Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gabung Gafatar, seorang PNS di Kudus terancam dipecat

Gabung Gafatar, seorang PNS di Kudus terancam dipecat Gafatar. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Salah seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang sempat ikut bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) direkomendasikan oleh tim disiplin PNS kabupaten setempat untuk diberhentikan secara hormat. Pemecatan dilakukan karena pelaku tak pernah masuk kerja.

"Pelanggaran yang dilakukan oleh Noor Asyik dengan tidak masuk kerja selama 46 hari berturut-turut tidak bisa dihapuskan sehingga sanksi disiplin tetap dijatuhkan," kata Sekretaris Daerah Kudus Noor Yasin di Kudus, Senin (1/2), demikian dilansir Antara.

Terkait dengan eksekusi sanksi disiplin terhadap Noor Asyik yang sebelumnya bertugas di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Kudus, kata dia, masih dalam proses.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kudus Joko Triyono menambahkan bahwa berdasarkan rekomendasi tim disiplin PNS Kabupaten Kudus terhadap Noor Asyik yang sempat bergabung dengan Gafatar dianggap melanggar PP 53/2010 tentang Disiplin PNS karena tidak masuk kerja secara berturut-turut tanpa keterangan atau surat izin.

Per 22 Januari 2016, kata dia, Noor Asyik dinyatakan tidak masuk kerja selama 46 hari. Kategori pelanggarannya, lanjut dia, oleh tim disiplin dianggap pelanggaran disiplin berat sehingga rekomendasinya berupa pemberhentian secara hormat bukan atas permintaan sendiri.

Sebelumnya, lanjut dia, oleh DPPKD Kudus sudah ada upaya peringatan lewat surat hingga tiga kali. Namun, tidak ada jawaban. Terkait dengan eksekusi atas rekomendasi dari tim disiplin PNS Pemkab Kudus, kata Joko, masih dalam proses.

Dugaan Noor Asyik bergabung dengan Gafatar karena lama tidak masuk kerja, diperkuat dengan ditemukannya Noor Asyik dalam rombongan pemulangan warga eks Gafatar se-Jateng dari Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jumat (29/1).

Ketika pemulangan 55 warga Kudus yang sempat bergabung dengan Gafatar pada hari Jumat (29/1) dari Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kudus Djati Solechah mengaku sempat bertemu langsung dengan Noor Asyik.

"Dia juga sempat meminta maaf karena merepotkan," ujarnya.

Karena yang bersangkutan merupakan warga Jepara, kata dia, pemulangannya ikut rombongan yang dikoordinasi Pemkab Jepara, bukan rombongan Kudus.

Berdasarkan informasi dari DPPKD, Noor Asyik sempat mengajukan cuti karena mau mengurus "homeschooling" anaknya.

Alasan berbeda disampaikan ketika mengajukan cuti ke BKD dengan alasan hendak belajar ke luar negeri. Noor Asyik pergi ke Kalimantan beserta istri dan tiga anaknya karena saat surat peringatan disampaikan ternyata rumahnya di Jepara sudah dijual kepada saudaranya.

Warga Kabupaten Kudus yang sempat bergabung dengan Gafatar selama berada di Desa Suka Maju, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalbar, menggarap lahan pertanian yang ditanami sayuran dan tanaman padi. Beberapa warga di antaranya ada yang terlanjur menjual rumahnya di Kudus untuk dibelikan tanah di Kabupaten Ketapang yang harganya jauh lebih murah karena hanya Rp 5.000,00 per meter persegi.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPK Pecat dan Usut Dugaan Korupsi Pegawai Tilap Uang Perjalanan Dinas
KPK Pecat dan Usut Dugaan Korupsi Pegawai Tilap Uang Perjalanan Dinas

Pegawai berinisial NAR dipecat usai diperiksa pihak Inspektorat lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya
Ini yang Jadi Pertimbangan Dewas KPK Hanya Jatuhkan Sanksi Sedang ke Nurul Ghufron
Ini yang Jadi Pertimbangan Dewas KPK Hanya Jatuhkan Sanksi Sedang ke Nurul Ghufron

Wakil Ketua Nurul Ghufron dijatuhkan hukuman berupa teguran dan pemotongan gaji

Baca Selengkapnya
Kronologi Polisi di Garut Ketahuan Tiduri Istri Orang Berujung Terancam Dipecat
Kronologi Polisi di Garut Ketahuan Tiduri Istri Orang Berujung Terancam Dipecat

Polisi tersebut pun ditangkap oleh warga di salah satu penginapan di wilayah Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Dijatuhi Sanksi Etik Sedang Hingga Pemotongan Gaji
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Dijatuhi Sanksi Etik Sedang Hingga Pemotongan Gaji

Sanksi ini diberikan karena Ghufron membantu salah seorang ASN Kementerian Pertanian (Kementan) dimutasikan dari pusat ke daerah.

Baca Selengkapnya
Kemendikbud Minta Kasus Dugaan Pungli di SDN 1 Cibeureum Bogor Diserahkan ke Penegak Hukum
Kemendikbud Minta Kasus Dugaan Pungli di SDN 1 Cibeureum Bogor Diserahkan ke Penegak Hukum

Kemendikbud menegaskan, kasus pungli merupakan tindak pidana sehingga harus ditangani penegak hukum.

Baca Selengkapnya
Anggota Satpol PP Garut yang Deklarasi Dukung Gibran Diskorsing Tanpa Diberi Gaji dan Tunjangan
Anggota Satpol PP Garut yang Deklarasi Dukung Gibran Diskorsing Tanpa Diberi Gaji dan Tunjangan

Eko menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksan, video tersebut sudah lama dibuat dan tidak tersimpan lagi di telepon genggam miliknya.

Baca Selengkapnya
Sanksi Etik Bisa Pengaruhi Seleksi Capim KPK, Nurul Ghufron Pasrah
Sanksi Etik Bisa Pengaruhi Seleksi Capim KPK, Nurul Ghufron Pasrah

Meskipun dijatuhi sanksi etik sedang, Ghufron tetap percaya diri mengikuti proses seleksi. Dia menyatakan akan menghormati apa pun keputusan pansel.

Baca Selengkapnya
Saksi Etik Dewas KPK Jadi Catatan DPR Seleksi Nurul Ghufron Sebagai Capim KPK
Saksi Etik Dewas KPK Jadi Catatan DPR Seleksi Nurul Ghufron Sebagai Capim KPK

Nurul Ghufron diketahui maju kembali menjadi salah satu peserta seleksi capim KPK untuk periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya
FOTO: Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Disanksi Potong Gaji Usai Terbukti Melanggar Kode Etik
FOTO: Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Disanksi Potong Gaji Usai Terbukti Melanggar Kode Etik

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan Nurul Ghufron terbukti melakukan pelanggaran kode etik.

Baca Selengkapnya
Ipda Rudy Soik Datangi LPSK, Minta Perlindungan Usai Dipecat Gara-Gara Bongkar Mafia BBM
Ipda Rudy Soik Datangi LPSK, Minta Perlindungan Usai Dipecat Gara-Gara Bongkar Mafia BBM

Ipda Rudy Soik meminta perlindungan karena menerima sejumlah ancaman dan teror.

Baca Selengkapnya
11 Pegawai Komdigi Terlibat Judol Tetap Dapat Gaji Meski Ditahan, Begini Penjelasannya
11 Pegawai Komdigi Terlibat Judol Tetap Dapat Gaji Meski Ditahan, Begini Penjelasannya

Penghasilan yang diterima mencakup gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, dan tunjangan kemahalan umum jika ada.

Baca Selengkapnya
Kerahkan Pasukan Biru Bersihkan Selokan Kompleknya di Bekasi, Ini Sanksi untuk Kasudin SDA Jakpus
Kerahkan Pasukan Biru Bersihkan Selokan Kompleknya di Bekasi, Ini Sanksi untuk Kasudin SDA Jakpus

Mustajab memboyong pasukan biru untuk membersihkan kompleksnya, di Perumahan Radiance Villa.

Baca Selengkapnya