Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Foto gelombang tsunami menerjang Aceh karya Bedu Saini dibukukan

Foto gelombang tsunami menerjang Aceh karya Bedu Saini dibukukan Tsunami Aceh. ©Reuters

Merdeka.com - Orang banyak mengenalnya dengan sebutan Bang Bedu. Pria berusia 53 tahun ini merupakan satu-satunya jurnalis foto yang berhasil mengabadikan dahsyatnya tsunami 2004 silam saat kejadian berlangsung.

Pria pemilik nama lengkap Bedu Saini ini berhasil merekam kepanikan warga saat detik-detik air tsunami terjadi pasca gempa 9.1 SR. Ada banyak momen yang tak bisa diulang lagi berhasil diabadikan.

Semua foto-foto tersebut kini sudah dibuat salam buku dengan judul Civilition of Light yang diluncurkan Sabtu malam (26/12) di Museum Tsunami Aceh. Tepatnya 11 tahun tragedi tsunami berlalu di Aceh.

Pada peluncuran buku ini hadir Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal dan Wali Kota Bandung Ridwan Kami sekaligus yang merancang museum tsunami. Ada sejumlah pejabat pemerintah lainnya ikut menghadiri peluncuran buku tersebut.

Dalam buku Civilition of Light karya Bedu Saini ini memotret pada saat kejadian tsunami, masa kepanikan saat darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi hingga selesai.

Di balik kisah mengambil foto saat tsunami melanda Aceh menyimpan duka yang mendalam bagi dirinya. Duka itu sudah lama ia simpan dan selalu menolak bila ada yang hendak membuat kisah perjalanan hidupnya hingga menjadi seorang fotografer fenomenal di Aceh.

Ia harus kehilangan ibu kandung dan dua anaknya saat tsunami terjadi. Rumahnya di Lambaro Skep, hanya sekitar 2 Km dari bibir pantai telah menghancurkan tempat ia tinggal. Namun istri dan satu anaknya selamat dari musibah terbesar kala itu.

"Setelah gempa, saya langsung ambil kamera dan pergi ke Simpang Lima, di atas jembatan Pante Pirak saya memotret," kata Bedu Saini pada acara peluncuran bukunya.

Lalu, saat sedang asyik memotret. Tiba-tiba kepanikan kembali terjadi dan ada ribuan orang berlarian menyelamatkan diri. Warga yang berlarian itu pun berteriak bahwa air laut naik ke darat.

Namun, ia sendiri tidak menyangka air laut naik ke darat yang kemudian di sebut tsunami sedahsyat itu. Meskipun warga sedang panik dan berlarian tanpa arah tujuan. Bedu Saini tetap mengambil gambar dengan tenang dan semua karya itu ada dalam buku Civilition of Light tersebut.

Saat sedang memotret, lalu ia teringat dengan keluarganya yang ada di Lambaro Skep. Kemudian ia memutuskan untuk kembali ke rumah dan mendapati semua sudah tenggalam dan air masih sekitar satu meter.

"Lalu saya titipkan kamera pada salah satu toko, saya gak ingat persis lagi, dan baru saya langsung pulang ke rumah," imbuhnya.

Setelah bertemu dengan istri dan satu anaknya, ia pun langsung pulang ke Sigli. Baru kemudian pada tanggal 13 Januari 2005 ada seseorang yang mengantarkan camera tersebut ke kantor Serambi Indonesia, tempat ia bekerja.

Bedu Saini mengawali kariernya menjadi seorang fotografer profesioal dari seorang petugas kebersihan di Koran Harian Serambi Indonesia selama 3 tahun. Karena ada ketertarikan pada dunia fotografi, ia kemudian memberianikan diri untuk belajar.

Lalu pihak redaksi Serambi Indonesia pada tahun 2000 mempercayakan Bedu Saini petugas mencetak film dalam kamar gelap. Mulai dari situlah, ia kemudian belajar memotret dan akhirnya bisa melahirkan karya yang spektakuler.

"Ini adalah karya yang spektakuler, bisa merekam sejarah untuk anak cucu kita kedepan nantinya," ujar Illiza Sa’aduddin

Sementara Ridwan Kamil mengapresiasi ketenangan yang dimiliki Bedu Saini dalam memotret momen saat semua sedang panik. Menurutnya, ini bukan perkara mudah untuk menekan tombol potret saat suasana panik.

"Saya yakin buku ini akan dicari nanti 100 tahun mendatang. Ini buka yang luar biasa bisa memotret momentum tersebut," tutupnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Mengenang Potret Pilu Kehancuran Akibat Tsunami Aceh 20 Tahun Lalu, Ratusan Ribu Jiwa Melayang
FOTO: Mengenang Potret Pilu Kehancuran Akibat Tsunami Aceh 20 Tahun Lalu, Ratusan Ribu Jiwa Melayang

Tsunami Aceh menjadi peristiwa tak terlupakan bagi seluruh masyarakat Serambi Mekah. Bencana dahsyat itu menciptakan kehancuran luar biasa. Simak foto-fotonya!

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Terkini Masjid Rahmatullah yang Tetap Kokoh Saat Dihantam Tsunami Aceh 20 Tahun Lalu
FOTO: Penampakan Terkini Masjid Rahmatullah yang Tetap Kokoh Saat Dihantam Tsunami Aceh 20 Tahun Lalu

Di tengah kehancuran akibat tsunami Aceh, tersisa keajaiban dari Masjid Rahmatullah yang tetap berdiri kokoh setelah dihantam gelombang setinggi puluhan meter.

Baca Selengkapnya
Kilas Balik 20 Tahun Lalu: 26 Desember 2004 Tragedi Tsunami Aceh
Kilas Balik 20 Tahun Lalu: 26 Desember 2004 Tragedi Tsunami Aceh

Tepat 20 tahun yang lalu, Indonesia mengalami salah satu bencana alam terbesar dalam sejarahnya, yaitu tragedi Tsunami Aceh.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tangis Keluarga Mengenang 19 Tahun Bencana Gempa dan Tsunami Aceh yang Mengguncang Dunia
FOTO: Tangis Keluarga Mengenang 19 Tahun Bencana Gempa dan Tsunami Aceh yang Mengguncang Dunia

Peringatan 19 tahun bencana tsunami Aceh yang menewaskan 230.000 jiwa diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat yang berdoa di pemakaman massal.

Baca Selengkapnya
Tragedi Tsunami Aceh: Ratusan Ribu Jiwa Melayang hingga Sumbangan Dana Rp108 Triliun
Tragedi Tsunami Aceh: Ratusan Ribu Jiwa Melayang hingga Sumbangan Dana Rp108 Triliun

Tsunami besar menyapu bersih tanah serambi mekkah pada 26 Desember 2004.

Baca Selengkapnya
10 Tempat Wisata di Banda Aceh yang Indah dan Memesona, Wajib Dikunjungi
10 Tempat Wisata di Banda Aceh yang Indah dan Memesona, Wajib Dikunjungi

Sejak dulu Banda Aceh terkenal sebagai kota budaya, karena kedudukannya sebagai pusat Kerajaan Aceh.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dahsyatnya Tsunami Aceh, Kubah Masjid Seberat 80 Ton Ini Terseret 2,5 Km Sampai Pindah Desa
FOTO: Dahsyatnya Tsunami Aceh, Kubah Masjid Seberat 80 Ton Ini Terseret 2,5 Km Sampai Pindah Desa

Kubah ini juga disebut sebagai kapal penyelamat. Banyak orang menyelamatkan diri dengan naik ke atas kubah saat tsunami Aceh menerjang.

Baca Selengkapnya
Tempat-tempat Menarik di Banda Aceh untuk Pengalaman Liburan yang Berkesan
Tempat-tempat Menarik di Banda Aceh untuk Pengalaman Liburan yang Berkesan

10 destinasi top di Banda Aceh: Masjid Raya Baiturrahman, Kapal Apung, dan lebih banyak lagi!

Baca Selengkapnya
Peringatan 19 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh, Ribuan Warga Larut dalam Doa dan Zikir
Peringatan 19 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh, Ribuan Warga Larut dalam Doa dan Zikir

Ribuan warga Aceh mengenang bencana gempa dan tsunami Aceh 19 tahun silam. Semua larut memanjatkan doa dan zikir.

Baca Selengkapnya
Masjid di Batabuah Sumbar Ini Tetap Berdiri Kokoh Meski Diterjang Banjir Bandang Lahar Dingin, Ini Potretnya
Masjid di Batabuah Sumbar Ini Tetap Berdiri Kokoh Meski Diterjang Banjir Bandang Lahar Dingin, Ini Potretnya

Pasca bencana banjir bandang yang menerjang Kabupaten Agam, Sumatera Barat sebuah masjid nampak berdiri sendiri di antara puing-puing bangunan lainnya.

Baca Selengkapnya
Viral Masjid di Sumbar Tetap Kokoh Setelah Diterjang Banjir Lahar Gunung Marapi
Viral Masjid di Sumbar Tetap Kokoh Setelah Diterjang Banjir Lahar Gunung Marapi

Banjir lahar hujan yang melanda beberapa wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) merenggut puluhan korban jiwa, banyak bangunan yang luluh lantak.

Baca Selengkapnya
Syair Lampung Karam, Karya Sastra Melayu Klasik yang Menceritakan Dahsyatnya Letusan Krakatau
Syair Lampung Karam, Karya Sastra Melayu Klasik yang Menceritakan Dahsyatnya Letusan Krakatau

Hanya satu catatan terkait letusan Gunung Krakatau yang dibuat oleh orang pribumi. Tulisan itu berjudul “Syair Lampung Karam”.

Baca Selengkapnya