Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gadis di Jember Bunuh Diri karena Diteror Pinjol, Polisi Selidiki Unsur Pidana

Gadis di Jember Bunuh Diri karena Diteror Pinjol, Polisi Selidiki Unsur Pidana ER saat dievakuasi pada Jumat (20/8). ©2021 Merdeka.com/Istimewa

Merdeka.com - Polisi sudah memastikan motif ERP (23) nekat bunuh diri karena sudah tidak kuat lagi menghadapi teror penagih utang pinjaman online (pinjol). Ironisnya, meski warga Jember itu telah tiada, penagih utang masih saja menghubungi telepon selularnya.

Berdasarkan penyelidikan polisi, ERP diduga kerap mendapat teror yang tidak manusiawi dari para penagih utang pinjol. Teror biasanya dilakukan dengan ancaman akan mempermalukan korban dengan mengumumkan utangnya ke kontak yang ada di ponselnya.

"Para pelaku pinjol yang diduga ilegal ini memang cerdik ya, dan masyarakat masih banyak yang awam. Saat masyarakat meminjam ke pinjol yang diduga ilegal, maka kontak yang ada di ponsel si peminjam bisa diakses oleh pinjol tersebut," tutur Kapolsek Balung AKP Sunarto saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (22/8).

Orang lain juga bertanya?

ER merupakan pegawai honorer di salah satu rumah sakit milik pemerintah. Perempuan lajang ini hanya tinggal berdua dengan ibunya di rumah mereka Desa Balung Lor, Jember. Sementara adiknya sedang kuliah di Malang.

Ibunya menemukan jenazah ER tergantung di rumahnya pada Jumat (20/8) sore. Polisi yang mendapat laporan kasus bunuh diri langsung melakukan olah TKP.

Selain menemukan surat wasiat, polisi juga memeriksa ponsel milik ER. Di dalam gadget itu terdapat riwayat komunikasi yang cukup intens dengan penagih utang pinjol.

Meski ER sudah bunuh diri karena tidak kuat diteror, para penagih utang pinjol yang diduga ilegal itu masih terus menghubunginya. Penagih pinjol itu belum mengetahui jika korbannya sudah tak bernyawa.

"Saat HP ada di tangan kita, memang masih banyak sekali berdering, telepon terus dari si penagih pinjol itu," tutur Sunarto.

Cara-cara penagihan pinjol itu diduga membuat ER tertekan. Sebab, dia diancam akan dipermalukan, yakni dengan menagih ke nomor kontak yang ada di ponsel miliknya.

"Pinjolnya mengancam akan memberitahukan kepada seluruh kontak yang ada di hp si peminjam, jika tidak segera membayar utangnya. Tetapi ibunya juga tidak tahu kalau korban ada masalah dengan pinjol," tutur Sunarto.

Polisi membuka kemungkinan untuk mengusut teror dari pinjol itu. "Sebenarnya, unsur ancaman itu ada beberapa subnya ya, termasuk seperti ini. Si peminjam akhirnya frustasi dan gelap mata," papar Sunarto.

Meski demikian, polisi masih harus mengkaji lebih dalam soal cara mengatasi teror pinjol yang diduga ilegal ini. "Tapi nanti tetap kita akan tetap bahas tentunya dengan pihak ketiga, seperti ahli hukum, untuk dimintai keterangannya berkaitan dengan hal ini. Karena memang faktanya masyarakat dibuat resah dengan pinjol seperti ini," papar Sunarto.

Kasus ini juga sudah dilaporkan ke Polres Jember. "Kami sudah laporkan ke pimpinan kami, Bapak Kapolres, agar dicari solusinya, supaya masyarakat kita tidak gampang pinjam ke pinjol yang tidak jelas ini," pungkas Sunarto.

Sunarto memaparkan, pihaknya juga tengah mempelajari detil ancaman atau teror para penagih utang pinjol kepada ERP. "Jika ada ancaman kekerasan, akan ditindaklanjuti dengan proses hukum. Ini sebagai warning kepada masyarakat," tegasnya.

Polisi sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti terkait kasus ini, termasuk menyalin isi chat antara ERP dengan penagih utang dari pinjol. Percakapan itu terekam dalam WhatsApp di ponsel korban.

"Selain lewat telepon, komunikasi pinjol dengan korban juga dilakukan lewat chatting Whatsapp. Chat tersebut sudah kita screenshoot untuk dijadikan salah satu petunjuk alat bukti," tutur mantan personel Brimob Polda Jatim ini.

Polisi belum memeriksa ibu ERP. Perempuan itu masih berduka setelah mendapati putrinya bunuh diri. "Kita berempati. Kemarin memang sempat kita tanya, tapi sedikit, karena kondisinya masih sangat berduka," jelas Sunarto.

Sejauh ini ibu ERP mengaku tidak tahu menahu jika putrinya terjerat utang dengan pinjol yang diduga ilegal. "Pengakuan sementara begitu, tapi kemarin kita hanya bertanya sekilas saja, karena kondisi," tutur Sunarto.

Rencananya polisi baru akan memintai keterangan kepada ibu ERP pada pekan depan. "Tetapi anggota saya nanti yang akan ke rumah korban, bukan dipanggil ke kantor polisi. Karena kita sangat memahami kondisi psikologis dari keluarga korban," tutur Sunarto.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Nasabahnya Bunuh Diri, Pinjol AdaKami Sebut Debt Collector yang Menagih Tidak Terdaftar dalam Sistem
Heboh Nasabahnya Bunuh Diri, Pinjol AdaKami Sebut Debt Collector yang Menagih Tidak Terdaftar dalam Sistem

AdaKami menindaklanjuti dengan upaya mendapatkan data pribadi lengkap, terkait korban berinisial K yang bunuh diri.

Baca Selengkapnya
Viral Nasabah Adakami Bunuh Diri karena Diteror Debt Collector, Polisi dan OJK Turun Tangan
Viral Nasabah Adakami Bunuh Diri karena Diteror Debt Collector, Polisi dan OJK Turun Tangan

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pun turun tangan mengecek kebenaran informasi itu.

Baca Selengkapnya
OJK Turun Tangan, Usut Pinjol Adakami Teror Nasabah Berujung Bunuh Diri
OJK Turun Tangan, Usut Pinjol Adakami Teror Nasabah Berujung Bunuh Diri

Dalam pesan itu, nasabah diminta untuk membayar cicilan atas pinjamannya.

Baca Selengkapnya
Hasil Penelusuran Polisi, Terungkap Sosok Korban Pinjol Adakami yang Viral Bunuh Diri
Hasil Penelusuran Polisi, Terungkap Sosok Korban Pinjol Adakami yang Viral Bunuh Diri

Polisi menyarankan keluarga korban untuk melapor ke polisi.

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Bunuh Diri Nasabah Pinjol AdaKami Temui Titik Terang, Begini Hasil Investigasi Polisi
Kasus Dugaan Bunuh Diri Nasabah Pinjol AdaKami Temui Titik Terang, Begini Hasil Investigasi Polisi

Kasus ini pernah ditangani oleh Kepolisian. Polisi menemukan surat terakhir yang ditulis oleh K.

Baca Selengkapnya
AdaKami Angkat Suara Soal Teror Nasabah Berujung Bunuh Diri
AdaKami Angkat Suara Soal Teror Nasabah Berujung Bunuh Diri

AdaKami angkat suara soal viralnya debt collector (DC) yang melakukan peneroran terhadap para nasabahnya.

Baca Selengkapnya
Miris, Warga Indonesia Banyak Terjerat Pinjol karena Asal Klik Link Tanpa Baca Aturan Main
Miris, Warga Indonesia Banyak Terjerat Pinjol karena Asal Klik Link Tanpa Baca Aturan Main

Bahkan, beberapa di antaranya ada dipecat dari perusahaan tempat kerja hingga berakhir bunuh diri.

Baca Selengkapnya
Gara-gara Pinjol, Begini Kronologi Lengkap Perempuan Muda di Pacitan Nekat Curi Kartu ATM hingga Bunuh Anak Tetangga
Gara-gara Pinjol, Begini Kronologi Lengkap Perempuan Muda di Pacitan Nekat Curi Kartu ATM hingga Bunuh Anak Tetangga

Pelaku memasukkan sianida ke dalam kopi yang diminum bocah remaja itu

Baca Selengkapnya
Komisi XI DPR: OJK Harus Tegur Keras Pinjol AdaKami
Komisi XI DPR: OJK Harus Tegur Keras Pinjol AdaKami

Tindakan debt collector (DC) AdaKami diduga menjadi penyebab konsumen melakukan aksi bunuh diri.

Baca Selengkapnya
Wanita yang Dibunuh di Tangerang Dikenal sebagai Rentenir, Pelaku Sakit Hati Ditagih Utang Berbunga Tinggi
Wanita yang Dibunuh di Tangerang Dikenal sebagai Rentenir, Pelaku Sakit Hati Ditagih Utang Berbunga Tinggi

Pelaku sakit hati korban mengeluarkan kata-kata kasar saat menagih utang dengan bunga yang tinggi.

Baca Selengkapnya
Tragis! Ditinggal Suami & Diteror Rentenir, Ibu Muda Bunuh Bayinya Lalu Gantung Diri
Tragis! Ditinggal Suami & Diteror Rentenir, Ibu Muda Bunuh Bayinya Lalu Gantung Diri

Polisi masih belum menyimpulkan penyebab kematian secara pasti sebelum hasil otopsi dan uji labfor dari Inafis keluar.

Baca Selengkapnya
Bunuh Diri Gara-Gara Teror Debt Collector AdaKami, Begini Cara Hitung Bunga Pinjol
Bunuh Diri Gara-Gara Teror Debt Collector AdaKami, Begini Cara Hitung Bunga Pinjol

AFPI telah mengatur batas maksimal biaya pinjaman (termasuk bunga) dari pinjol.

Baca Selengkapnya