Firli Bahuri Tak Hadiri Debat Soal Polemik TWK di Gedung KPK
Merdeka.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tak hadir saat debat melawan Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono terkait polemik tes wawasan kebangsaan (TWK). Adapun debat seharusnya digelar di Gedung Merah Putih KPK Jakarta, Jumat (4/6/2021).
"Mungkin ditanyakan (kenapa tak hadir) ke yang bersangkutan (Firli). Saya hadir hanya sebagai yang ditantang saja," ujar Giri kepada wartawan.
Debat itu seharusnya dimodetatori oleh peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW) serta dihadiri presenter Najwa Shihab. Meski telah menunggu cukup lama, Firli tetap tak menampakkan batang hidungnya.
-
Kenapa Inul diundang? Inul diundang langsung oleh sultan Pamekasan untuk memeriahkan acara pernikahan anak mereka.
-
Siapa saja yang hadir dalam diskusi? Hadir dalam diskusi ini, dari pakar hukum, politik, hak asasi manusia, pegiat anti-korupsi, akademisi, dan aktivis.
-
Siapa yang terlibat dalam pertemuan tersebut? Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/).
-
Mengapa Tengku Dewi hadir di persidangan? Tengku Dewi ketika berada di dalam ruang sidang. Namun, di persidangan kali ini Andrew Andika tidak hadir.
-
Mengapa BPIP menggelar diskusi etika penyelenggara negara? Dengan latar belakang sejumlah kasus pelanggaran etika yang mencuat, termasuk korupsi, nepotisme, dan penyalahgunaan kekuasaan, kegiatan ini menjadi penting untuk membahas dan mencari solusi praktis terhadap masalah-masalah tersebut.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
Padahal, pihak ICW mengaku sudah memberikan undangan resmi agar Firli dapat hadir dalam debat tersebut. Giri mengatakan debat ini merupakan sarana untuk mencerdaskan masyarakat karena TWK sangat tertutup.
"Tetapi yang penting bukan menang kalah, ini sarana kita untuk mencerdaskan pada publik, karena tes wawasan kebangsaan ini tertutup sekali. Kita nggak pernah tahu siapa 75, tidak pernah tahu 51, tidak pernah tahu soal proses metodologi. Bahkan orang yang mewawancarai kita pun juga tidak mengetahui kita juga," jelas dia.
Menurut dia, acara debat ini dibuat oleh netizen di media sosial. Giri mengaku awalnya hanya menganggap tantangan debat dengan Firli sebagai candaan netizen.
"Saya bertanya bercanda di sana, kalau kalah siap mundur atau tidak, gitu. Kalau saya siap mundur. Jadi dengan konsekuensi itu hari ini apakah ada yang enggak siap mundur, saya pikir mungkin ditanyakan ke yang bersangkutan," kata dia.
Giri menekankan bahwa keterbukaan dan transparansi merupakan ciri khas tata kelola pemerintahan. Namun, hal ini dilanggar dalam TWK yang menjadi proses pengalihan status pegawai KPK menjadi ASN.
Dia menilai seharusnya Pimpinan KPK melindungi dan memperjuangkan nasib para pegawai yang tak lolos asesmen agar lembaga antirasuah semakin kuat. Kenyataannya, 75 pegawai KPK yang tak lolos asesmen.
Sebanyak 51 pegawai akan diserahkan ke lembaga lain untuk dibina. Sisanya, 24 pegawai dinyatakan tak bisa bekerja lagi di KPK karena mendapat label "merah" sehingga tak bisa dibina.
"Ini menyakitkan, bagi generasi dan seluruh Indonesia. Orang kan belajar, ini lho pemberantasan korupsi yang berani. Novel (Baswedan) dan sekelas orang-orang Novel lainnya, kalau berani-berani berarti tidak dihargai. Padahal berani itu bagian dari nilai antikorupsi itu sendiri," tutur Giri.
"Jadi jangan ragukan kami, bukan wawasan kita sudah mempraktekkan praktek kebangsaan kami. Kami cinta negara ini dan tidak usah diragukan untuk hal itu," sambung dia.
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Haris menyebut, Firli tak hadir lantaran masih mengikuti proses sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
Baca SelengkapnyaTak hadir di Polda Metro, Firli malah terlihat memimpin jalannya konfrensi pers di KPK terkait OTT.
Baca SelengkapnyaPada sidang etik seharusnya Firli bisa melakukan pembelaan atas pernyataan saksi.
Baca Selengkapnya"(Firli Bahuri) Tidak (hadir)," ujar anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris
Baca SelengkapnyaTindakan Firli yang terkesan menghindari kerumunan awak media, bukan berarti malu.
Baca SelengkapnyaFirli Bahuri melalui kuasa hukumnya meminta penyidik Polri untuk menjadwal ulang pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaBoyamin pun mengkritik alasan Firli yang sampai harus datang ke lokasi untuk mengecek kesiapan bus maupun rangkaian acara.
Baca SelengkapnyaICW menyentil Firli Bahuri tak jauh berbeda dengan tersangka korupsi saat menghindari wartawan dan menutupi wajahnya
Baca SelengkapnyaYudhi lantas mengingatkan agar tidak ada pihak yang berupaya merintangi penyelidikan.
Baca SelengkapnyaRupanya, Firli pada saat itu berhalangan hadir berkenaan dengan kondisi kesehatannya. Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum Firli, Ian Iskandar.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pemerasan ini berawal dari laporan masyarakat, 12 Agustus 2023 yang diterima Polda Metro Jaya
Baca SelengkapnyaAli tak bersedia ketidakhaduran Firli Bahuri besok disebut mangkir.
Baca Selengkapnya