Fraksi Hanura merasa kecolongan DPRD Riau beri Rp 3 M buat HMI
Merdeka.com - Anggaran DPRD Riau untuk sukseskan kongres ke-29 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebesar Rp 3 miliar tidak melalui rapat internal. Fraksi Hanura DPRD Riau mengaku kecolongan persetujuan dana itu.
Hal itu diungkapkan anggota DPRD Riau dari Fraksi Hanura, H.M Adil kepada merdeka.com, di kantor DPRD Pemprov Riau. Dia merasa kecolongan lolosnya dana besar itu.
"Kalau saya pribadi, saya kecolongan ada dana dari APBD Riau Rp 3 miliar itu. Pada waktu itu memang saya nggak tahu, saya lagi di luar daerah," kata Adil, Senin (23/11).
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendirian HMI? Selain Lafran Pane, terdapat 14 mahasiswa lain yang turut serta dalam rapat tersebut. Menurut Agussalim Sitompul dalam bukunya Sejarah Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam (1947-1975), mereka termasuk dalam barisan pendiri HMI.
-
Bagaimana KPK mengusut kasus suap dana hibah Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. 'Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti,' ujar Alex.
-
Dimana HMI didirikan? Awal mula berdirinya HMI dimulai pada 5 Februari 1947 di Gedung Sekolah Tinggi Islam (STI), yang kini menjadi Universitas Islam Indonesia (UII), di Jl. Pangeran Senopati 30, Yogyakarta.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Apa yang Kemenkumham terima dari Menpan RB? Kemenkumham menerima penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KPAN-RB) sebagai Instansi Pemerintah dengan Tata Kelola Pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Terbaik.
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
Dia menegaskan, yang mengetahui soal tawar menawar dana hibah untuk HMI adalah komisi C DPRD Riau. Melihat hasil persetujuan sebesar Rp 3 miliar itu membuat dirinya terkejut.
"Saya selaku anggota DPRD merasa kaget. Itu dana besar sekali. Saya enggak tahu juga itu gedung-gedung yang dipakai dibayar atau tidak," tutur Adil.
Diketahui, kongres HMI yang digelar di Pekanbaru, Riau pada 22-26 November 2015 mendapat bantuan dana dari DPRD Riau sebesar Rp 3 miliar. Rencana pemberian dana ini bak bola panas yang menjadi kontroversi publik. Sebab, DPRD Riau dinilai tebang pilih dalam memberikan bantuan antara penanganan kebakaran lahan dan hutan dengan kongres HMI.
Perlu diketahui, dalam menangani kebakaran lahan dan hutan, DPRD Riau hanya mengeluarkan dana Rp 1,5 miliar sementara dalam menyukseskan kegiatan HMI, pihak Pemprov Riau menyepakati akan memberikan dana hibah sebesar Rp 3 miliar. Meski demikian, dana Rp 3 miliar tersebut belum dicairkan oleh DPRD Riau karena ada beberapa anggota DPRD yang tidak menyepakati pemberian dana tersebut.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat Benny K Harman langsung panas menyinggung status Wamenkumham Eddy Hiariej sebagai tersangka KPK
Baca SelengkapnyaHerry menyatakan, pengadaan BBM yang kini diusut Polda Riau telah melalui proses yang panjang sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaEddy menjadi tersangka kasus penerimaan gratifikasi pada Kamis (9/11) lalu.
Baca SelengkapnyaPemanggilan ulang terhadap Hana Hanifah telah dijadwalkan guna menguatkan keterangan yang telah diberikan.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi ditetapkan menjadi tersangka atas kasus suap pengadaan barang dan jasa sebesar Rp 88,3 miliar.
Baca Selengkapnya"Tim KPK akan hadir dan siap sampaikan tanggapan sesuai waktu agenda persidangan," kata Ali.
Baca SelengkapnyaEddy diduga menerima suap dari Direktur PT Cipta Lampia Mandiri (PT CLM) Helmut Hermawan.
Baca SelengkapnyaKPK menyebut kasus yang menjerat Hasbi dan Dadan bermula saat Debitur KSP Intidana Heryanto meminta bantuan kepada Dadan untuk mengurus perkara kasasi di MA.
Baca SelengkapnyaHenri langsung memuluskan ketiga pemenang tender itu. Sedangkan untuk teknis penyerahan uang, disebutkan sebagai Dako (Dana Komando).
Baca SelengkapnyaHZ diduga terlibat korupsi dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaUntuk memuluskan langkahnya, Hendry meminta tolong DTY untuk mencarikan bantuan yang bisa memenangkan gugatannya di MA.
Baca SelengkapnyaSeusai menjalani klarifikasi, Eddy Hiariej tak banyak bicara. Dia memilih bungkam ketika dicecar pertanyaan awak media.
Baca Selengkapnya