Firli dan Tumpak Sambut Baik Indriyanto Seno Adji Jadi Dewan Pengawas KPK
Merdeka.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Pol Firli Bahuri menyambut baik kabar Indriyanto Seno Adji yang akan mengisi jabatan sebagai anggota Dewan Pengawas KPK. Indriyanto akan menggantikan Artidjo Alkostar yang meninggal pada 28 Februari 2021.
"Kami menyambut baik, dan mengucapkan selamat atas kepercayaan negara kepada Prof ISA (Indriyanto) sebagai anggota Dewas KPK," katanya dalam keterangannya, Rabu (28/4).
Firli yakin dengan kehadiran Indriyanto akan memperkuat kinerja Dewas KPK. Sebab, Indriyanto juga bukan orang baru bagi KPK. Indriyanto pernah menjabat pelaksana tugas pimpinan KPK. Indriyanto juga salah satu tim panitia seleksi (pansel) yang meloloskan Firli cs menjadi pimpinan KPK.
-
Bagaimana Firli Bahuri menjadi Ketua KPK? Seperti diketahui, Firli terpilih secara aklamasi sebagai ketua KPK oleh Komisi III DPR pada 2019 lalu.
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Apa yang Firli Bahuri lakukan sebelum menjadi Ketua KPK? Dalam kepolisan, Firli juga sempat menangani beberapa kasus bergengsi, salah satunya kasus pajak Gayus Tambunan. Kesuksesan tersebut membuat dirinya menduduki beberapa jabatan penting. Mulai menjadi Ditreskrimsus Polda Jateng pada 2011 hingga menjadi Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri pada 2019.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Bagaimana KPK membantu Firli Bahuri? Alex mengatakan KPK yang kini dipimpin Ketua sementara Nawawi Pomolango sepakat tak memberikan bantuan hukum kepada Firli Bahuri. Namun Alex menyebut pihaknya hanya memberikan dokumen-dokumen yang dibutuhkan Firli Bahuri dalam menghadapi kasusnya.'Kami tidak memberikan bantuan hukum, tetapi kami akan membantu dari sisi yang lain menyangkut penyediaan dokumen-dokumen yamg dibutuhkan untuk kepentingan beliau,' kata dia.
"Saya yakin dan sungguh berharap beliau akan memperkuat tugas-tugas Dewas KPK guna menjamin pemberantasan korupsi yang berdaya guna dan berhasil guna sehingga Indonesia bebas dan bersih dari praktik korupsi," ujarnya.
Harapan serupa dilontarkan oleh Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean. Menurut Tumpak, Indriyanto merupakan salah satu sosok yang berpengalaman dengan lembaga antirasuah.
"Kami dari Dewas sangat mendukung sekali karena yang bersangkutan sudah berpengalaman juga di KPK sebagai Plt pimpinan KPK," kata Tumpak.
Sementara anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris menyatakan siapa pun yang akan menggantikan Artidjo diharapkan bisa bersinergi dengan anggota Dewas KPK lainnya.
"Soal pengganti almarhum Pak Artidjo sebagai anggota Dewas tentu saja merupakan wewenang Presiden. Dewas dalam posisi menerima siapa pun yang akhirnya ditunjuk oleh Presiden," kata Syamsuddin.
Diberitakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dikabarkan akan melantik Indriyanto Seno Adji menjadi anggota Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (28/4/2021). Mantan Plt Wakil Ketua KPK itu menggantikan Artidjo Alkostar.
"Iya (Indriyanto Seno Adji juga akan dilantik menjadi Dewas KPK)," ujar sumber Liputan6.com di Istana saat dikonfirmasi, Rabu (28/4).
Guru Besar Ilmu Hukum Pidana dari Universitas Indonesia itu nantinya akan dilantik bersama 2 calon menteri dan satu kepala lembaga di Istana Kepresidenan Jakarta. Mereka antara lain, calon Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dikbud-Ristek) yang akan diisi oleh Mendikbud Nadiem Makarim.
Kemudian, calon Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang saat ini menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Selain itu, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksono Tri Handoko yang akan dilantik Jokowi menjadi Kepala Badan Riset dan Inovasi.
"Ada Menteri Dikbud-Ristek, (Menteri) Investasi, Kepala BRIN (yang akan dilantik)," kata sumber yang sama.
Reporter: Fachrur RozieSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Firli tercatat pernah menjabat sebagai Ajudan Wakil Presiden RI ke-11 Boediono.
Baca SelengkapnyaSetyo harus bisa mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga antirasuah yang saat ini tengah terjun payung.
Baca SelengkapnyaNawawi Pomolango disebutnya jauh dari sosok kontroversi.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap Nawawi bisa membawa KPK menjadi lembaga pemberantasan korupsi yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal penunjukkan Tessa Mahardika Sugiarto sebagai jubir definitif KPK menggantikan Ali Fikri selaku Plh Jubir.
Baca SelengkapnyaDari 10 nama yang ditunjukkan, ada lima nama yang terpilih sebagai pimpinan KPK dan lima nama untuk Dewas KPK.
Baca SelengkapnyaKabar itu dibenarkan Kapuspenkum, Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK Johanis Tanak menyatakan empat pimpinan KPK akan berembuk apakah memberi bantuan hukum.
Baca SelengkapnyaMenurut Diky tak akan ada tersangka yang divonis bebas oleh Pendilan Tipikor karena minim bukti keterlibatannya.
Baca SelengkapnyaFirli ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap SYL pasca penyidik Polda Metro Jaya melakukan gelar perkara dan memeriksa total 94 saksi.
Baca SelengkapnyaMereka yang dipilih yakni, Johanis Tanak, Fitroh Rohcahyanto, Setyo Budiyanto, Agus Joko Pramono, dan Ibnu Basuki Widodo
Baca SelengkapnyaNawawi Pomolango kini menggantikan Firli Bahuri yang menjadi tersangka kasus pemerasan Syahrul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya