Gabung Gafatar, anak & menantu Abdul anggap haji cuma buang uang

Merdeka.com - Abdul Hafid (67), seorang imam masjid Graha Janna di Jalana Alauddin, Makassar, turut kehilangan anak, menantu, dua cucunya yang masih balita serta pengasuh yang bergabung dengan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Selasa (26/1) malam sekitar pukul 20.00 WITA sekitar 200 eks Gafatar asal Sulsel yang ditampung di Desa Karya Jaya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dipulangkan dengan menumpang KM Bukit Siguntang.

Pensiunan TNI dengan pangkat terakhir Peltu ini berharap, agar putri keduanya yang bernama Hasrini Hafid (31) beserta keluarganya ada diantara 200 orang tersebut. Dia mengatakan saat komunikasi terakhir, Hasrini mengaku berada di Bandung. Tapi kata Abdul, dia tidak mengungkapkan alamat jelasnya hanya saja mengaku sudah keluar dari Gafatar.

"Saya tidak percaya kalau mereka lagi di Bandung. Semoga hati anak saya tergerak dan segera kembali bersama ratusan rombongan yang mau datang nanti," tutur Abdul, Selasa, (26/1).

Abdul menceritakan, sebelum menghilang anak dan menantunya tidak pernah menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim. Bahkan, mereka juga menganggap ibadah haji merupakan perbuatan yang hanya membuang-buang uang.

"Anak saya dan menantu sebelum menghilang sudah tidak salat, tidak puasa dan menganggap ibadah haji itu hanya buang-buang uang. Saya berharap mereka kembali ke ajaran Islam sebenar-benarnya jadi bukan sekadar keluar dari Gafatar saja tapi kembali ke Islam," harapnya.

Dia juga memastikan akan tetap menerima anak dan menantunya jika sudah kembali kepada keluarga. Abdul juga akan mendidik mereka kembali ke ajaran Islam.

"Yach menantu itu tetaplah anak saya juga. Saya akan didik kembali dia bersama keluarganya. Olehnya saya harap mereka segera pulang ke kami," ujarnya.