Gagal ke tanah suci, calon haji geruduk Yayasan As Sa'adah di Bekasi
Merdeka.com - Sebanyak 47 perwakilan jemaah calon haji dari tiga provinsi mengaku telah menjadi korban penipuan pemberangkatan haji oleh salah satu Yayasan As Sa'adah berlokasi di Kota Bekasi, Jawa Barat. Alhasil, mereka menggeruduk kantor yayasan itu buat meminta pertanggungjawaban.
"Jemaah itu ada yang berasal dari Provinsi Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta," kata pengacara para jemaah, Ikhsan Abdullah di Bekasi, seperti dilansir dari Antara, Rabu (29/4).
Menurut Ikhsan, ke-47 jemaah itu mengaku telah menjadi korban penipuan dari Yayasan As Sa'adah beralamat di Kompleks Trans Angkatan Darat Nomor 35, RT 002/RW 08, Kelurahan Jatiranggon, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.
-
Siapa yang meminta sedekah? 'Nak, minta sedekahnya, Nak,' pinta si pengemis tersebut.
-
Siapa yang bertanggung jawab membayar fidyah? Pada orang-orang yang meninggal sebelum sempat membayar fidyahnya, maka kewajiban tersebut harus diselesaikan oleh keluarga yang ditinggalkan.
-
Apa yang dititipkan ke orang yang naik haji? Bagi umat Islam, mampu beribadah haji menjadi salah satu impian terbesar dalam hidup. Bagi mereka yang telah berhaji, rasanya telah begitu lengkap menunaikan rukun Islam. Namun bagi mereka yang belum mampu berhaji, ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk memanjatkan doa di Tanah Suci. Salah satunya yakni dengan menitip doa ke teman, sahabat, atau keluarga yang hendak naik haji.
-
Apa itu zakat? Dikutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat artinya bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk fakir miskin? Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
-
Kenapa orang titip doa ke orang naik haji? Bagi mereka yang belum mampu berhaji, ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk memanjatkan doa di Tanah Suci. Salah satunya yakni dengan menitip doa ke teman, sahabat, atau keluarga yang hendak naik haji.
"Yayasan itu dikelola satu keluarga. Masing-masing berinisial AS selaku pemilik yayasan, istri pemilik yayasan RH selaku bagian promosi, dan anak pemilik yayasan AA yang bertugas mengelola keuangan jemaah," ujar Ikhsan.
Para pengelola yayasan itu, kata Ikhsan, telah dilaporkan ke Polresta Bekasi Kota dengan nomor laporan LP/702/K/IV/2014/spkt/resta Bks Kota pada 12 April 2014.
"Total kerugian jemaah mencapai Rp 1,5 miliar lebih, dengan rata-rata setoran per jemaah mencapai Rp 35 juta hingga Rp 585 juta," lanjut Ikhsan.
Para jemaah itu mendatangi Yayasan As Sa'adah pada hari ini buat meminta pertanggungjawaban pengelola. Sebab mereka dijanjikan berangkat haji empat tahun lalu, tapi sampai saat ini belum juga terlaksana.
"Padahal pihak pengelola yayasan menjanjikan akan memberangkatkan para jemaah secara cepat. Rata-rata dijanjikan satu tahun setelah penyetoran uang," tambah Ikhsan.
Salah satu jemaah asal Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Supardi (65 tahun), mengaku telah menyetorkan uang hingga Rp 35 juta pada 2011. Tetapi, sampai dengan batas waktu yang dijanjikan, Supardi belum juga diberangkatkan oleh yayasan.
"Saya dijanjikan memperoleh fasilitas haji plus, hotel berbintang, tidak perlu antre, jarak dekat ke Masjidil Haram dan Nabawi, dan fasilitas lainnya. Rekan saya ada 47 orang yang melapor ke pengacara agar kami didampingi untuk mengembalikan ongkos pemberangkatan kami," kata Supardi.
Upaya lain dilakukan Supardi bersama rekan adalah dengan mendatangi Kantor Kementerian Agama guna menemui Direktur Pembinaan Haji dan Umroh Kemenag Muhajirin. "Namun sampai saat ini belum juga ada tindak lanjut," ucap Supardi.
Sayang hingga berita ini dibuat, Yayasan As Sa'adah belum memberikan klarifikasi apapun. Puluhan jemaah hingga kini masih tertahan di luar kantor karena pihak yayasan menggembok gerbang masuk. Jemaah berencana melanjutkan aksinya ke Mapolresta Bekasi Kota buat mendesak penangkapan terhadap para pengelola yayasan. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah calon haji didatangi oknum yang mengaku dari Kemenag Pamekasan. Mereka mengaku bisa memberangkatkan calon haji lebih cepat dari waktu seharusnya.
Baca SelengkapnyaMUI juga meminta Presiden dan DPR melakukan perbaikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Baca SelengkapnyaJemaah haji Aceh secara otomatis bakal mendapat dana wakaf Baitul Asyi ketika tiba di Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaPolres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca SelengkapnyaPansus DPR mengungkapkan kekecewaannya terhadap Kemenag setelah mendapat laporan calon haji khusus yang membayar hingga Rp1,1 miliar.
Baca SelengkapnyaSaat ini total dua jemaah haji dari Embarkasi Makassar meninggal dunia.
Baca Selengkapnya"Kami atas nama pemerintah memohon maaf jika selama memberikan pelayanan selama di Tanah Suci ada kekurangan di sana-sini," kata Menag
Baca SelengkapnyaBanyak orang Indonesia yang terjebak janji manis travel atau pihak tertentu yang menawarkan haji furoda.
Baca SelengkapnyaBanyaknya calon haji yang dipulangkan kembali ke Tanah Air karena tidak menggunakan visa haji.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan biaya haji 2024 tersebut akan membebankan para calon jamaah haji.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaWanita tersebut tak hapal hotel dan nomor telepon rekannya, karena semua ada di tas tersebut
Baca Selengkapnya