Firna, anak pemulung yang lulusan cumlaude ingin bertemu Jokowi
Merdeka.com - Firna Larasanti, lulusan cumlaude Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah ingin sekali bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Semangat dan prestasi Firna patut diacungi jempol, sebab orang tuanya hanya bekerja sebagai pemulung.
"Saya pengen banget ketemu Pak Jokowi. Berharap sekali bisa bertemu dengan beliau," kata Firna seperti dilansir dari Antara, Jumat (29/7).
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga menyempatkan untuk berkunjung ke rumah Firna di Gunungpati, Semarang, Jumat. Kebetulan, lulusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unnes itu menulis skripsi tentang 'Marketing Politik Pasangan Calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu'.
-
Bagaimana Jokowi menyelesaikan kuliah? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
-
Bagaimana Jokowi membantu siswa SMK 1 Rangas? 'Tadi Pak kepala sekolah menyampaikan ke saya, 'Pak ini masih kurang. Anak-anak butuh asrama'. Karena banyak yang tinggal jauh dari sekolah sehingga harus banyak yang tersebar ngekos di sekitar sekolah,' jelasnya.'Ya nanti, entar lagi akan kita bangun asramanya. Atas permintaan kepala sekolah, ibu bupati, dan juga pak gubernur,' sambung Jokowi.
-
Bagaimana Bapak Joko bisa menyekolahkan anaknya? 'Ya suatu kebanggan bagi saya, memang dari dulu sebelum menikah, bahkan saya itu punya cita-cita nanti kalau sudah berkeluarga dan punya anak, yang saya utamakan memang segi pendidikan, walaupun bapaknya kondisinya kayak begini, yang penting anaknya bisa sekolah,' jelas Joko.
-
Apa kegiatan Jokowi di UKM saat kuliah? Di sampingnya, Iriana tampak mendampinginya sejak dulu. Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Bagaimana cara Pj Gubernur Jateng membantu masyarakat Jateng untuk lepas dari kemiskinan? 'Setelah itu, baru kemudian diberikan modal usaha untuk memacu masyarakat berusaha atau berbisnis. Ini rangsangan agar mereka lepas (dari kemiskinan),' kata Nana.
-
Siapa yang berjuang untuk pendidikan di Indonesia? Melalui kerja keras dan pengorbanannya, maka ada banyak generasi yang berhasil terlepas dari kebodohan.
Bagi gadis kelahiran Semarang, 1 September 1994 itu, Jokowi merupakan sosok pemimpin yang sangat dekat dengan rakyat dan program-programnya selama ini juga memihak masyarakat atau pro-rakyat.
"Jadi, orang-orang miskin seperti saya ini bisa mengenyam pendidikan tinggi. Tidak perlu malu. Belajar, belajar, dan terus belajar," kata putri kedua pasangan Misianto (47) dan Siti Siswati (45) itu.
Firna yang bercita-cita menjadi dosen mengaku banyak hal yang ingin disampaikannya jika keinginannya bertemu Jokowi terkabul. Terutama dorongan kepada Jokowi untuk meneruskan Nawacita-nya.
Ia mengatakan sembilan program prioritas Presiden Jokowi dan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla harus diteruskan untuk menghilangkan kesenjangan dan status sosial ekonomi antar masyarakat.
Sementara itu, Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi selaku Wali Kota Semarang mengapresiasi semangat dan keberhasilan Firna yang bisa menyelesaikan studi meski berasal dari keluarga kurang mampu.
Mengenai keinginan gadis yang tinggal di RT 06/RW 01 Desa Karanggeneng, Kelurahan Sumurrejo, Kecamatan Gunungpati, Semarang itu untuk bertemu Jokowi, ia mengatakan bersedia membantu.
"Tadi, Mbak Firna menyampaikan keinginan bertemu Pak Presiden (Jokowi, red.). Saya sudah rembuk dengan Pak Rektor untuk membantu mewujudkan keinginan bertemu dengan Pak Jokowi," katanya.
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman yang hadir pada kesempatan itu membenarkan akan membantu mengomunikasikan keinginan Firna untuk bertemu Presiden Jokowi dengan segera mengirimkan surat.
Sebelum Firna, Unnes juga pernah meluluskan mahasiswa dari keluarga tidak mampu pada 2014 lalu. Yakni Raeni dari fakultas ekonomi, warga Kendal yang ayahnya bekerja sebagai pengayuh becak.
Raeni pada saat itu pun berkesempatan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono untuk mengapresiasi keberhasilan putri pasangan Mugiyono dan Sujamah itu. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Firman berjuang keras untuk mengangkat derajat keluarganya yang selama ini hidup miskin.
Baca SelengkapnyaMensos menekankan pentingnya pendidikan hingga sekolah tinggi bagi para pemulung untuk menggapai taraf kehidupan sejahtera.
Baca SelengkapnyaDengan mengenyam pendidikan tinggi, generasi muda akan mampu menghadapi tantangan ke depan melalui perbaikan sumber daya manusia (SDM).
Baca SelengkapnyaPerempuan asal Jakarta Timur ini rela memberikan ilmunya secara cuma-cuma kepada anak-anak pemulung di wilayah TPU Pondok Kelapa.
Baca SelengkapnyaSeorang anak petani dari Cilacap berhasil lulus UGM dengan predikat cumlaude. Ia pun berhasil mengangkat derajat orang tuanya yang tidak lulus SD.
Baca SelengkapnyaTerungkap siswa tersebut bernama Muh Firdaus (7) dari SD Inpres Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah.
Baca SelengkapnyaGanjar menyatakan pentingnya pendidikan untuk peningkatan kesejahteraan.
Baca SelengkapnyaBikin haru, ini momen anak pemulung beri kejutan ibunya usai dapat beasiswa S2.
Baca SelengkapnyaKisah Alvin memang sangat mengaharukan. Perjalanan Alvin yang merupakan anak seorang pemulung hingga menjadi mahasiswa pascasarjana di Universitas Gadjah Mada.
Baca SelengkapnyaMata Ganjar tampak berkaca-kaca saat mendengarkan kisah Dhimas Taufiq Widyanto, pemuda yang akrab disapa Dhimas ini merupakan alumni SMKN Jateng angkatan ke-2
Baca SelengkapnyaAtikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.
Baca SelengkapnyaSaat ia meminta izin pada orang tuanya, mereka mengaku tidak punya uang untuk membiayai kuliah
Baca Selengkapnya