FPI tak larang bedah buku Tan Malaka, asal di kampus
Merdeka.com - Meski berniat membubarkan acara bedah buku Tan Malaka yang digelar di C20 Library, Jalan dr Cipto, Surabaya Jawa Timur, Jumat malam (7/2), Front Pembela Islam (FPI) mengaku tidak melarang bedah buku tokoh revolusioner tersebut jika digelar di lingkungan kampus.
Hal ini disampaikan Ketua Bidang Nahi Munkar FPI Jawa Timur, KH Dhofir saat menggeruduk lokasi acara.
"Kalau acara itu digelar di sekolah kan beda. Bedah buku dikupas secara ilmiah untuk mencari kebenaran. Beda kalau dilakukan di tempat umum dan mengundang banyak orang itu kan mengajak untuk tidak benar," tegas dia.
-
Kenapa Makam Sunan Kalijaga di Tuban dilarang dipopulerkan? Pada masa orde baru makam ini dilarang dipopulerkan karena khawatir menimbulkan konflik dan kebingungan.
-
Mengapa Polri membuat perpustakaan terapung? Semua dilakukan untuk memajukan dan menambah wawasan anak generasi penerus bangsa dalam hal literasi.
-
Apa yang Rektor Unika tolak? Namun permintaan itu ditolak. Rektor Unika menegaskan bahwa kampus harus menyuarakan kebenaran dan harus bersikap netral dalam politik.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
-
Apa saja yang dilarang selama masa tenang? Selama masa tenang, peserta pemilu, termasuk calon dan pendukungnya, diharapkan untuk menahan diri dari melakukan kegiatan kampanye dan mematuhi aturan yang ditetapkan guna menjaga integritas dan keadilan selama proses pemilihan.
-
Kenapa Mas Ipin dikeluarkan dari Unair? “Dulu berbekal IPK di atas 3,5 tidak memuluskan jalanku di strata pertama. Sejak Bapak meninggal, aku sibuk menyesuaikan diri, bekerja dan kampanye, alhasil DO,“ kenangnya.
Seperti diketahui, pagi tadi sekitar pukul 09.00-11.30 WIB, di Kampus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya juga menggelar acara bedah buku Tan Malaka edisi 4.
Acara yang digelar di Gedung Chairil Anwar Fakultas Ilmu Budaya Kampus Unair itu juga mengundang si penulis buku Tan Malaka berjudul Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia, yaitu Harry A Poeze.
"Itu kan dikupas secara ilmiah untuk mencari kebenaran, ini kan tidak. Entah itu bedah WC atau bedah apa, yang jelas acara ini kan dibuka di tempat umum, dan mengundang peserta umum, itu artinya mereka mengajak orang-orang ke jalan yang tidak benar," ketus Dhofir.
Tokoh asal Madura itu tidak peduli meski acara bedah buku digelar di perpustakaan umum.
"Di sekolah dengan tempat umum itu beda. Kalau di sekolah besertanya mahasiswa, yang akan diarahkan untuk mencari kebenaran. Bukunya dibedah secara ilmiah, kalau di tempat umum jelas tidak, karena pesertanya orang-orang PKI," dalihnya ketus.
Sementara dari pantauan di lapangan, meski sudah membubarkan diri usai berdialog dengan pihak kepolisian, FPI dan GUIB yang menggeruduk Gedung C20 Library terlihat kembali mendatangi lokasi sekitar pukul 19.45 WIB dan kembali menggelar tikar di dekat lokasi.
Pihak kepolisian sendiri, masih berjaga-jaga dan meminta beberapa awak media untuk segera meninggalkan lokasi. Sebab, jika masih tinggal, para anggota FPI enggan pergi.
"Maaf kiai ini teman-teman media, bukan peserta diskusi. Mereka juga sudah mau pulang," kata salah satu anggota FPI yang juga sempat meminta awak media pergi, agar Dhofir Cs juga meninggalkan lokasi seperti yang dimintai pihak kepolisian. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembekuan BEM FISIP akibat dari penggunaan diksi pada karangan bunga yang dianggap tidak sesuai dengan kultur akademik.
Baca SelengkapnyaBEM FISIP Unair sempat dibekukan pihak Dekanat imbas karangan bunga bernada satire ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaDPR mengingatkan pihak kampus bahwa undang-undang juga mengizinkan siapa pun di negeri untuk berorganisasi.
Baca SelengkapnyaMendiktisaintek mengingatkan bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi sebagai bagian dari kebebasan akademik
Baca SelengkapnyaPerkara ini dimohonkan oleh dua mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Sandy Yudha Pratama Hulu dan Stefanie Gloria.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat pelapor menemui terlapor di kampus beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaBadan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) dibekukan oleh dekanat FISIP UNAIR.
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan keberpihakannya kepada lembaga pendidikan pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaMahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaRocky tidak habis pikir, dirinya bertahun-tahun mengajar di sekolah Megawati Soekarnoputri mengedukasi tentang pikiran bangsa.
Baca SelengkapnyaKetua BEM UNY Farras Raihan (21) mengaku mendapatkan tindakan represif dari salah seorang dosen saat melakukan orasi.
Baca SelengkapnyaAda dua poin yang disampaikan dalam surat edaran larangan LGBT di FT UGM ini.
Baca Selengkapnya