Fraksi Demokrat Dorong Otoritas Selandia Baru Antisipasi Aksi Teror Susulan

Merdeka.com - Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono mengutuk keras aksi penembakan oleh teroris di dua masjid di Christchucrh, Selandia Baru. Pria yang akrab disapa Ibas ini aksi teror di manapun harus diberantas.
"Kami sampaikan duka cita sedalam-dalamnya bagi para korban, selain mengutuk sekeras-kerasnya tindakan bejat ini. Atas nama apapun, atas nama agama apapun, terorisme, kekejaman pada pihak lain harus dihentikan sampai ke akar-akarnya," kata Ibas sapaan akrab Edhi ini melalui keterangan pers yang diterima merdeka.com, Jumat (15/3).
Ibas mendorong agar otoritas keamanan setempat mengambil tindakan cepat untuk mengatasi masalah paling mendesak. Melihat jumlah pelaku yang terdiri dari 4 orang, dia menduga aksi ini terorganisir.
"Bantu para penyintas, urus korban tewas, usut tuntas pelaku, cegah kemungkinan ada gerakan lanjutan. Karena dari informasi yang kita baca, pelakunya kan memang tidak sendiri. Sangat mungkin terorganisasi," ujarnya.
Selain itu, putra bungsu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini mendorong KBRI segera mengurus WNI yang menjadi korban penembakan. Ada 6 WNI menjadi korban dalam peristiwa ini.
"Kami tentu mengapresiasi tindakan cepat otoritas keamanan setempat. Kami juga berharap, KBRI mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan dengan segera untuk mengurus WNI yang menjadi korban dan turut mengamankan lainnya. Kami sudah mendapat informasi melalui rilis KBRI, hal itu sudah dilakukan. Semoga semua diberi perlindungan Allah," imbuhnya.
Tak hanya itu, Ibas juga menyoroti aksi biadab para pelaku yang melakukan aksinya dengan menyiarkan secara langsung (live streaming) di akun Facebooknya. Pria itu diketahui bernama Brenton Tarrant (28). Tarrant melakukan aksinya saat jemaah di Masjid Al Noor, Christchucrh sedang bersiap melaksanakan salat jumat.
"Lebih dari wajah kita menangisi jatuhnya korban akibat tindakan biadab ini. Kebiadabannya luar biasa. Bagaimana bisa, manusia menghabisi manusia lainnya dan dilakukan sambil live streaming,"
Bagi warga Indonesia, dia mengimbau agar tidak menyebarkan video-video penembakan itu ke media sosial. "Selain ada undang-undang yang melarang, itu juga sama saja ikut mengkampanyekan kekerasan. Tujuan para pelaku memang antara lain agar kejahatannya tersebar. Setop ikut menyebarkan video atau gambar kekerasan dan kebiadaban ini," tandasnya.
Sebelumnya, serangan teroris ini terjadi di dua masjid yaitu di Deans Ave dan Masjid Linwood di Linwood Ave, Christchurch, Selandia Baru di saat para jemaah sedang bersiap melaksanakan salat jumat. Pelaku memasuki masjid dan menyerang secara membabi buta.
Saat peristiwa itu terjadi, warga negara Indonesia ada di dua masjid tersebut. Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, memastikan tidak ada WNI yang tewas.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya