
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Mayjen Kunto Arief Wibowo yang sedang mengenang masa lalu bernostalgia ke rumah dinasnya saat masih berpangkat Letda.
Baca Selengkapnya"Menurut keterangan saksi Siti Rohaini, korban meninggal dunia akibat dipukul oleh sebuah batu konblok oleh anaknya yang diduga mengalami gangguan kejiwaan,
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca Selengkapnya