Gagak, Myanmar dan mitos burung kematian
Merdeka.com - Burung gagak identik dengan mistis. Sering kali kehadiran burung berwarna hitam itu dikaitkan dengan kematian. Mitos itu sepertinya tidak berlaku di Myanmar.
Seperti dilaporkan wartawan merdeka.com, Didi Syafirdi, saat tiba Yangon, Myanmar, akan sangat mudah menemukan burung tersebut. Hampir di tiap pohon sekumpulan gagak berkumpul, dan bersuara lantang.
Sekumpulan gagak pun muncul tidak di saat-saat tertentu saja. Mereka bisa terlihat terbang rendah saat pagi, siang dan sore hari. Ini jelas berbeda dengan di Indonesia, gagak dianggap burung yang kerap muncul di malam hari.
-
Apa yang sering dikaitkan dengan burung gagak? Dalam mitologi dan kepercayaan populer, burung gagak sering kali dihubungkan dengan berbagai makna, mulai dari keberanian hingga ramalan masa depan.
-
Bagaimana burung gagak mendapatkan makanan? Mereka dapat membuat alat sederhana dari dedaunan, ranting, dan tongkat untuk mengakses serangga yang tersembunyi di tanah atau di pohon.
-
Apa kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh burung gagak? Salah satu fakta paling menakjubkan tentang burung gagak adalah kecerdasannya. Penelitian menunjukkan bahwa gagak memiliki kemampuan kognitif yang luar biasa, setara dengan beberapa spesies primata. Mereka dapat menggunakan alat, memecahkan masalah kompleks, dan bahkan menunjukkan kemampuan untuk merencanakan masa depan.
-
Di mana burung Takahe dilepaskan? Sebanyak delapan belas burung Takahe berhasil dilepaskan ke alam liar di cagar alam Danau Wakatipu, Selandia Baru belum lama ini.
-
Apa yang membuat burung gagak bukan pertanda buruk? Meskipun burung gagak sering digambarkan dalam literatur dan mitos sebagai pertanda nasib yang buruk, namun faktanya tidak ada hubungan antara gagak dan juga keberuntungan. Justru, melihat burung gagak seharusnya bisa menjadi hal yang baik. Seekor burung gagak yang bersuara dengan keras dapat menandakan bahwa ada ancaman mendekat, termasuk ancaman yang akan menyerang manusia.
-
Kapan burung gagak menjarah sarang burung lain? Meskipun adanya penjarahan sarang tersebut, belum ada bukti ilmiah bahwa tindakan tersebut mempengaruhi populasi burung berkicau.
Kehadiran gagak ini justru memberi warna tersendiri. Warga Myanmar menilai gagak sama halnya dengan burung-burung lain yang hidup di alam bebas. Pada sore gagak biasa terbang bergerombol mengisi langit-langit Yangon.
Seorang warga, Moo mengatakan, gagak di Myanmar dikenal dengan sebutan kyi gan. Sedangkan burung disebut ngek. "Di sini kita menyebutnya kyi gan ngek," katanya sambil tersenyum.
Moo yang berprofesi sebagai sopir taksi tidak melihat gagak sebagai burung yang mengerikan. Baginya, sebagai makhluk hidup gagak itu justru harus dilindungi. "Biarkan kyi gan bebas. Kita justru bisa menikmati itu," tuturnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apakah benar burung gagak adalah tanda kematian. Yuk, simak faktanya!
Baca SelengkapnyaBurung gagak memegang peran khusus di cerita mitos ragam budaya di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaHewan-hewan ini dipercaya membawa pertanda kematian.
Baca SelengkapnyaMengapa begitu banyak hewan dikaitkan dengan kematian? Pertanyaan ini mencerminkan kompleksitas interpretasi manusia terhadap kehidupan dan kematian.
Baca SelengkapnyaBurung gagak sering kali dianggap sebagai makhluk yang penuh misteri dan simbolik dalam berbagai budaya.
Baca SelengkapnyaSalah satu fakta paling menakjubkan tentang burung gagak adalah kecerdasannya.
Baca SelengkapnyaBurung kedasih dipercaya sebagai penanda datangnya kematian seseorang.
Baca SelengkapnyaMitos burung hantu telah lama menghiasi budaya dan kepercayaan masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUlar weling adalah salah satu jenis ular berbisa. Selain itu, kehadirannya juga diselimuti dengan berbagai mitos.
Baca SelengkapnyaBurung Gagak Amerika (Corvus brachyrhynchos) adalah jenis gagak besar berwarna hitam mengilap dan dari Amerika Utara.
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca SelengkapnyaSebanyak delapan belas burung Takahe berhasil dilepaskan ke alam liar di cagar alam Danau Wakatipu, Selandia Baru.
Baca Selengkapnya