Gagal Ginjal Anak di DIY: Ada 13 Kasus, 5 Meninggal Dunia
Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengakui temuan 13 kasus gagal ginjal akut di daerahnya. Dari temuan 13 kasus ini, lima orang meninggal dunia. Dua orang dinyatakan sembuh dan enam orang lainnya masih dirawat di RS.
"Usia penderita tujuh bulan hingga 13 tahun. Gejalanya hampir sama, demam, muntah-muntah, diare, mengeluh susah pipis dan pipis keruh," kata Pembajun dalam keterangannya, Selasa (18/10).
Pembajun menuturkan, apabila orangtua menemukan anaknya dalam kondisi tersebut, dirinya meminta untuk segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
-
Apa itu gagal ginjal? Gagal ginjal adalah kondisi serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan, namun dengan kebiasaan baik yang konsisten, risiko terjadinya kondisi ini dapat diminimalisir.
-
Apa penyebab utama gagal ginjal kronis? Penyebab gagal ginjal kronis adalah kondisi yang memengaruhi fungsi ginjal secara bertahap dan tidak dapat pulih.
-
Bagaimana diabetes menyebabkan gagal ginjal kronis? Diabetes, karena kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat merusak penyaring dalam ginjal
-
Siapa yang berisiko tinggi gagal ginjal? Pada keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi, anak memiliki risiko lebih besar untuk mengalami penyakit ginjal.
-
Siapa yang berisiko mengalami gagal ginjal akut? Gagal ginjal akut dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak.
-
Siapa yang bisa membantu mengatasi kondisi kesehatan ginjal? dr. Irman Firmansyah SpPD, FINASIM, SH, MH dari RS EMC Pekayon dapat membantu memberikan tindakan yang diperlukan terkait kondisi kesehatanmu.
"Ginjal ada hubungannya dengan urin. Kalau berkurang biasanya pipis-pipis, terus enggak pipis, terus pipisnya keruh, tapi kemudian batuk, mual dan diare bisa jadi parameter. Segera bawa ke fasyankes," imbau Pembajun.
Pembajun juga meminta ke fasyankes untuk tanggap dengan gejala pasien seperti yang disampaikannya. Apabila menemukan kasus tersebut, Pembajun meminta agar fasyankes segera melakukan uji laboratorium pada urin pasien anak.
"Imbauan ke fasyankes, kalau menemukan pasien dengan gejala tersebut segera lakukan uji laboratorium pada urin pasien. Nanti di lab sudah ada panduannya," pinta Pembajun.
Pembajun menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum menemukan penyebab sakit gagal ginjal akut pada anak ini. Karena dari rekam medis diketahui 13 anak tersebut belum pernah mengalami penyakit ginjal kronik.
"Itu (penyebabnya) sedang diteliti para pakar. Terutama dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), Kemenkes dan pakar lainnya," tutur Pembajun.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ani menyatakan penanganan gagal ginjal pada anak dapat dilakukan dengan dua cara.
Baca SelengkapnyaSemua warga dari berbagai daerah bisa berobat di RSUD dan RSCM yang ada di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnak anak gagal ginjal perlu adanya perawatan khusus yang salah satunya dirujuk ke RSCM.
Baca SelengkapnyaSejumlah anak menjalani cuci darah di RSCM pada unit khusus dialisis anak.
Baca SelengkapnyaTidak ada pasien anak rujukan dari luar provinsi Jateng di RS Kariadi Semarang.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaProsedur pencucian darah menggunakan mesin khusus ini dilakukan pada pasien yang mengalami gagal ginjal.
Baca SelengkapnyaAnak-anak penderita gagal ginjal akut karena cemaran obat sirup beracun sedang berjuang untuk hidup.
Baca SelengkapnyaRSCM merespons banyaknya pasien anak-anak yang cuci darah yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca SelengkapnyaDBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.
Baca SelengkapnyaPasien meninggal dunia di RSUP Prof Ngoerah total 12 orang dan satu pasien meninggal di RSUD Wangaya.
Baca Selengkapnya