FPI klaim tidak sweeping, cuma pawai simpatik di Kendal
Merdeka.com - Front Pembela Islam (FPI) membantah melakukan aksi sweeping dan menyebabkan insiden hingga bentrok dengan ribuan warga Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah pada Kamis (19/7) lalu. Mereka ingin membantah tudingan disebut biang rusuh.
"Kami tidak melakukan sweeping, bukan tugas kewenangan kami melakukan sweeping. Kami melakukan pawai simpatik. Tidak benar jika FPI dikabarkan melakukan sweeping," kata Ketua DPW FPI Temanggung, Burhanudin dalam keterangan pers yang digelar di Markas Besar FPI Jateng DIY di Jl. Raya Wates Km.8, Gamping, Sleman, DIY Minggu (21/7).
Menurut Burhanudin aksi itu dilakukan pada Rabu (18/7) dan Kamis (19/7). FPI sudah memberitahukan aksi itu ke Polsek dan Polres Kendal. Sehingga, aksi itu terpantau pihak kepolisian.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
"Pihak kepolisian meminta agar kami saat pawai tidak dilakukan dengan mengerahkan massa yang banyak," ungkapnya.
Alasan kenyamanan pengguna jalan menjadi penyebab polisi meminta agar pawai dilakukan seminimal mungkin massa aksi.
"Kita tidak banyak, hanya sekitar 80 orang. Banyak anak kecil dan pelajar dari rombongan keluarga FPI. Niat kita pawai simpatik, ini bulan Ramadan, ayo sama-sama hindari bentuk-bentuk kemaksiatan di masyarakat. Tetapi, rombongan kita yang tengah pawai di belakang di lempar batu," tandasnya.
Selain itu, tambah Burhanudin jika berniat untuk melakukan bentrok, maka FPI tentunya sudah mempersiapkan semuanya dari awal untuk bentrok dengan membawa senjata dan pentungan.
"Kalau niat kita bentrok, sweeping, pasti kita persiapkan semuanya. Tetapi, sekali lagi saya sampaikan nawetu (niat) kita melakukan pawai simpatik," paparnya.
Burhan mengakui menemukan kemaksiatan dalam pawai tersebut. Diantaranya penjualan nomor togel yang menjamur di sepanjang perjalanan pawai di lokasi bentrok.
Aksi sweeping ini berbuntut kericuhan. Warga mengamuk karena mobil FPI menabrak seorang wanita. Mereka pun mengamuk dan membakar mobil tersebut. Warga juga mengepung anggota FPI yang berlindung di masjid. Polisi telah menetapkan tiga orang tersangka dalam peristiwa tersebut. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebabnya Arif sempat melontarkan kata-kata yang membuat Umar Kei tersinggung.
Baca SelengkapnyaPelapor kasus ini pertama kalinya adalah HA, istri Kiai Fahim.
Baca SelengkapnyaSebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta warga yang menemukan kasus perjudian diharapkan lapor ke pihak berwajib untuk segera dilakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaUsman menyoroti penggunaan water cannon, gas air mata, atau penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang kepada pengunjuk rasa.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyinggung tragedi KM50 kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat Capres perdana.
Baca SelengkapnyaViral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen
Baca SelengkapnyaDi akhir video itu memperlihatkan kondisi salah satu korban mengalami luka di mulut akibat terjatuh dari motornya.
Baca SelengkapnyaLemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaDiskusi ini dibubarkan karena diduga berkaitan dengan temanya yang menyorot perhelatan KTT WWF di Bali.
Baca SelengkapnyaKapolda menegaskan kerusuhan tersebut merupakan masalah komunikasi antara dua organisasi massa tersebut tidak ada kaitan dengan dua parpol.
Baca Selengkapnya