Forum OOC 2018 mampu perkuat visi RI menuju poros maritim dunia
Merdeka.com - Forum Our Ocean Conference (OOC) 2018 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, dianggap sebagai ajang strategis untuk Indonesia. Sebab forum ini diyakini akan memperkuat visi menuju kepemimpinan poros maritim dunia.
Oleh sebab itu, usaha pemerintah Indonesia pada OOC 2018 guna menuju keinginan tersebut patut direspon positif serta didukung oleh seluruh masyarakat.
Demikian disampaikan Direktur Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim Universitas Trilogi, Muhammad Karim, Rabu (31/10).
-
Apa topik utama World Water Forum di Bali? 'Dengan diadakannya World Water Forum ini, kita ingin mengangkat isu terkait sumber daya air karena ini merupakan isu strategis global dunia. Indonesia juga ingin menggerakkan isu ini, karena air merupakan salah satu isu yang kuat bagi permasalahan seluruh dunia,' kata Maraita Listyasari, Spesialis WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) UNICEF Indonesia, dalam jumpa pers di Jakarta hari ini.
-
Kapan World Water Forum di Bali akan diadakan? World Water Forum ini diadakan setiap tiga tahun sekali dan telah berlangsung sejak tahun 1997. Saat ini, Indonesia menjadi tuan rumah yang akan diselenggarakan pada 18 hingga 25 Mei 2024 di Bali dengan tema Water for Shared Prosperity.
-
Apa tujuan pertemuan PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Apa yang dilakukan IC Center Bali untuk mendukung Kongres IPSF? Dhila mengatakan, ICCB dipilih sebagai venue 68th IPSF World Congress karena lokasi yang strategis.
-
Kenapa Indo Water 2024 Expo & Forum penting? Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pemerintah, perusahaan, serta masyarakat dalam mengadopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan dan mendukung pembangunan infrastruktur air dan energi di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
"Forum yang amat strategis untuk Indonesia. Sudah berbicara mengenai apa yang mau diunggulkan secara ekonomi dengan menjadi poros maritim dunia. Seperti halnya Nusantara dulu terkenal sebagai negeri kaya rempah-rempah," ujar Karim.
Menurut Karim, mencapai Indonesia sebagai poros maritim berarti memberikan perhatian utama kepada budaya bahari Nusantara. Kemudian mentransformasinya ke sektor ekonomi nasional.
"Bicara poros maritim, masyarakat nelayan harus menjadi aspek yang diperhitungkan. Transformasi budaya kemaritiman dalam konteks ekonomi harus ditonjolkan," ucap Karim.
Sisi lainnya yang dikemukakan Karim menyoal kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang ingin membuat sistem pelacakan komitmen perjanjian dari para negara-negara perwakilan peserta OOC 2018. Menurut Karim, inisiasi Menteri Susi tersebut adalah cara yang baik dan inovatif.
Diketahui, inisiasi sistem pelacakan komitmen OOC disebabkan sewaktu pelaksanaan di Malta, dari 433 perjanjian, hanya 101 dinyatakan terpenuhi.
"Komitmen yang dirumuskan tentunya harus didorong lebih spesifik, konkret dan jelas konsepnya. Sehingga semua pihak melaksanakannya dan mudah dilakukan monitoring. Itu sudah langkah yang tepat," kata Karim.
Sedangkan Ketua Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL IPB) Ario Damar, berpendapat, tindakan dan kebijakan yang dilakukan Susi Pudjiastuti selaras dengan arah menuju Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Ario menuturkan, itu tampak pada kebijakan perlindungan kepada nelayan, terutama menengah dan kecil. Sehingga dapat dikategorikan ada keberpihakan ke nelayan sebagai salah satu syarat poros maritim.
Ario menyebutkan, keberpihakan Susi Pudjiastuti misalnya amat kentara pada soal pemberantasan ilegal fishing. Itu menjadi terapi yang ampuh dan akhirnya menjaga kehidupan nelayan sebagai fondasi poros maritim.
"Isunya sekarang, arah pengembangan sektor perikanan dan kelautan justru mendorong lagi ke ekonomi yang lebih melejit. Fokusnya kepada industri perikanan. Tentunya hal tersebut harus terus dibarengi dengan kebijakan pengelolaan industri perikanan yang arahnya pada ekonomi biru, yakni memperbaiki dan memanfaatkan laut ke dalam perspektif lebih efisien, penuh inovasi teknologi dan zero waste," kata Ario.
Forum OOC 2018 berlangsung selama dua hari yakni tanggal 29-30 Oktober. Forum OOC 2018 yang saat ini Indonesia menjadi tuan rumah merupakan pelaksanan kelima kalinya.
OOC 2018 dihadiri oleh 8 kepala negara, lebih dari 1900 perwakilan dari 70 negara, 30 pejabat setingkat Menteri, 38 organisasi internasional, 290 NGO dan sektor privat.
Ada enam isu yang dibahas pada OOC 2018 yakni, pengelolaan perikanan berkelanjutan, polusi laut, kawasan konservasi laut, keamanan laut, perubahan iklim dan ekonomi biru. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPR RI Puan Maharani meyakini pertemuan IAPF dapat memberi ‘nilai tambah’ dalam hubungan antar negara.
Baca SelengkapnyaAdapun IPPP kali ini akan digelar pada 24-26 Juli 2024 di Jakarta.
Baca SelengkapnyaForum inisiatif diplomasi DPR ini melibatkan para parlemen negara kepulauan di Samudera Pasifik yang selama ini belum banyak dieksplor.
Baca SelengkapnyaIndonesia Jadi Tuan Rumah World Water Forum, Digelar di Bali 18-25 Mei
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam pidatonya di forum tersebut menegaskan pentingnya peran Indonesia di kancah internasional.
Baca SelengkapnyaDPR RI kembali menggelar penyelenggaraan sidang Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP).
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Puan Maharani pada Pertemuan ke-2 Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, lautan adalah kehidupan warga dunia yang mesti dikelola secara tanggung jawab.
Baca SelengkapnyaBKSAP DPR berharap kehadiran kapal OceanX ini dapat membantu memperkenalkan kekayaan laut Indonesia kepada dunia.
Baca SelengkapnyaAgenda tahunan APA Meeting itu mempertemukan otoritas dan operator pelabuhan dari 9 negara.
Baca SelengkapnyaDalam forum ini, Putu mengatakan Parlemen Indonesia-Pasifik ingin menemukan satu kesamaan komitmen
Baca Selengkapnya"Make Your Mark," APMF 2024 bertujuan untuk mendorong peserta agar bisa mengoptimalkan potensi dan mendorong untuk memimpin & menciptakan terobosan baru.
Baca Selengkapnya