Foto dengan bos sawit jadi viral, perwira Polri dipanggil propam
Merdeka.com - Beredar foto sejumlah perwira menengah Polri tengah mengadakan pesta kecil dengan bos PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL). Diduga PT APSL ini, salah satu perusahaan yang ikut terlibat kasus pembakaran hutan dan lahan di Pekanbaru.
Kadiv Propam Polri Irjen M Iriawan menegaskan akan segera memanggil para perwira menengah yang ada di foto tersebut. Mereka akan dimintai keterangan terkait foto yang menjadi sorotan di media sosial.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Di mana pesta itu diadakan? Shahrukh Khan menghadiri pesta yang diadakan oleh seorang pengusaha ternama di Mumbai, India.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana kejadian pembunuhan berkedok kebakaran terjadi? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
"Akan diperiksa secepatnya," kata Iriawan saat dihubungi wartawan, Jakarta, Jumat (2/9).
Iriawan mengaku belum bisa memastikan bila dalam foto itu ada salah satu bos kelapa sawit. Namun, dia berjanji hal itu akan menjadi materi pemeriksaan nantinya.
"Belum dipastikan yang punya perusahaan sawit. Tapi yang jelas, ada atau tidak (bos kelapa sawit), saya pasti akan periksa mereka," ujar dia.
Ditegaskan jenderal bintang dua itu, pihak Propam bakal memanggil semua perwira yang ada dalam foto tersebut. Di antaranya, Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Riau Kombes Rivai Sinambela, Dirkrimum Polda Riau Kombes Surawan, Kapolres Pekanbaru Kombes Toni Hermawan, dan Paminal Divpropam Polri Kombes Hendra.
"Kami akan dalami semua, kami akan panggil ke Jakarta semuanya. Kami panggil, tanya ada apa di sana? ngapain?" tandas Iriawan.
Sebelumnya, beredar foto sejumlah perwira menengah berangkat Komisaris Besar (Kombes) di lingkungan Mabes Polri dan Polda Riau dengan bos PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL) di Hotel Grand Central kota Pekanbaru.
Foto tersebut langsung viral dan menjadi sorotan pengguna media sosial. Para netizen menduga, pertemuan itu berkaitan dengan penerbitan Surat Pemberhentian Penghentian Penyidikan (SP3) terhadap 15 perusahaan di tahun 2015.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dampak dan kerugian yang cukup besar menjadi alasan mengapa kasus itu ditarik ke Polda Jatim.
Baca SelengkapnyaAipda AL ditetapkan sebagai tersangka bersama seorang warga inisial AS.
Baca SelengkapnyaMomen tiga jenderal polisi pantau kondisi terkini padang savana di Bromo.
Baca SelengkapnyaWarga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.
Baca SelengkapnyaPelaku membakar hutan untuk membuka lahan pertanian. Namun api tak terkendali hingga merambat ke areal dengan luas sekitar 0,5 hektare.
Baca SelengkapnyaSekjen PSI, Raja Juli Antoni menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut
Baca SelengkapnyaMulai dari Jenderal bintang empat hingga dua terlihat guyub, bercengkrama hingga ada yang sampai tutup telinga.
Baca SelengkapnyaAset itu diduga sudah dialihkan ke istri siri Suparmin dan istri lainnya.
Baca SelengkapnyaPihak Kejagung belum mengungkap lebih jauh praktik korupsi yang menyasar
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf tersebut disampaikan bersama ketiga kru wedding organizer lainnya di hadapan tetua dan sesepuh Suku Tengger.
Baca SelengkapnyaManajer wedding oragnizer tidak memilik Surat Izin Memasuki Kawasan KonservasI (Simaksi), sehingga menyalahi aturan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
Baca Selengkapnya