Gadis 17 tahun di Bekasi, korban pengaruh miras dan dendam antar pria
Merdeka.com - Gadis 17 tahun di Bekasi, korban pengaruh miras dan dendam antar pria
Nasib tragis menimpa gadis 17 tahun, Mashita Oktavia. Dia tewas mengenaskan setelah dicelurit orang tak dikenal di depan gerbang perumahan Alinda I, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu (9/12) dini hari. Korban yang masih berstatus pelajar itu berhenti di depan perumahan karena sepeda motor yang ditumpanginya jenis Yamaha Mio B 3635 FMM mogok sekitar pukul 01.30 WIB.
Dia di situ menunggu dijemput oleh sang kakek. Sekitar 30 menit kemudian, korban dihampiri seorang laki-laki. Pelaku lalu menarik korban ke arah belakang dan langsung menghujami korban menggunakan celurit. Kemudian, pelaku berjalan kaki ke arah perumahan meninggalkan korban yang bersimbah darah.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Kenapa remaja itu bunuh diri? 'Aku jg ingin bahagia dan memiliki kehidupan normal'. 'DUNIA INI INDAH, TAPI TIDAK DENGAN DUNIAKU'. 'Im gagal'.
Kakek korban, Sanusi histeris melihat cucunya tewas bersimbah darah. Jenazah gadis itu lalu dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramajati, Jakarta Timur.
Polisi langsung bergerak. Dua hari melakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap tersangka. Pemuda 17 tahun berinisial AS itu ditangkap di rumahnya, Bekasi Utara.
"Ketika ditangkap tadi pagi jam 05.00 WIB di rumahnya di Bekasi Utara, tersangka masih dalam kondisi mabuk minuman keras," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto, Senin (11/12).
Tersangka adalah remaja putus sekolah yang tak mempunyai pekerjaan. Sehari-hari tersangka mengamen untuk mencari uang. Hasilnya dipakai senang-senang dan bermain warnet. Polisi belum menemukan bukti bahwa tersangka bagian dari kelompok gengster yang meresahkan masyarakat. Merujuk pada celurit yang identik dengan para pelaku tawuran yaitu celurit buatan sendiri dari besi yang dipipihkan, polisi masih perlu mendalaminya.
Mashita Oktavia menjadi korban dari pengaruh minuman keras sekaligus korban dari dendam dua pria. Kapolsek menceritakan, sesaat sebelum kejadian, AS tengah mencari seorang pria bernama Rizal. Tujuannya untuk balas dendam. Sebelum mencari Rizal, tersangka menenggak minuman keras jenis ginseng.
"Sampai malam hari tersangka tak menemukan R, oleh karena itu dia kembali lagi ke warnet di sebuah ruko tak jauh dari lokasi kejadian," kata Indarto.
Sesampainya di warnet, AS meminta kawannya berinisial T mengantarkan pulang. Di perjalanan pulang, tersangka melihat korban yakni Mashita yang sedang menunggu kakeknya.
"Sempat cekcok, lalu tersangka membacok korban dengan celurit hingga meninggal di lokasi kejadian, korban luka di perut, leher, dan pinggul," ucapnya.
Antara korban dan tersangka tidak saling kenal. Begitupula antara korban dengan Rizal, orang yang dicari tersangka, juga tidak ada hubungannya. Polisi masih mendalami perseteruan antara korban dan tersangka.
"Motifnya tersangka ingin balas dendam kepada R, tapi mendapati korban. Kami masih mendalami soal cekcok mulut antara korban dengan tersangka," jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Dedy Supriyadi menambahkan, tersangka AS membunuh Mashita Oktavia dengan celurit karena terpengaruh minuman keras.
"Tersangka gelap mata, karena mencari musuhnya tidak ketemu, kemudian di pinggir jalan mendapati korban," kata Dedy kepada merdeka.com, Senin (11/12) malam.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung ditangkap dan ditahan kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Baca SelengkapnyaKorban lebih dulu dicekoki miras dengan alasan agar proses mentato tidak sakit.
Baca SelengkapnyaKorban awalnya ditawari bekerja sebagai pemandu lagu di tempat karaoke di wilayah Bekasi, namun justru dijadikan PSK.
Baca SelengkapnyaPelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca SelengkapnyaRemaja Putri 16 Tahun di Flores Timur Digilir 12 Pria, Seorang Pelaku Berusia Anak-Anak
Baca SelengkapnyaIA (17) tidak bernyawa setelah mengkonsumsi minuman keras bersama temannya.
Baca SelengkapnyaPendampingan psikologis dan trauma healing belum juga RK peroleh dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut setelah kepolisian melakukan tes urine terhadap puluhan remaja yang diamankan itu.
Baca SelengkapnyaUntuk tarif sekali kencan antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu.
Baca SelengkapnyaMarisa Putri (21), mahasiswi menabrak seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Renti Marningsih (46) hingga di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaPenampakan BMW Sport Berlapis Emas di Kantor Polisi, Ternyata Punya Om-Om Kasus ABG Tewas di Hotel Senopati
Baca Selengkapnya