Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Food Estate Sumba NTT Berhasil, Luhut Sebut Produksi Padi Meningkat

Food Estate Sumba NTT Berhasil, Luhut Sebut Produksi Padi Meningkat Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. ©2022 Istimewa

Merdeka.com - Realisasi produksi padi Food Estate Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) membuahkan hasil. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai keberhasilan tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah produksi padi.

Hal itu dikemukakan Luhut pada dialog interaktif dengan Ribka Buru, penyuluh pertanian Sumba Tengah melalui Agriculture War Room Kementerian Pertanian RI (AWR Kementan). Hadir Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beserta jajaran eselon satu Kementan, di antaranya Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.

"Saya kira Mentan Syahrul sudah habis-habisan mendukung peningkatan produksi pertanian dan mensejahterakan petani, karena itu adalah keinginan dari pemerintah," kata Luhut. Dikutip dari keterangan yang diterima, Senin (21/3).

Orang lain juga bertanya?

Dia mengapresiasi kinerja Ribka Buru bersama petani, penyuluh dan stakeholders di Food Estate Sumba untuk meningkatkan produksi padi.

"Saya lihat sekarang produksi padi naik lima hingga enam ton per hektare (Food Estate Sumba), yang tadinya cuma tiga sampai empat ton per hektare. Itu sebabnya kita dari laporan data BPS (Badan Pusat Statistik) masalah beras tidak kurang," lanjut Luhut.

Ribka Buru menguraikan kondisi terkini pertanaman padi di Food Estate Sumba. Pertanaman padi siap panen pada April 2022.

"Khusus wilayah binaan saya, varietas padi yang akan dipanen adalah Inpari 32 pada hamparan seluas 30 hektare," kata Ribka secara virtual.

Ribka mengakui terjadi peningkatan produktivitas padi setelah adanya program Food Estate Sumba. "Produktivitas untuk tahun kemarin kita peroleh 4,5 hingga lima ton per hektare. Sebelum Food Estate, hanya di kisaran 2,5 hingga tiga ton per hektare," bebernya.

Luhut menambahkan bahwa pemerintah akan menyediakan bibit unggul agar pendapatan petani meningkat, sehingga tingkat kemiskinan turun dan petani tambah sejahtera. "Itu pesan Presiden Joko Widodo kepada saya, pokoknya pertanian harus didorong, makanya saya datang ke kantornya Mentan," lanjut Luhut.

Sementara itu, Syahrul menambahkan produksi padi memang menjadi program prioritas selama dua tahun ini. Terbukti meski Indonesia menerjang badai pandemi yang sangat dahsyat, sektor pertanian tetap tumbuh baik.

"Dalam dua tahun ini, kami konsentrasikan kerja kami pada ketahanan pangan, khususnya padi. Dua tahun ini yang lain turun, hanya pertanian yang tumbuh. Ekspor kita naik terus, bahkan sampai Rp625,04 triliun atau naik 38,68 persen," kata Syahrul.

Dia menambahkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) Indonesia selama dua tahun ini juga tumbuh bahkan tembus 108,83.

Dedi Nursyamsi menjelaskan tujuan dan fungsi AWR Kementan. "Secara harfiah, AWR adalah ruangan peperangan pertanian, tapi maksud peperangan di sini adalah untuk membangun pertanian nasional," kata Dedi kepada Luhut.

Dedi mengatakan, AWR yang berpusat di Jakarta ini terhubung ke Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) selaku Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) yang saat ini tercatat 5.996 KostraTani pada setiap kecamatan di seluruh Indonesia.

Kemudian, Dedi Nursyamsi menguraikan tentang Lima Peran AWR. Pertama, sebagai pusat data dan informasi terkait luasan tanam komoditas pertanian dari level nasional hingga level yang paling rendah yaitu desa.

AWR ini, katanya lagi, juga sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian. "Gerakan pembangunan pertanian ini ada di kecamatan. Mentan Syahrul sering menyebutnya sebagai KostraTani," lanjutnya.

Peran ketiga, sebagai pusat pembelajaran, melalui AWR, Kementan melakukan pelatihan dan pendidikan penyuluhan secara virtual.

Keempat, AWR berperan sebagai pusat konsultasi agribisnis pertanian terkait bagaimana menghubungkan petani dengan offtaker, dengan integrator, dan dengan bank untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Terakhir, peran AWR untuk membangun jejaring kerja sama dengan stakeholder yang lain, mulai dari penyedia sarana prasarana, pupuk, benih, Alsintan hingga eksportir," pungkas Dedi.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahfud MD Sebut Food Estate Proyek Gagal, Mentan Amran Pamer Panen Jagung di Gunung Mas
Mahfud MD Sebut Food Estate Proyek Gagal, Mentan Amran Pamer Panen Jagung di Gunung Mas

Saat ini, pemerintah Jokowi tengah mengembangkan proyek food estate di berbagai wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Merauke Panen Raya Padi Seluas 14.000 Hektare Hasil Optimasi Lahan Kementan
Merauke Panen Raya Padi Seluas 14.000 Hektare Hasil Optimasi Lahan Kementan

Panen dan tanam padi secara serentak ini menjadi bukti nyata dari upaya berkelanjutan Kementan dalam memperkuat ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya
Panen Padi Di Merauke, Komisi IV DPR RI Apresiasi Petani Distrik Tanah Miring
Panen Padi Di Merauke, Komisi IV DPR RI Apresiasi Petani Distrik Tanah Miring

Kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI kali ini untuk memastikan progress Pengembangan Pangan dan Pertanian di Kabupaten Merauke termasuk pengunjungi gudang Bulog.

Baca Selengkapnya
Plt Mentan Panen Raya dan Tanam Padi di Sukoharjo
Plt Mentan Panen Raya dan Tanam Padi di Sukoharjo

Plt Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi panen raya sekaligus tanam padi di Kabupaten Sukoharjo guna mendorong percepatan tanam nasional.

Baca Selengkapnya
Ombudsman Dukung Cetak Sawah dengan Penguatan Irigasi untuk Pangan Masa Depan
Ombudsman Dukung Cetak Sawah dengan Penguatan Irigasi untuk Pangan Masa Depan

Yeka menambahkan pentingnya pembuatan irigasi sebagai akses utama bagi pemenuhan air untuk lahan pertanian.

Baca Selengkapnya
Mentan Minta Pulau Madura Jadi Kekuatan Swasembada dan Lumbung Pangan Dunia
Mentan Minta Pulau Madura Jadi Kekuatan Swasembada dan Lumbung Pangan Dunia

Khusus di Bangkalan, kata Mentan, optimalisasi di sana bisa mencapai 4.463 hektare melalui program perluasan areal tanam

Baca Selengkapnya
Jokowi Cek Panen Raya Padi di Sigi: Hasilnya Bagus, Bisa 6 Ton per Hektare
Jokowi Cek Panen Raya Padi di Sigi: Hasilnya Bagus, Bisa 6 Ton per Hektare

Menurut Jokowi, hasil panen raya di daerah tersebut mencapai 6,2 ton per hektare.

Baca Selengkapnya
Luhut Ajak China Kembangkan Pertanian di Kalteng
Luhut Ajak China Kembangkan Pertanian di Kalteng

Pemerintah akan melakukan studi terlebih dulu untuk potensi area lahan yang disinyalir memiliki luas antara 350-500 ribu ha.

Baca Selengkapnya
Setelah Subang, Plt Mentan Dampingi Presiden Jokowi Panen Raya di Indramayu
Setelah Subang, Plt Mentan Dampingi Presiden Jokowi Panen Raya di Indramayu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi, melakukan panen raya padi di Desa Karanglayung.

Baca Selengkapnya
Petani di Merauke Senang Pemerintah Beri Bantuan Sarana Produksi, Kini Bisa Tanam 3 Kali
Petani di Merauke Senang Pemerintah Beri Bantuan Sarana Produksi, Kini Bisa Tanam 3 Kali

Potensi pertanian di Kabupaten Merauke sangatlah bagus terutama apabila didukung iklim yang dan sistem produksi pertanian serta alat mesin pertanian.

Baca Selengkapnya
Mentan Amran Pastikan Food Estate Tetap Dilanjutkan
Mentan Amran Pastikan Food Estate Tetap Dilanjutkan

Amran menuturkan, ketahanan pangan berkaitan dengan ketahanan negara.

Baca Selengkapnya
Kang DS: Kabupaten Bandung Segera Jadi Lumbung Pangan Nasional
Kang DS: Kabupaten Bandung Segera Jadi Lumbung Pangan Nasional

Bupati Bandung Dadang Supriatna berencana menghidupkan kembali ribuan hektare lahan tidur di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya