Fransiskus dipastikan tewas bunuh diri, ini hasil investigasi polisi
Merdeka.com - Setelah melalui proses penyelidikan mulai dari olah TKP, barang bukti, autopsi, dan senjata yang digunakan, Polda Sumsel akhirnya menyimpulkan Fransiskus Xaverius Ong (47) tewas karena bunuh diri. Senjata yang digunakan adalah pistol rakitan.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, ada beberapa pembuktian ilmiah yang menguatkan kesimpulan itu. Yakni ada mesiu di tangan Fransiskus dan pencocokan tulisan surat yang ditinggalkan dengan buku harian.
"Dari hasil scientific investigation dapat kami simpulkan, dipastikan kejadian kemarin, murni bunuh diri. Fransiskus membunuh tiga yang lain, lalu dirinya sendiri (menembak)," ungkap Zulkarnain, Sabtu (25/10).
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
-
Siapa yang mengklaim adanya bukti penumbalan manusia? Yannis Sakellarakis, direktur Museum Heraklion di Kreta pada saat itu dan seorang sarjana agama dan seni Minoa, dan Efi Sapouna-Sakellaraki, seorang penasihat Yunani di American School of Classical Studies di Athena, menulis dalam artikel bahwa mereka cukup yakin akan adanya praktik penumbalan.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Zulkarnain juga memastikan senjata yang digunakan Fransiskus adalah pistol rakitan dengan peluru kaliber 38 mm. Gagang pistol itu asli pabrikan Taiwan, tetapi sudah dimodifikasi di dalamnya.
"Saya kira organik kalau dilihat dari luar, tapi ternyata dapat disimpulkan senjata yang dipakai rakitan. Jadi forensik sudah bilang tak ada alur di selongsong yang ditemukan, beda dengan senjata api organik," ujarnya.
"Kemarin saya sebut pabrikan, itu salah, saya pastikan rakitan. Sedangkan pelurunya, peluru pabrikan kaliber 38 mm," sambungnya.
Dia menambahkan, kesimpulan itu juga melihat dari kondisi kamar Fransiskus yang terkunci dari dalam. Artinya, tidak ada pelaku lain kecuali dirinya sendiri.
"Seperti hipotesis di awal dia ini bunuh diri. Ya sesuai dengan hasil Puslabfor dipastikan bunuh diri," pungkasnya.
Kasus ini geger bermula saat warga Komplek Villa Kebun Sirih, Jalan Said Toyib, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang, menemukan satu keluarga tewas, Rabu (24/10). Semua korban mengalami luka tembak di kepala.
Korban berjumlah empat orang, terdiri dari Fransiskus Xaverius Ong (47), istrinya Margareth Yentin Liana (45), serta dua anaknya Raffael Fransiskus (18) dan Kathlyn Fransiskus (11).
Seluruh jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk keperluan visum. Dikabarkan, penyidik menemukan empat revolver beserta empat selongsong peluru di rumah korban.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengungkap isi sembilan lembar catatan di buku harian korban yang ditemukan di dalam kamar tempat indekosnya.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini kasus kematian Afif Maulana masih dalam proses penyelidikan oleh Polda Sumbar beserta jajaran.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menyimpulkan dalam kasus ini, tidak ada tindak pidana.
Baca SelengkapnyaKapolda yakin proses autopsi awal telah dilakukan secara profesional.
Baca SelengkapnyaPenghuni indekos di Jalan Muh Tahir, Tamalate, Makassar digegerkan dengan penemuan mayat perempuan dan laki-laki, Rabu (15/11) malam.
Baca SelengkapnyaPolisi menghentikan penyidikan kasus kematian Brigadir RA anggota Polresta Manado, Sulawesi Utara, yang tewas di dalam mobil karena semua telah terbukti.
Baca SelengkapnyaPolisi menyimpulkan peristiwa ini merupakan murni kasus kekerasan dalam rumah tangga
Baca SelengkapnyaJasad korban inisial E (18). Sejumlah saksi menlihat korban sempat mau loncat sebelum akhirnya ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaPembunuh Siswa SMP Tewas di Lapas Palembang, Ada Bekas Jeratan di Leher dan Kaki
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar menepis dugaan sejumlah pihak yang menilai korban meninggal karena dianiaya polisi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kasus dugaan pembunuhan tersebut sedang diselidiki.
Baca SelengkapnyaKematian korban membuat aktivis Mapala STAI Bumi Silampari kehilangan sosok pendiam itu.
Baca Selengkapnya