Gadis difabel yang jatuh dan tenggelam di sungai Mahakam ditemukan tewas
Merdeka.com - Sukmawati (18), gadis difabel yang terjatuh dan tenggelam di sungai Mahakam, kawasan Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (21/6) lalu, pagi tadi ditemukan tewas. Jenazah diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan.
Jasad korban ditemukan mengambang di sungai Mahakam sekitar pukul 06.30 Wita pagi ini oleh warga bersama tim Basarnas dan unsur SAR gabungan lainnya.
Sesuai ciri-cirinya, jasad mengenakan kaos hijau dan celana pendek berbahan jeans, sehingga dipastikan jasad itu adalah jasad Sukmawati yang dicari tim SAR gabungan dalam 3 hari terakhir ini.
-
Di mana lokasi sumur tempat wanita tua tersebut jatuh? Peristiwa itu terjadi di rumahnya Jalan Raya Hankam, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi.
-
Kapan peristiwa jatuhnya wanita ke sumur terjadi? Insiden tersebut terjadi pada Minggu (29/10) sekira pukul 06.45 WIB.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kenapa kerangka gadis itu dikubur dengan kaki terikat? Komunitas pada masa itu mengikat pergelangan kaki jenazah gadis tersebut kemungkinan berkaitan dengan kepercayaan bahwa jasadnya akan bangkit dari kubur dan membahayakan yang hidup.
"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, berjarak kurang lebih sekitar 300 meter ke arah hilir sungai, dari titik awal diperkirakan jatuh ke sungai," kata Kasi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kaltim-Kaltara Octavianto, Sabtu (23/6).
Menggunakan kantong jenazah, jasad Sukmawati dievakuasi ke dermaga menggunakan rubber boat, untuk dibawa ke RSUD AW Syachranie.
"Dibawa ke rumah sakit untuk keperluan visum, dan kemudian diserahkan ke keluarga," ujar Octavianto.
Sejak awal kejadian, pencarian korban dilakukan dengan berbagai cara. Di samping pencarian tim SAR gabungan dengan melakukan penyelaman, keluarga korban juga menggunakan perahu tradisional. Ibu kandung korban, Nurlia (40), terus mengikuti pencarian putrinya itu.
"Bersama ibunya, korban ini kesehariannya penjual makanan di area pelabuhan," demikian Octavianto.
Diketahui, Kamis (21/6) siang lalu sekitar pukul 14.30 Wita, Sukmawati, gadis difabel dengan kelainan fisik pada kakinya itu terjatuh ke sungai, saat akan membuah sampah ke sungai Mahakam, beberapa saat KM Adhitya berlayar ke Parepare, dari pelabuhan Samarinda.
Sebelumnya, kaki Sukmawati tersandung selang di bibir dermaga, sehingga terjatuh ke sungai dan tenggelam. Peristiwa itu, menyisakan duka mendalam bagi Nurlia, yang melihat sendiri putrinya tercebur ke sungai.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaNKS dilaporkan hilang keluarganya pada Jumat (6/9) malam, usai tidak kembali ke rumah dari berangkat berjualan gorengan keliling.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaAde memastikan pada saat ditemukan, korban masih dalam keadaan utuh.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaMahasiswi asal Kabupaten Sumba Timur ini diduga stres karena telah di drop out.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaDL belum benar-benar meninggal saat dibungkus dalam karung dan dibuang di saluran irigasi Desa Bulupasar.
Baca Selengkapnya39 Anggota Polresta Padang ikut diperiksa Propam Polda Sumbar untuk menyelidiki dugaan penyiksaan hingga korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca Selengkapnya