Gafatar Purwakarta sempat anjurkan warga tak perlu salat di musala
Merdeka.com - Organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sempat tumbuh dan berkembang di Purwakarta, Jawa Barat. Kelompok itu memulai gerakannya menjaring masyarakat masuk dalam keanggotaan Gafatar sejak 2013.
Salah satu markas Gafatar Purwakarta berada di Kampung Cikopo, RT 03/RW 01, Desa Karya Mekar, Kecamatan Cibatu, Purwakarta.
"Ngakunya sebagai Ormas Gafatar. Mereka datang ke sini sekitar tahun 2013. Mereka mengontrak alasannya mau bercocok tanam dan menyewa lahan," kata ketua RT setempat, Udin Tarwo, Senin (18/1).
-
Siapa yang dikatakan Ganjar ingin mengganggu suara di Jawa Tengah? 'Karena saya selalu mengingatkan kepada semuanya hati hati karena di Jateng Sragen ini semua tertarik, sema pingin datang, semua pengen ngrikiti, pengen nitili, maka nanti kalau ada cara-cara ngrikiti dan nitili-nya tidak benar, memaksakan intimidasi, seruduk. Itu baru banteng namanya,' jelas dia.
-
Bagaimana Fathul Wahid ingin mewujudkan gerakan desakralisasi? 'Saya tidak bisa memaksakan orang untuk mengikuti saya. Saya mencoba menjadikan ini sebagai gerakan kultural. Kalau ini bersambut makan itu akan sangat baik sehingga jabatan profesor ini lebih dianggap sebagai amanah,'
-
Siapa yang mengajak Ganjar bersholawat? Kenang-kenangan terakhir juga diberikan ulama asal Jateng, Habib Syech. Ia mengajak Ganjar untuk berselawat bersama warga Jateng lainnya.
-
Siapa yang dilarang melakukan ghibah? Siapa saja yang meninggal dunia dalam keadaan bertaubat dari perbuatan ghibah, maka dia adalah orang terakhir masuk surga. Dan siapa saja yang meninggal dalam keadaan terbiasa berbuat ghibah, maka dia adalah orang yang paling awal masuk neraka.
-
Kenapa Fathul Wahid ingin desakralisasi gelar profesor? Fathul mengatakan, peniadaan gelar pada dirinya dimaksudkan untuk merawat semangat kolegialitas sehingga jabatan profesor tidak justru menambah jarak sosial di lingkungan kampus sebagai tempat paling demokratis di muka bumi.
-
Apa tanggapan Ganjar soal ajakan rangkulan Gibran? Merespons ajakan itu, Ganjar Pranowo mengaku secara personal ketika kompetisi selesai semuanya adalah teman. Sementara untuk gugatan terhadap hasil proses pemilu adalah sikap dalam pertandingan.'Kalau siapa melaporkan apa sekaligus biarkan itu berproses sendiri. Kalau soal rangkul-rangkulan kita ini berteman semua. Toh para kandidat ini anak-anak bangsa. Kalau ibarat sebuah pertandingan ada saat mulai, ada saat akhir,' kata Ganjar saat jumpa pers, Kamis (21/3).
Menurut Udin, para pengikut dari kelompok Gafatar mengontrak di lingkungannya kerap melakukan sejumlah kegiatan di bidang sosial. Namun, Udin merasa ada yang mencurigakan dilakukan kelompok itu. Sebab menurut dia, Gafatar sempat melarang warga mengerjakan salat. Mereka juga meminta anak-anak di sekitar daerah itu tidak bersekolah secara formal.
"Mereka mengontrak sejak tahun 2013, dan terakhir kemarin akhir 2015 tiba-tiba menghilang. Semula kami juga curiga lantaran suka mengajak warga dan melarang untuk ke musala. Terus ke warga juga meminta agar anak-anak di sini sekolah di rumahnya saja, dan nanti untuk ijazahnya tinggal daftar ke paket C," ujar Udin.
Udin menambahkan, dia juga melihat kejanggalan lain dari pengikut organisasi itu. Dia mengatakan, para pengikut Gafatar tidak pernah melakukan ibadah, padahal mengaku sebagai muslim.
"Dalam praktik beragama, misalnya begini, orang Islam kalau ketemuan di suatu tempat membacakan salam gitu ya, dia tidak. Terus kalau Jumat-an, kalau dekat masjid kenapa tidak Jumat-an bersama ya? Itu salah satu yang membuat warga makin curiga," sambung Udin.
"Saya sempat diajak, tapi saya enggak mau. Ya katanya, 'mending ikut saya saja, anak bisa belajar di sini," lanjut Udin.
Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia, Purwakarta, Abun Bunyamin, Gafatar telah melakukan perbuatan di luar kelaziman, seperti tidak salat dan puasa. Mereka juga melakukan perekrutan terhadap kalangan masyarakat yang semula telah memiliki pengetahuan agama. Maka dari itu, Abun meminta pemerintah membubarkan Gafatar.
"Bukan hanya dibubarkan, tetapi mereka harus dicegah untuk tidak ada gerakan, karena ini adalah urusannya domain pemerintah kalau sampai menyangkut masalah gerakan," kata Abun.
Abun juga meminta masyarakat lebih waspada dan tidak mudah terpengaruh dengan paham yang dianggap menyimpang. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaPengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.
Baca SelengkapnyaPengajian dihadiri oleh Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah di Masjid Assalam Purimas Kota Surabaya dibubarkan paksa GP Ansor.
Baca SelengkapnyaAdapun kericuhan terjadi sekitar dua kali, pukul 5 sore dan saat memasuki waktu salat Magrib.
Baca SelengkapnyaSaat massa datang , Kapel tersebut sedang tidak menggelar ibadah.
Baca SelengkapnyaJaringan GUSDURian menilai larangan yang seolah dibuat untuk ketertiban umum, justru mengancam hak konstitusional warga negara yang dijamin oleh UUD 1945.
Baca SelengkapnyaUstaz Syafiq Riza Basalamah buka suara terkait penolakan kedatangan dalam pengajian di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar Surabaya.
Baca SelengkapnyaKalau ada yang datang ke acara MLB , baik setuju, tidak setuju atau bahkan membubarkan akan dijak ngopi , diskusi dan ngaji.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang terjadi pada Kamis malam itu, sebelumnya tak pernah terjadi.
Baca SelengkapnyaHaedar menyampaikan, meskipun sudah dibolehkan memakai jilbab bagi anggota Paskibraka, pihaknya menyayangkan keputusan melepas jilbab sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaSejumlah elemen masyarakat Bali menganggap pelaksanaan Muktamar PKB mengganggu keamanan di Bali.
Baca Selengkapnya