Food Estate Sumba NTT Berhasil, Luhut Sebut Produksi Padi Meningkat
Merdeka.com - Realisasi produksi padi Food Estate Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) membuahkan hasil. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai keberhasilan tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah produksi padi.
Hal itu dikemukakan Luhut pada dialog interaktif dengan Ribka Buru, penyuluh pertanian Sumba Tengah melalui Agriculture War Room Kementerian Pertanian RI (AWR Kementan). Hadir Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beserta jajaran eselon satu Kementan, di antaranya Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.
"Saya kira Mentan Syahrul sudah habis-habisan mendukung peningkatan produksi pertanian dan mensejahterakan petani, karena itu adalah keinginan dari pemerintah," kata Luhut. Dikutip dari keterangan yang diterima, Senin (21/3).
-
Bagaimana cara Kementan meningkatkan produktivitas padi? 'Tapi kita menggunakan mekanisasi pertanian yaitu combine harvester, traktor roda 4 dan rice transplanter itu bisa tanam 3 kali setahu, sehingga produktivitas dan produksi meningkat. Biayanya bisa ditekan 40 sampao 50 persen per hektar,' pinta Amran.
-
Bagaimana Kementan dan CNRRI meningkatkan produksi padi? Dalam beberapa dekade terakhir, CNRRI telah menciptakan terobosan penting, termasuk pengembangan varietas padi hibrida dengan produktivitas rata-rata mencapai 9,7 ton per hektar. Selain itu, CNRRI juga memanfaatkan teknologi pertanian presisi seperti kecerdasan buatan (AI) dan sistem mekanisasi modern yang terintegrasi, yang sangat meningkatkan efisiensi pertanian.
-
Bagaimana Mentan meningkatkan produksi padi di lahan rawa? 'Saat ini baru 5 ton, tapi ke depan kita akan tingkatkan menjadi 7 ton per hektare. Jadi yang IP nya 1 kita naikan jadi 2 atau menjadi 3. Semuanya perlu kolaborasi dan kerja keras untuk memaksimalkan lahan rawa yang ada,' ujar Mentan, Sabtu (18/11).
-
Bagaimana Kementan meningkatkan produksi padi? 'Karena produksinya tinggi, kami sedang berupaya meningkatkan pertanaman dua kali selama setahun. Sebab dengan 2 kali, maka para petani akan mendapatkan hasil dan keuntungan yang berlipat,' ujar Syamsir, Senin, 11 Maret 2024.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan produksi padi dan jagung? Salah satu potensi lahan yang dapat digunakan untuk menambah produksi pangan nasional khususnya padi dan jagung adalah lahan rawa dan lahan kering yang belum dimanfaatkan secara optimal.
-
Siapa yang terlibat dalam upaya Kementan meningkatkan produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), mengajak semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga daerah untuk fokus melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan lahan rawa baik pasang surut maupun lahan tadah hujan atau non irigasi di sejumlah daerah.
Dia mengapresiasi kinerja Ribka Buru bersama petani, penyuluh dan stakeholders di Food Estate Sumba untuk meningkatkan produksi padi.
"Saya lihat sekarang produksi padi naik lima hingga enam ton per hektare (Food Estate Sumba), yang tadinya cuma tiga sampai empat ton per hektare. Itu sebabnya kita dari laporan data BPS (Badan Pusat Statistik) masalah beras tidak kurang," lanjut Luhut.
Ribka Buru menguraikan kondisi terkini pertanaman padi di Food Estate Sumba. Pertanaman padi siap panen pada April 2022.
"Khusus wilayah binaan saya, varietas padi yang akan dipanen adalah Inpari 32 pada hamparan seluas 30 hektare," kata Ribka secara virtual.
Ribka mengakui terjadi peningkatan produktivitas padi setelah adanya program Food Estate Sumba. "Produktivitas untuk tahun kemarin kita peroleh 4,5 hingga lima ton per hektare. Sebelum Food Estate, hanya di kisaran 2,5 hingga tiga ton per hektare," bebernya.
Luhut menambahkan bahwa pemerintah akan menyediakan bibit unggul agar pendapatan petani meningkat, sehingga tingkat kemiskinan turun dan petani tambah sejahtera. "Itu pesan Presiden Joko Widodo kepada saya, pokoknya pertanian harus didorong, makanya saya datang ke kantornya Mentan," lanjut Luhut.
Sementara itu, Syahrul menambahkan produksi padi memang menjadi program prioritas selama dua tahun ini. Terbukti meski Indonesia menerjang badai pandemi yang sangat dahsyat, sektor pertanian tetap tumbuh baik.
"Dalam dua tahun ini, kami konsentrasikan kerja kami pada ketahanan pangan, khususnya padi. Dua tahun ini yang lain turun, hanya pertanian yang tumbuh. Ekspor kita naik terus, bahkan sampai Rp625,04 triliun atau naik 38,68 persen," kata Syahrul.
Dia menambahkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) Indonesia selama dua tahun ini juga tumbuh bahkan tembus 108,83.
Dedi Nursyamsi menjelaskan tujuan dan fungsi AWR Kementan. "Secara harfiah, AWR adalah ruangan peperangan pertanian, tapi maksud peperangan di sini adalah untuk membangun pertanian nasional," kata Dedi kepada Luhut.
Dedi mengatakan, AWR yang berpusat di Jakarta ini terhubung ke Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) selaku Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) yang saat ini tercatat 5.996 KostraTani pada setiap kecamatan di seluruh Indonesia.
Kemudian, Dedi Nursyamsi menguraikan tentang Lima Peran AWR. Pertama, sebagai pusat data dan informasi terkait luasan tanam komoditas pertanian dari level nasional hingga level yang paling rendah yaitu desa.
AWR ini, katanya lagi, juga sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian. "Gerakan pembangunan pertanian ini ada di kecamatan. Mentan Syahrul sering menyebutnya sebagai KostraTani," lanjutnya.
Peran ketiga, sebagai pusat pembelajaran, melalui AWR, Kementan melakukan pelatihan dan pendidikan penyuluhan secara virtual.
Keempat, AWR berperan sebagai pusat konsultasi agribisnis pertanian terkait bagaimana menghubungkan petani dengan offtaker, dengan integrator, dan dengan bank untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Terakhir, peran AWR untuk membangun jejaring kerja sama dengan stakeholder yang lain, mulai dari penyedia sarana prasarana, pupuk, benih, Alsintan hingga eksportir," pungkas Dedi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, pemerintah Jokowi tengah mengembangkan proyek food estate di berbagai wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPanen dan tanam padi secara serentak ini menjadi bukti nyata dari upaya berkelanjutan Kementan dalam memperkuat ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaKunjungan Anggota Komisi IV DPR RI kali ini untuk memastikan progress Pengembangan Pangan dan Pertanian di Kabupaten Merauke termasuk pengunjungi gudang Bulog.
Baca SelengkapnyaPlt Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi panen raya sekaligus tanam padi di Kabupaten Sukoharjo guna mendorong percepatan tanam nasional.
Baca SelengkapnyaYeka menambahkan pentingnya pembuatan irigasi sebagai akses utama bagi pemenuhan air untuk lahan pertanian.
Baca SelengkapnyaKhusus di Bangkalan, kata Mentan, optimalisasi di sana bisa mencapai 4.463 hektare melalui program perluasan areal tanam
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, hasil panen raya di daerah tersebut mencapai 6,2 ton per hektare.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan melakukan studi terlebih dulu untuk potensi area lahan yang disinyalir memiliki luas antara 350-500 ribu ha.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi, melakukan panen raya padi di Desa Karanglayung.
Baca SelengkapnyaPotensi pertanian di Kabupaten Merauke sangatlah bagus terutama apabila didukung iklim yang dan sistem produksi pertanian serta alat mesin pertanian.
Baca SelengkapnyaAmran menuturkan, ketahanan pangan berkaitan dengan ketahanan negara.
Baca SelengkapnyaBupati Bandung Dadang Supriatna berencana menghidupkan kembali ribuan hektare lahan tidur di Kabupaten Bandung.
Baca Selengkapnya