Gadis 17 tahun di Riau diculik germo lalu dijual ke Cafe
Merdeka.com - Kepolisian Resort (Polres) Bengkalis menangkap seorang wanita yang biasa disebut 'Mami' yakni Zumraini (44), wanita yang diduga menculik lalu menjual seorang gadis di bawah umur inisial FAT (17) warga Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, yang dijadikan wanita penghibur di sebuah Cafe di Propinsi Sumatera Utara.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada merdeka.com Rabu (27/8) mengatakan, kasus penjualan anak di bawah umur ini terungkap, ketika Daud ayah korban melaporkan kehilangan anak mereka inisial FAT (17) yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Beberapa jam usai mendapat laporan penculikan dari orang tua korban, polisi berhasil meringkus pelaku, yang belakangan diketahui bertindak sebagai 'mami' penampung gadis di bawah umur, yang dijual dan selanjutnya dipekerjakan di sejumlah Cafe di kawasan Tebing Tinggi propinsi Sumatera Utara.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
"Awalnya Daud, melaporkan kasus ini ke Pos Pengamanan Simpang Bangko, Selasa (26/8), sekitar pukul 10.00 WIB, dia mengaku telah kehilangan anaknya inisial FAT," ujar Guntur.
Mendapat laporan tersebut, kata Guntur, anggota langsung mencari keberadaan korban yang disinyalir telah diculik. Kapospam Sp Bangko Aiptu Yarman bersama tim opsnal, segera melakukan penelusuran dari sejumlah keterangan pihak keluarga.
"Awalnya petugas mendapat informasi bahwa FAT diculik oleh seorang wanita dan dibawa ke sebuah cafe, lalu dipekerjakan sebagai pelayan untuk tamu laki-laki di cafe tersebut,"terang Guntur.
Dari informasi ini, sambung Guntur, tim opsnal segera meluncur ke lokasi, dan ternyata benar, petugas melihat korban dan pelaku dan langsung melakukan penangkapan dan mengamankan seorang wanita di Cafe Arjuna Duri 13.
Setelah ditangkap, petugas melakukan pemeriksaan terhadap Zumraini. Setelah diinterogasi, dia mengaku sering melakukan aksi jual beli anak gadis yang masih di bawah umur yang kemudian dijadikan wanita penghibur.
"Kawasan yang sering dijadikan target penjualan Zumraini, yakni di dua Propinsi, yakni propinsi Sumatera Utara dan propinsi Sumatera Barat," jelas Guntur.
Sementara itu, Kapolres Bengkalis, AKBP Andry Wibowo saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, dugaan kasus Human Traficking tersebut tengah ditelusuri siapa saja yang terlibat di dalamnya. Andry berjanji akan mengungkap tuntas terkait jaringan dari kelompok Zumraini ini.
"Kita masih lakukan pengembangan, sementara itu yang bisa kita berikan, karena pelaku masih kita periksa secara intensif. Kemungkinan dugaanya, masih ada korban lainnya. Karena pelaku mengaku sering melakukan tindakan tersebut," kata Andry.
Saat ini, korban inisial FAT, warga Sp Puncak Desa Boncah Mahang, sudah dikembalikan ke orang tuanya. Sementara pelaku Zumraini, diamankan di Polres Bengkalis untuk menjalani proses pemeriksaan guna pengembangan penyelidikan.
"Saat ini masih satu pelaku, nanti kita kembangkan, sesuai pengakuannya, bisa saja nanti setelah dikembangkan, ada pelaku lainnya yang terlibat dalam kasus ini," pungkas Andry. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang wanita muda berinisial MJS (19) menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Dia dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaNE dicokok Rabu, 14 Agustus 2024. Setelah dilaporkan oleh orang tua korban I usai merasa kecurigaan akan tingkah laku anaknya tersebut.
Baca SelengkapnyaTiga muncikari ditangkap terkait tindak perdangan orang ini.
Baca SelengkapnyaTersangka R memerintahkan korban agar meminta izin kepada orang tua bahwa pergi ke rumah nenek agar aksinya berjalan lancar.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban mengaku diimingi kerja di klinik kecantikan oleh perekrut sebelum dijadikan PSK.
Baca SelengkapnyaTerungkapnya kasus tersebut berawal dari laporan ke polisi pada 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPelaku berkomplot menjual korban kepada lelaki hidung belang dengan tarif berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp700 ribu melalui aplikasi media sosial MiChat.
Baca SelengkapnyaDengan memasarkan dua anak tersebut, dua muncikari itu mendapat keuntungan Rp50 ribu-150 ribu.
Baca SelengkapnyaKorban awalnya ditawari bekerja sebagai pemandu lagu di tempat karaoke di wilayah Bekasi, namun justru dijadikan PSK.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima tersangka kasus prostitusi di Kabupaten Aceh Utara. Mereka yang ditangkap yakni muncikari, penyedia tempat, dan tiga pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaPembongkaran berawal dari adanya laporan Anak Baru Gede (ABG) hilang. Hasilnya, muncikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) ditangkap.
Baca Selengkapnya