Gagal menjambret, pelajar SMP tewas dihakimi massa
Merdeka.com - Muhammad Taufik, (15), pelajar kelas III SMP Nasional, warga Jalan Mappaouddang, Makassar tewas setelah dihakimi massa pasca gagalnya dia melakukan aksi jambret bersama seorang rekannya yang berhasil lolos melarikan diri dari kepungan warga, Kamis, (6/11) sekira pukul 19.00 Wita.
Pelajar ini menghembuskan nafas terakhirnya di RS Bhayangkara akibat luka cukup parah yang dideritanya berupa memar sekujur tubuh, luka robek pada bagian Kepala belakang dan lengan kiri. Barang bukti yang diamankan berupa sebuah parang milik pelaku dan juga satu ponsel merek Nokia milik korban yang dijambret bernama Indah Wahyuni, (16 thn), seorang pelajar SMKN 6, Makassar. Kasus jambret berujung tewasnya pelaku ini, ditangani Polsek Mamajang.
Kapolsek Mamajang, AKP Mihardi yang ditemui, Jumat, (7/11) menjelaskan, peristiwa jambretnya terjadi di perempatan Jln Singa - Jln Badak, Makassar. Pelaku Muhammad Taufik berboncengan seorang temannya berusaha menjambret korban Indah Wahyuni yang juga berboncengan sepeda motor bernama Puput. Ponsel milik Indah Wahyuni dalam posisi dibonceng berhasil dirampas oleh pelaku.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
Selanjutnya pelaku melarikan diri hingga perempatan jl Macam - jl Kancil. Korban dengan sepeda motornya berusaha mengejar pelaku dan akhirnya sepeda motor mereka tabrakan dan sama-sama terjatuh. Satu pelaku, rekan Muhammad Taufik berhasil melarikan diri sementara Muhammad Taufik tertinggal akhirnya dimassa oleh warga.
"Pelaku lalu dibawa ke RS Bhayangkara dan dirawat intensif di ruang ICU namun meninggal dunia sekitar pukul 22.08 Wita," kata AKP Mihardi.
Selanjutnya, meski satu pelaku meninggal dunia, kata Mihardi, kasusnya tetap lanjut, tetap dikembangkan dengan mengejar satu rekan pelaku yang berhasil lolos itu. Dia kini masih buron," kata AKP Mihardi.
Untuk mengejar buron ini, imbuh Mihardi, diantaranya mencari teman-teman main pelaku untuk mengumpulkan keterangan dengan harapan satu pelaku itu bisa segera tertangkap.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pelajar tewas akibat disabet celurit oleh gerombolan pelajar di Jalan Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat (1/12).
Baca SelengkapnyaTawuran terjadi di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas pada Kamis (13/6) malam
Baca SelengkapnyaAntara keluarga pelaku dan korban masih ada hubungan kekerabatan.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaKasus tersebut ditangani Kanit Laka Polresta Padang. Pelaku sedang diperiksa Polresta Padang.
Baca SelengkapnyaPelaku utama hanya satu inisial AS (22) dan saat ini sudah diamankan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kasus tewasnya seorang pelajar SMP di Kota Padang berinisial AM
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaPelaku seakan tidak peduli meski korbannya telah meminta ampun.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab pelajar tersebut nekat mengakhiri hidupnya.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca Selengkapnya