Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

FPJP belum lunas, Boediono nekat cairkan bailout buat Century

FPJP belum lunas, Boediono nekat cairkan bailout buat Century ilustrasi sidang tipikor. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Fakta seputar skandal Bank Century semakin terungkap di persidangan terdakwa Budi Mulya hari ini. Menurut kesaksian mantan Direktur Direktorat Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Eddy Sulaiman Yusuf, pencairan Penanaman Modal Sementara (bailout) sebesar Rp 6,7 triliun ternyata dilakukan dan disetujui oleh Gubernur BI saat itu, Boediono dan Dewan Gubernur BI lainnya sebelum bank yang kini bernama Bank Mutiara itu melunasi pinjaman jangka pendek sebesar Rp 689 miliar.

Jaksa Kemas Abdul Roni awalnya mencecar Eddy ihwal dugaan pelanggaran prosedur pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) dari Bank Indonesia kepada Bank Century. Sebab ketika dibandingkan antara Berita Acara Pemeriksaan Eddy dengan kesaksian petinggi BI, Ratna Etchika Amiaty, justru bertolak belakang.

Menurut Ratna pada persidangan sebelumnya, pemberian FPJP kepada Bank Century menyalahi prosedur karena dilakukan pada masa pre cut-off kliring. Meski begitu, pemberian FPJP terhadap bank yang memiliki kas negatif memang dibolehkan sesuai Undang-Undang Bank Indonesia.

Maka dari itu dibuatlah surat pernyataan dengan sepengetahuan notaris Buntario Tigris ihwal pelanggaran prosedur itu. Setelah FPJP dicairkan, maka Bank Century berkewajiban mengembalikan pinjaman itu. Nyatanya, pada November 2008 Bank Century belum melunasi FPJP. Tetapi, Boediono dan Dewan Gubernur BI lainnya menyetujui pemberian bailout itu.

"Seingat saya seperti itu pak (Bank Century belum melunasi FPJP). PMS itu dicairkan November," kata Eddy saat bersaksi dalam sidang Budi Mulya, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (17/4).

Apalagi saat itu, lanjut Eddy, posisi Giro Wajib Minimum dan saldo kas Bank Century dalam kategori merah atau minus. Tetapi, dia mengaku hanya menjalankan perintah atasannya, Budi Mulya.

"Saya cuma menjalankan perintah Pak. Waktu Pak Boediono juga sempat bertanya tentang surat permohonan pengajuan FPJP. Dia bertanya kepada saya, 'Ini apa?' Saya jelaskan ini semua persyaratan pemenuhan FPJP, baru kemudian beliau tanda tangan," lanjut Eddy.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Di ISF 2023, Mari Elka Singgung JEPT yang Tak Kunjung Cairkan Dana Pensiun Dini PLTU Batubara Rp306 Triliun
Di ISF 2023, Mari Elka Singgung JEPT yang Tak Kunjung Cairkan Dana Pensiun Dini PLTU Batubara Rp306 Triliun

Padahal mereka menjanjikan bantuan dana sebesar USD20 miliar, atau setara Rp 306 triliun

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Bahlil Selesaikan Divestasi Saham PT Freeport: Secepatnya Harus Diclearkan
Jokowi Minta Bahlil Selesaikan Divestasi Saham PT Freeport: Secepatnya Harus Diclearkan

Terlebih, smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, saat ini sudah rampung.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.

Baca Selengkapnya
Perpanjangan Kontrak Freeport Hingga 2061 Disebut Terburu-buru, Erick Thohir Beri Penjelasan Begini
Perpanjangan Kontrak Freeport Hingga 2061 Disebut Terburu-buru, Erick Thohir Beri Penjelasan Begini

Erick mengatakan, jika Freeport ingin mengembangkan potensi, maka perusahaan mesti melakukam investasi mulai dari sekarang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Buka-bukaan Jokowi Sering Didatangi Bahlil
VIDEO: Buka-bukaan Jokowi Sering Didatangi Bahlil "Pak Menteri Ini Sangat Lincah Sekali"

"Pak Bahlil bolak-balik minta tanda tangan, saya bilang belum. Pak menteri ESDM ini sangat lincah sekali"

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tinggi Menteri Bahlil Jawab Anies soal Proyek Strategis Nasional Titipan
VIDEO: Nada Tinggi Menteri Bahlil Jawab Anies soal Proyek Strategis Nasional Titipan

Calon Presiden Anies Baswedan menilai Proyek Strategis Nasional (PSN) rentan titipan kanan-kiri. Dengan tegas Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil membantah

Baca Selengkapnya
PTPP Bayar Obligasi dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu
PTPP Bayar Obligasi dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu

Pasca pelunasan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan ke depannya.

Baca Selengkapnya
Dana JEPT Tak Kunjung Cair, Pemerintah Cari Sumber Utang Lain untuk Pensiunkan PLTU Batubara
Dana JEPT Tak Kunjung Cair, Pemerintah Cari Sumber Utang Lain untuk Pensiunkan PLTU Batubara

Indonesia terus didesak menghentikan PLTU batubara untuk mengurangi emisi karbon.

Baca Selengkapnya