FPI: Tan Malaka itu tokoh Marxis, pahlawannya PKI jadi dilarang
Merdeka.com - Acara bedah buku Tan Malak di C20 Library Jalan Dr Cipto, Surabaya, Jawa Timur batal digelar. Sebab, selain sempat dilarang pihak kepolisian, acara itu juga disoroti oleh pihak Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur.
Selain FPI, hadir juga beberapa elemen yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur. Mereka memprotes keras gelar acara tersebut, sebab sosok Tan Malaka adalah tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI). Mereka menyatakan tak peduli, meski Tan Malaka juga salah satu tokoh pejuang.
"Itu kan versinya PKI. Tan Malaka itu kan pahlawannya orang-orang PKI, Tan Malaka itu kan tokoh Marxis," kata Ketua Bagian Nahi Mungkar FPI Jawa Timur KH Dhofir di depan Gedung C20 Library, sembari menegaskan, kalau Tap MPR RI tentang pelarangan aktivitas partai komunis masih belaku di Indonesia.
-
Dimana perpustakaan terapung Polri berada? 'Polri melalui Ditpolairud Polda Maluku Utara (Malut) menghadirkan perpustakaan terapung untuk meningkatkan minat baca dan belajar kepada anak-anak di Desa Talaga, Kabupaten Halmahera Barat, Malut,' seperti dikutip dari keterangan unggahan video akun Instagram @divisihumaspolri.
-
Mengapa Polri membuat perpustakaan terapung? Semua dilakukan untuk memajukan dan menambah wawasan anak generasi penerus bangsa dalam hal literasi.
-
Apa yang terjadi pada Toko Buku Gunung Agung? Toko Buku Gunung Agung kini gulung tikar. Tinggal menghitung hari seluruh tokonya ditutup total.
-
Dimana kitab itu disimpan? Manuskrip tersebut kemudian diamankan di Dublin selama penaklukan Irlandia oleh Oliver Cromwell dari tahun 1649 hingga 1653.
-
Dimana Perpustakaan Daerah Pandeglang? Siapapun boleh mengenal sejarah di wilayah paling barat di Pulau Jawa itu.
-
Dimana lokasi Perpustakaan Bank Indonesia? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
Sementara dari pantauan di lapangan, pasca-pelarangan oleh pihak kepolisian, Gedung C20 Library terlihat sepi. Tak ada lampu penerangan alias lampu dimatikan. Bahkan, pintu gerbang bercat putih di Gedung C20 Library, juga ditempeli tulisan: Mohon Maaf, Diskusi Buku Tan Malaka dengan A Poeze pukul 18.30 WIB dibatalkan.
Puluhan anggota FPI yang dipimpin KH Dhofir sendiri, sempat menggelar karpet di depan pintu pagar. Mereka juga menggelar dialog dengan Kapolsek Tegalsari, Kompol Arif Mukti.
"Kami tidak berdialog dengan polisi. Tadi saya minta ketemu dengan panitia acara tidak boleh," katanya.
Sementara itu, karena mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian, sekitar pukul 19.30 WIB FPI membubarkan diri. Namun pukul 19.45 WIB, mereka kembali dengan dua mobil ke lokasi acara dan kembali menggelar tikar.
"Kita akan tunggu dari kalian-kalian (wartawan) soal beritanya. Kalau acara masih digelar kita akan lawan. Tapi jangan memfitnah, bikin tulisan yang baik, kalau tulisan itu salah lebih baik saya melawan kalian-kalian," cetus dia sembari menegaskan kalau pihaknya akan terus melakukan pengawalan terkait bedah buku Tan Malaka .
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.
Baca SelengkapnyaKediaman salah satu tokoh revolusioner Indonesia yang tersohor ini sebagai salah satu saksi bisu ketika masa hidupnya.
Baca SelengkapnyaTNI versus Tokoh PKI Kebal Peluru, apa yang dilakukan untuk melawan PKI?
Baca SelengkapnyaTan Malaka adalah seorang tokoh sejarah yang memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaAksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDalam setiap ceramah dan khotbahnya, ia selalu menentang kebijakan politik Belanda.
Baca SelengkapnyaBatalnya pembukaan MTQ itu oleh Cak Imin disebut lantaran adanya dugaan intimidasi kepada Bupati Tanah Laut.
Baca SelengkapnyaKyai Makmur ditembak Belanda karena tidak mau diajak bekerja sama.
Baca SelengkapnyaPengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.
Baca SelengkapnyaKetua MKMK I Dewa Gede Palguna, gagal menjadi narasumber atau pemateri untuk acara People's Water Forum (PWF) atau Forum Air untuk Rakyat di Bali.
Baca SelengkapnyaSelama berkecimpung di ranah perpolitikan, Djohan dikenal dengan pergerakan bawah tanahnya.
Baca SelengkapnyaDalam konteks HAM, yang menjadi pijakan dijelaskannya yakni yang pertama memori kolektif korban dan kedua adanya kesamaan kronologis peristiwa.
Baca Selengkapnya