Gadis manis di Bandung ini, hidupi nenek & ayahnya dengan kasidahan
Merdeka.com - Waktu tepat menunjukkan pukul 13.30 WIB. Dewanti Rustini Putri, gadis asal Kabupaten Bandung itu baru saja pulang sekolah, di SMP MTS Al-Amal, Desa Mekarsari, Kampung Gambung, Kecamatan Pasirjambu.
Sesekali dia terlihat menyeka keringat di wajahnya yang manis. Gadis yang akrab disapa Wanti itu terlihat cukup lelah. Dia langsung bergegas menyimpan gembolan tas yang sudah kusam. Kerudungnya disimpan rapi di kursi yang lapuk.
Wanti, saban harinya harus sekolah dengan berjalan kaki yang jaraknya sekitar 500 meter. Jalan ke sekolah harus melewati liku dan menanjak.
-
Bagaimana Nenek Ngatemi menjaga kesehatannya? Menurut petugas kesehatan pendamping haji daerah kloter 73, nenek Ngatemi saat ini dalam kondisi sehat dan tidak memiliki keluhan penyakit apapun. Meski tampak sehat dan bersemangat, dalam berhaji nenek Ngatemi menggunakan alat bantu berjalan seperti tongkat dan kursi roda yang sudah disiapkan oleh pihak keluarga.
-
Siapa yang mendampingi Nenek Ngatemi? Nenek Ngatemi berangkat haji didampingi oleh putri dan menantunya.
-
Dimana harta benda nenek disimpan? Wagiyanti mengatakan, seluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
-
Bagaimana cara ibu menunjukkan rasa sayang? Kata maaf seorang ibu kepada anakanya sangat penting dalam hubungan ibu dan anak. Kata maaf ini bukan sekadar bentuk penyesalan, tapi juga menggambarkan rasa sayang, hormat, jujur, dan tanggung jawab seorang ibu pada anaknya.
-
Siapa yang membantu Neneng? Neneng dikenalkan dengan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dari PT PNM oleh salah satu temannya. Layanan ini merupakan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku UMKM yang diluncurkan sejak 2015. 'Saya kemudian mencoba pinjam modal ke PNM Mekaar sekitar tahun 2021-2022. Saya dapat pinjaman sekitar Rp6 juta. Modal tersebut saya manfaatkan untuk menjalankan usaha jualan baju, karena pikir saya saat itu makanan sudah banyak pesaingnya.'
-
Apa contoh sikap berbakti ke orang tua? Sebagai anak agar senantiasa lemah lembut ketika berbicara kepada orang tua. Hindari perkataan bernada tinggi, apalagi kata-kata kasar atau dengan cara berteriak-teriak.
"Iya baru pulang sekolah, terus tadi ke rumah teman dulu abis main sebentar," tutur Wanti polos kepada merdeka.com, saat ditemui di kediamannya, Jumat (20/3).
Gadis kelahiran 13 Juli 2001 silam itu langsung menghampiri nenek tercintanya Omih (85). Tubuhnya terbaring lemas di ruang tengah. Omih tidak bisa duduk sempurna lantaran pernah jatuh di halaman rumahnya tiga tahun lalu.
Wanti terlihat sangat menyayangi sang nenek yang memang sudah ikut mengurusnya sejak kecil. Tidak lupa, Wanti juga menanyakan kondisi bapaknya Iwan Riswanto (42) setiba di rumah. Kini Iwan tak bisa berbuat banyak, lantaran kondisi fisik yang kerap sakit saat harus kerja keras.
"Saya belum bisa kerja, karena kalau harus kerja keras, kepala saya suka pusing berat," ungkap Iwan.
Iwan sudah berpisah dengan istrinya sejak empat tahun lalu. Bahtera rumah tangga yang dijalinnya kandas. Iwan memutuskan untuk mengurus Wanti anak keduanya. Sedangkan kakak dan adik Wanti dibawa istrinya.
"Sekarang saya di rumah saja mengurusi Wanti, ibu saya (Omih), saya hanya bisa jaga ibu saya saja sambil mengerjakan pekerjaan rumah, karena kalau kerja saya suka sakit," jelasnya.
Iwan sempat bekerja di percetakan sebelum memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di kaki bukit Gunung Tilu tersebut. Tabungannya yang menyusut membuat dia harus memutar otak untuk bisa menghidupi keluarga kecilnya. Tapi apa daya kondisinya tidak memungkinkan.
Iwan hidup hanya didapat dari belas kasihan kakaknya yang bekerja di Jakarta. "Satu bulan dikirim Rp 500 ribu, kalau ada kadang Rp 1juta. Ya dicukup-cukupi saja," jelasnya.
Namun seberkas sinar itu hadir dari Wanti. Bakat menyanyi kasidah yang dimilikinya membawa berkah untuk keluarga kecilnya. Meski bukan penghasilan tetap, tapi sesekali dia bisa meringankan beban hidup orang tuanya.
Tak jarang bersama grup kasidahnya, Wanti tampil dari masjid ke masjid. "Ya lumayan suka tampil-tampil, kadang suka ada untuk jajan, kalau lebaran ada THR," papar Wanti.
Tidak ada keluh di wajahnya. Dia menjalani hidup dengan penuh semangat. Jika kebanyakan seusianya harus menghabiskan waktu untuk bermain, tapi Wanti sadar, beban di rumahnya juga cukup berat. Waktu harus dia bagi.
"Ya harus mencuci baju, terus bantu nenek kalau misalkan ingin ke air atau makan," kisahnya. Semua itu dimaksudkan agar neneknya bisa tetap sehat dengan segala keterbatasannya. "Yang penting nenek dan bapak sehat dulu."
Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Wanti pun berpamitan kepada merdeka.com untuk latihan kasidahan.
"Biasanya sampai pukul 16.30 saya latihan nyanyi kasidahan," imbuhnya yang bermimpi untuk menjadi penyanyi kasidah.
Usai pulang latihan, barulah Wanti menyempatkan bermain dengan temannya. "Pulangnya suka ikut nonton televisi di rumah temen. Karena di rumah enggak ada kan, cuma ada radio," paparnya.
Sebelum berangkat berlatih Wanti memijat tangan neneknya dan sungkem kepada bapaknya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang gadis asal pelosok Sukabumi, Jawa Barat sempat mencuri perhatian warganet di media sosial.
Baca SelengkapnyaTutut Soeharto diketahui merawat anak pertama Annisa Trihapsari, Danvy Rukmana sejak kecil.
Baca SelengkapnyaBegini cara tak terduga mertua perempuan asal Indonesia yang berasal dari Jepang ke cucunya. Bikin senyum-senyum sendiri.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang masih kecil, dia harus merawat sang adik lantaran ibu telah wafat.
Baca SelengkapnyaKisah siswi SD yang merawat adiknya usai ibunya meninggal begitu menyentuh hati. Dia bahkan sampai membawanya ke sekolah.
Baca SelengkapnyaBetrand Peto Peto makan nasi uduk bersama keluarga tercinta. Sawendah telaten menyiapkan makan Betrand Peto.
Baca SelengkapnyaSeperti anak sendiri, Ganjar bahkan membungkuk demi memdengar jelas perkataan andika, karena suara ramai orang-orang yang berkerumun.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang tak lagi belia, dia terpaksa tinggal sebatang kara. Bahkan, tempat tinggalnya hanya berupa gubuk sederhana berdinding karung goni.
Baca SelengkapnyaKehidupan keluarga Bakrie selalu menarik perhatian netizen, terutama jika kita berbicara tentang Vannya Istarinda, menantu mereka.
Baca SelengkapnyaMomen dokter perempuan saat kunjungi panti ini mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaIa mengungkapkan rasa syukurnya bisa mendapati mertua yang sangat baik dan perhatian dengan dirinya.
Baca SelengkapnyaMomen wanita terharu dibelikan perabotan oleh mertua. Sebut baru bisa dekat setelah 13 tahun.
Baca Selengkapnya