Fransiskus diduga tembak istri dan 2 anaknya karena ogah bercerai
Merdeka.com - Penyebab kematian Fransiskus Xaverius Ong (47) bersama istri dan dua anaknya menemui titik terang. Korban diduga menembak mati keluarganya lalu bunuh diri karena tidak terima digugat cerai istrinya.
Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, dugaan itu berdasarkan keterangan keluarga dan percakapan di aplikasi WhatsApp. Ada juga kesaksian dari pembantu dan sopir pribadinya.
"Dugaannya ada masalah keluarga, ada pesan pembicaraan di WhatsApp korban, kemungkinan istrinya meminta dicerai tapi korban menolak, kira-kira begitu," ungkap Zulkarnain, Rabu (24/10).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Takut perceraian terjadi karena masih sayang dengan istri dan keluarga, Fransiskus memutuskan menghabisi nyawa istri dan kedua anaknya, termasuk dua ekor anjing peliharaan. Setelah keluarganya tewas, Fransiskus pun akhirnya menembak kepalanya sendiri.
"Ya dia tidak rela dan tidak ikhlas untuk dicerai sama istrinya kira-kira begitu, sehingga dia mengambil keputusan untuk bunuh diri. Tapi tidak tega meninggalkan anak istri, akhirnya membunuh mereka termasuk anjing," ujarnya.
Dari pengakuan pembantu dan sopirnya juga, polisi menemukan kejanggalan dari sikap korban sebelum mengeksekusi. Korban memberikan uang dan perhiasan kepada pegawainya itu yang merupakan di luar kebiasaan.
"Sore sebelum peristiwa, korban berbuat baik, dia kasih cincin dan uang dua juta kepada pembantunya," pungkasnya.
Dugaan itu setelah penyidik menemukan dua carik surat wasiat di meja komputer yang berada di kamar tidur Fransiskus. Surat pertama bertuliskan 'Aku sangat sudah lelah... Maafkan aku...'
Sementara surat kedua tertulis kalimat 'Aku sangat sayang anak & istriku... Choky & Snowy. Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini...'
Choky dan Snowy merupakan nama dua anjing peliharaannya yang juga ditemukan tewas.
Selain itu, Fransiskus sempat mengirimkan penyampaian maaf ke grup WhatsApp yang dikirim pada Rabu (24/10) pukul 02.48. Tulisan itu berbunyi 'Maafkan aku... Teman-teman... Kenanglah kebaikanku saja. Jangan membicarakan kejelekanku... Jalan kalian masih panjang.'
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Budi Suryanto mengungkapkan, kertas yang berisi tulisan itu sudah di tangan penyidik untuk diperiksa lebih lanjut. Pihaknya menduga surat itu ditulis oleh Fransiskus.
"Memang benar kita temukan surat, dugaannya tulisan tangan korban. Masih kita selidiki," ungkap Budi, Rabu (24/10).
Selain surat, pihaknya akan menyerahkan senjata api yang ditemukan di kamar Fransiskus ke labfor untuk uji balistik. Begitu juga dengan rekaman CCTV di rumah korban akan diperiksa secara lengkap.
"Dugaan sendiri belum tahu ya, apa bunuh diri atau gimana, itu kan dugaan-dugaan," ujarnya.
Sebelumnya, warga Komplek Villa Kebun Sirih, Jalan Said Toyib, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang, geger dengan tewasnya satu keluarga di perumahan itu, Rabu (24/10). Semua korban mengalami luka tembak di kepala.
Korban berjumlah empat orang, terdiri dari Fransiskus Xaverius Ong (47), istrinya Margareth Yentin Liana (45), serta dua anaknya Raffael Fransiskus (18) dan Kathlyn Fransiskus (11).
Seluruh jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk keperluan visum. Dikabarkan, penyidik menemukan empat revolver beserta empat selongsong peluru di rumah korban.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengamankan satu buah pisau, satu baju dan celana milik korban, dan pakaian dalam korban.
Baca SelengkapnyaKronologi Satu Keluarga di OKU Saling Bacok, Dipicu Prahara Cinta Segitiga
Baca SelengkapnyaPelaku menghabisi nyawa korban dengan memukul bagian kepalanya menggunakan kunci inggris.
Baca SelengkapnyaTersangka membiarkan korban dalam keadaan tak berdaya, malah mengadukan tindakan ke ayah kandungnya melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaTerungkap fakta terbaru kasus suami bunuh dan cor jasad istrinya di dalam rumah di Jalan Kandea II, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar
Baca SelengkapnyaPerselingkuhan itu terungkap setelah terlapor mengirim video syurnya dan istri pelapor melalui WhatsApp.
Baca SelengkapnyaPelaku RY dan korban S sudah saling kenal karena keduanya sama-sama bekerja di PT Tuntek, Cikupa.
Baca SelengkapnyaSaat ini anggota sudah memeriksa dua saksi terkait kasus tersebut untuk memperkuat bukti.
Baca SelengkapnyaHasil keterangan sementara belum sampai pada kesimpulan motif dari terduga pelaku.
Baca SelengkapnyaPada saat rekonstruksi diperagakan Panca, adegan ke 40 memperlihatkan pelaku dalam kondisi telanjang meninggalkan pesan di laptopnya.
Baca SelengkapnyaKeponakan korban yang menyerahkan diri memohon jadi justice collaborator.
Baca Selengkapnya