Fosil manusia berusia 7.400 tahun ditemukan di Aceh
Merdeka.com - Tim Arkeologi Balar, Medan, Sumatera Utara belum lama ini menemukan fosil kerangka manusia purba yang diperkirakan berusia 7.400 tahun di Ceruk Ujung Karang Jongok Meluem, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah.
Ketua Tim Arkeologi Sumatra Utara, I Ketut Wiradiyana mengatakan, pihaknya mulai penelitian di Ceruk Ujung Karang sekitar tahun 2010. Sebelumnya, pada tahun 2009, tim ini juga berhasil mengidentifikasi adanya lokasi fosil rangka manusia yang diperkirakan telah berusia 3.500 tahun di Ceruk Mendale, tidak jauh dari ditemukannya lima fosil kerangka manusia di Ceruk Ujung Karang.
Selain temuan lima fosil kerangka manusia di Ceruk Ujung Karang ini, Ti Arkeologi Balar Medan ini juga menemukan sisa anyaman yang keseluruhannya diperkirakan berumur 7.400 tahun yang lalu.
-
Kapan artefak tertua di lokasi ditemukan? Artefak-artefak ini berasal dari berbagai zaman, mulai dari Neolitikum sampai era Perang Dunia II.
-
Kapan kain 4000 tahun ditemukan? Peneliti menemukan kain berusia 4000 tahun di Gua Tengkorak di Gurun Yudea, Israel.
-
Kapan artefak kuno ini ditemukan? Pada tahun 1990 hingga 2000 batu-batu pipih dengan sudut runcing ditemukan di Kastil Iwatsuki dan markas administrasi Owada jin’ya di Saitama, Jepang.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog? Para arkeolog atau ilmuwan menemukan fosil laba-laba raksasa di New South Wales, Australia.
Berangkat dari hal tersebut, papar Ketut, pemerintah daerah mengajukan kegiatan berupa kasting yakni pencetakan duplikat kerangka-kerangka manusia.
“Nah kerangka kerangka yang ada di Ujung Karang ini merupakan kerangka hasil cetakan, sedangkan aslinya sudah ada di museum Aceh Tengah,” papar Ketut seperti dikutip dari siaran pers Humas Pemkab Aceh Tengah, Minggu (24/6).
Ketut juga menjelaskan proses pembuatan duplikat kerangka pra-sejarah, yang diawali dari cetakan yang telah disiapkan, diletakkan sesuai dengan posisi awalnya dari rangak yang ada. Hal ini diperlukan untuk dijadikan sebagai salah satu tambahan obyek wisata budaya bagi Pemerintah Aceh Tengah.
Dari lima kerangka yang ditemukan, menurut Ketut, berusia sekitar 17 tahun, kecuali dua kerangka yang terletak secara berdampingan (berpasangan), yakni berusia jauh lebih tua. Dari kerangka yang berpasangan itu telah dilakukan berkali-kali pemotongan gigi.
"Besar kemungkinan kematiannya disebabkan oleh keries akibat kerusakan email giginya," kata Ketut.
Berkaitan dengan DNA, pihak arkeologi menyatakan belum mengetahui dengan pasti karena DNA yang ada pada kerangka prasejarah ini relatif terbatas. Namun demikian yang sudah dipastikan adalah DNA orang Gayo dengan DNA orang Karo.
Sementara itu, Pj Bupati Aceh Tengah, Moh Tanwier, meminta bantuan pemerintah pusat untuk berperan serta dalam menjadikan lokasi temuan itu sebagai cagar budaya yang perlu dipelihara dan dilestarikan. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain menjadi kawasan objek wisata sejarah, situs ini juga menjadi bukti adanya sebuah peradaban manusia yang hidup sejak ribuan tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Bukti Manusia Purba Pernah Hidup di Indonesia Jauh Sebelum Orang Mesir Bangun Piramida Pertama
Baca SelengkapnyaHendak Bangun Apartemen, Tukang Bangunan Temukan Tulang Manusia Berusia 9.000 Tahun dan Ribuan Artefak
Baca SelengkapnyaPenggalian di sebuah situs arkeologi di Turki menemukan kerangka bayi dan bocah serta perhiasan.
Baca SelengkapnyaStruktur makam yang ditemukan arkeolog berbeda dari pemakaman kuno pada umumnya.
Baca SelengkapnyaKapan tepatnya nenek moyang manusia meninggalkan Afrika dan menyebar ke seluruh dunia masih menjadi perdebatan para arkeolog.
Baca SelengkapnyaDi sebuah lembah di utara Kuala Lumpur, arkeolog menemukan kerangka manusia prasejarah di gua-gua terpencil.
Baca SelengkapnyaArkeolog dibikin bingung dengan temuan ini, mengingat teknologi senjata belum ditemukan ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMakam kuno ditemukan saat penggalian tanah untuk membangun sebuah gimnasium di Lombardy Italia.
Baca SelengkapnyaSingkapan lapisan purba dapat dilihat secara kasat mata pada sejumlah tempat di Sangiran.
Baca SelengkapnyaKapak tangan kuno ini ditemukan oleh tim arkeolog dari konsultan warisan TEOS Heritage.
Baca SelengkapnyaArkeolog sedang melakukan tes DNA terhadap tulang-tulang ini.
Baca Selengkapnya