FPI di Bandung pasang spanduk tolak pasangan homo dan lesbian
Merdeka.com - Spanduk penolakan terhadap penyuka sesama jenis terpasang di Jalan Gempol Sari, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. Pemasangan spanduk tersebut lantaran warga dibuat resah dengan keberadaan pendatang yang diduga berasal dari kalangan homo dan lesbian atau penyuka sesama jenis.
Apalagi kontroversi kabar Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) tengah merebak di kalangan masyarakat.
Informasi yang dihimpun di lokasi, spanduk itu sudah terpasang lebih dari dua bulan. Spanduk berlatar putih itu dipasang di tembok salah satu bangunan. Warga menuliskan ; "Lesbi & Homo Dilarang Masuk ke Wilayah Kami...!!!"
-
Kenapa pernikahan sesama jenis kontroversial? Secara umum, pandangan agama mengenai pernikahan sesama jenis bervariasi. Beberapa agama melarangnya, sedangkan lainnya membatasi atau mengizinkannya dalam kondisi tertentu.
-
LGBTQ adalah apa? LGBTQ adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer. Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Mengapa orang melakukan diskriminasi? Dari segi psikologi, seseorang yang melakukan sikap diskriminasi, mungkin dipengaruhi oleh faktor sejarah atau masa lalu. Bisa jadi, orang yang melakukan diskriminasi, pernah mendapatkan perlakuan yang berbeda dan tidak adil oleh orang lain.
-
Apa yang orang iri rasakan? Seseorang yang memiliki rasa iri seringkali merasa kurang jika orang lain terlihat sukses, beruntung, atau bahagia daripada mereka.
-
Siapa yang termasuk dalam LGBTQ? Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Kenapa orang iri dengki sulit bahagia? Seseorang yang merasa iri dan dengki sering mengalami kesulitan dalam meraih kebahagiaan. Dia tidak mampu menikmati apa yang dimilikinya sendiri.
Pada bagian kiri, terpasang logo Front Pembela Islam (FPI) dengan identitas DPC FPI Bandung Kulon. Sedangkan bagian kanan terdapat logo Laskar Pembela Islam (LPI) DPRa LPI Cigondewah Kaler.
Koordinator Keorganisasian DPC FPI Bandung Kulon Tubagus Abbas Murodi mengaku, pemasangan spanduk itu sudah terjadi sekitar dua bulan lalu. Alasan pemasangan spanduk itu lantaran sudah setahun lamanya gerak-gerik penyuka sesama jenis yang ada di lingkungannya sudah membuat resah.
Biasanya mereka menghuni rumah kontrakan atau kamar kost. Beberapa warga bahkan suka ada yang memergoki bahwa mereka tengah pesta seks.
"Warga ada yang memergoki lima perempuan diduga lesbi dalam satu kamar di indekos. Tidak jarang mereka pesta miras, bahkan ada salah satu perempuan kondisinya telanjang, bukan tidak mungkin mereka sampai berbuat hal asusila," terangnya, Rabu (27/1).
Sehingga spanduk yang dipasang sebagai bentuk peringatan agar penyuka sesama jenis tidak tinggal di lokasi tersebut.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dua poin yang disampaikan dalam surat edaran larangan LGBT di FT UGM ini.
Baca SelengkapnyaMuhammad Taufik Zoelkifli mengatakan, LGBT bertentangan dengan norma agama dan Pancasila.
Baca Selengkapnya"Tidak ada satupun dari agama-agama tersebut yang mentolerir praktik LGBT," tegas Anwar Abbas.
Baca SelengkapnyaMassa demonstran menilai band Coldplay adalah grup musik yang pro terhadap LGBT.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut diunggah akun @pedulipessel dan beredar pada Senin (13/5).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan, di sekitar pohon tersebut memang banyak tisu dan botol minuman keras.
Baca SelengkapnyaSederet Upaya Cegah LGBT di Hutan Kota Cawang: Satpol PP Jaga 24 Jam hingga Tambah Lampu Sorot
Baca SelengkapnyaKabar tersebut diunggah salah satu akun media sosial.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, petugas Satpol PP juga menjumpai wadah lubricant atau pelumas untuk berhubungan seks. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaCamat Makasar Kamal membenarkan hal tersebut. Namun, peristiwa tersebut terjadi pada Juli 2022 dan kini sudah ditindak.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaParpol diminta menaati soal pemasangan alat peraga kampanye
Baca Selengkapnya