Kontroversi ucapan Panglima TNI soal 5 ribu senjata ilegal
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mendapat informasi soal 5 ribu senjata ilegal dipesan oleh instansi dari luar. Ucapan itu disampaikan Gatot dalam acara 'Silaturahim Panglima TNI dengan Purnawirawan TNI' di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9) lalu.
Pimpinan DPR meminta Panglima TNI Gatot Nurmantyo agar menjelaskan institusi apa yang diisukan memesan 5 ribu pucuk senjata ilegal dari luar.
"Saya juga membaca itu, mendengar itu. Memang ini menjadi pertanyaan besar. Tetapi saya juga tidak tahu yang dimaksud Panglima TNI itu institusi mana. Kalau misalnya ada seperti itu mestinya bisa dibuka supaya tidak boleh ada kejadian lagi," kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Bagaimana Panglima TNI memperkuat hubungan pertahanan? Di bawah kepemimpinan Jenderal TNI Agus Subiyanto, kedua angkatan bersenjata memperluas interaksi profesional dan hubungan antar masyarakat melalui kunjungan tingkat tinggi secara berkala, mengikuti kursus, pertukaran profesional, dan latihan bilateral dan multilateral.
-
Kenapa Ganjar melibatkan mantan Panglima TNI? Selain itu, Ketua Harian Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi juga mengisi posisi sebagai wakil ketua TPN Ganjar.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
Pengadaan alutsista termasuk senjata, lanjut Fadli, memiliki mekanisme dan prosedur. Karena itu tak boleh ada institusi yang tidak berhak memesan senjata dalam jumlah ribuan.
"Itu sangat berbahaya. Kita hanya membolehkan yang punya hak untuk mengadakan senjata dan sebagainya," ujarnya.
Pernyataan Panglima TNI itu juga menurutnya bisa menjadi peringatan. "Jadi saya kira ini warning juga. Mudah-mudahan Panglima TNI bisa menjelaskan institusinya institusi mana. Kalau ada institusi itu bersalah ya tentu harus ditegur," jelasnya.
Ia menambahkan institusi itu juga harus dipelajari apakah murni sebagai institusi atau sekadar mengatasnamakan oknum tertentu. "Apakah ini institusi sebagai institusi atau sekadar oknum-oknum yang mengatasnamakan institusi tersebut. Ini kita harus pelajari," terangnya.
Menko Polhukam Wiranto menepis isu soal ada institusi di luar TNI dan Polri memesan 5 ribu senjata api ilegal. Menurut Wiranto, dalam isu tersebut yang benar adalah Badan Intelijen Negara (BIN) memesan 500 pucuk senjata untuk kepentingan sekolah.
"Ini pun buatan Pindad bukan dari negara orang," kata Wiranto.
Wiranto pun meminta isu tersebut tak perlu dipolitisasi. "Untuk itu maka saya jelaskan agar tidak muncul spekulasi lain," kata dia.
Wiranto juga menegaskan kondisi bangsa saat ini tetap aman dan tak perlu ada yang dikhawatirkan. "Jangan ada spekulasi lain," katanya.
Wiranto mengatakan ada persoalan komunikasi yang tak tuntas antara lembaga terkait. Ia telah memanggil Kepala BIN, menghubungi Panglima TNI, Kapolri dan pimpinan lembaga terkait lainnya mempertanyakan informasi tersebut.
"Ternyata memang ini hanya masalah komunikasi yang tidak tuntas dalam hal pembelian senjata," ujarnya.
Selain itu, Wiranto menegaskan pembelian itu tak perlu izin atau kebijakan dari Presiden. "Prosedur pembelian senjata pada jenis seperti ini secara spesifik tidak perlu kebijakan Presiden secara khusus. Tidak perlu libatkan Presiden," jelasnya.
Dia mengatakan, senjata yang dibeli untuk keperluan sekolah intelijen ini juga bukan standar TNI dan izinnya tidak melalui Mabes TNI melainkan Polri. "Oleh karena itu kalau ada isu bahwa pembelian senjata ini atas persetujuan Presiden dan sebagainya saya kira tidak," tambahnya.
Dia membantah asumsi publik yang mengatakan bahwa isu pembelian senjata dilakukan kelompok tertentu yang dapat mengganggu keamanan nasional. Wiranto juga meminta publik tak memperpanjang polemik tersebut. Selain itu dia meminta agar isu ini tak dipolitisir.
"Tidak ada masalah sebenarnya. Tidak akan dikhawatirkan bahwa ada kekuatan-kekuatan lain yang akan membeli senjata sampai 5 ribu pucuk untuk hal-hal yang akan mengganggu kepentingan nasional. Tidak sama sekali," tegasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sidang berlangsung panas saat kubu pengacara Haris Azhar dan Fatia mencecar Heri Wiranto soal bisnis TNI.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaJohnny berharap ke depan insiden seperti itu tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaLima prajurit TNI terluka akibat bentrok yang terjadi di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Kota Sorong
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca Selengkapnyaiapan TNI menghadapi ancaman. Buntutnya, Megawati turut menyindir institusi Polri. Bahkan, dia mengancam bakal datangi Kapolri jika aparat berani menangkap.
Baca SelengkapnyaJumlah prajurit terlibat judi online itu berdasarkan data PPATK terjadi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan
Baca SelengkapnyaDudung kemudian mempertanyakan Megawati, yang tidak menyinggung ketidaknetralan Badan Intelijen Negara atau BIN.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai langkah penyelesaian dalam penanganan perkara prajurit TNI menyerang Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaMabes Polri buka suara atas kasus pengeroyokan dilakukan puluhan Brimob kepada seorang anggota TNI.
Baca SelengkapnyaPangdam mengatakan kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi di tengah upaya menyelesaikan konflik di Papua.
Baca Selengkapnya