Gagal berangkat, jemaah umroh minta PT SBL kembalikan uang
Merdeka.com - Ribuan jemaah korban kasus dugaan penipuan yang dilakukan PT Solusi Balad Lumampah (SBL) melapor pada Polda Jawa Barat. Mereka meminta kejelasan pengembalian uang. Kuasa hukum korban, Cece Suryana menyebut kliennya kebingungan mendapatkan kepastian pengembalian uang.
"Saya ada empat klien. Bayarnya sekaligus Rp 23 juta di tanggal 24 November 2017. Dijanjikan berangkat Desember," katanya saat ditemui di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Kamis (1/2).
Kliennya adalah orang pertama melaporkan kasus ini ke Polda Jabar. Alasannya, kliennya gagal berangkat setelah terus diundur. Dia menceritakan kronologinya.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Kenapa SR mengganti uang korban dengan uang palsu? SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu. Selanjutnya SR meminta agar uang itu dilarung ke laut sebagai bentuk ritual buang sial.
Pada 5 Januari 2018, kliennya berangkat ke bandara Soekarno-Hatta. Namun, bukannya berangkat, visa justru tidak keluar. Bahkan kliennya dan jemaah lain diinapkan di hotel sekitar bandara selama tiga hari. Setelah tidak ada kepastian, seluruh jemaah pulang.
"Lalu tanggal 8 Januari klien meminta bantuan. Dan saya laporkan PT SBL ke Polda Jawa Barat," katanya.
Para korban berharap uang yang telah disetor ke PT SBL segera dikembalikan utuh. Karena, mereka sudah berangkat menggunakan travel lain.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Barat Kombes Samudi mengatakan, saat ini kerugian masyarakat belum bisa dikembalikan. Sebab, proses hukum terhadap PT SBL masih berjalan. Dia meminta para korban menunggu proses penyidikan ini hingga akhirnya diserahkan ke pengadilan.
"Nanti ditentukannya oleh pengadilan, kan di sana ada panitera. Apakah (aset PT SBL) dikembalikan ke penyidik atau dilelang," katanya.
Adapun untuk pengembalian paspor, menurutnya sudah bisa diambil di PT SBL. "Paspor diserahkan ke SBL. Tadi malam kita serah terimakan," pungkasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca SelengkapnyaKementerian Agama Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku masih menyelidiki travel yang memberangkatkan jemaah umrah ini.
Baca SelengkapnyaSelama di 2 hari 3 malam menunggu di Malaysia, para jemaah umrah PT Zam-Zam itu harus menginap di hotel kelas murah dengan nasi kotak seadanya.
Baca SelengkapnyaPihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaKe-450 jemaah haji Kloter 5 yang berasal dari Kabupaten Gowa ini diberangkatkan setelah pihak Garuda menyiapkan pesawat yang aman.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaBanyaknya calon haji yang dipulangkan kembali ke Tanah Air karena tidak menggunakan visa haji.
Baca SelengkapnyaWanita tersebut tak hapal hotel dan nomor telepon rekannya, karena semua ada di tas tersebut
Baca SelengkapnyaPenggantian tas rusak tersebut tidak hanya dilakukan di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaIsak tangis iringi kedatangan jemaah haji karena tak menyangka bisa menunaikan ibadah haji
Baca SelengkapnyaSaat itu, jemaah sudah di jalur fastrack Bandara Solo. Namun, karena pesawat mengalami rusak mesin, dan diperkirakan perbaikan lama, jemaah dikembali ke asrama.
Baca Selengkapnya