Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gagal panen karena kemarau, warga Gorontalo terpaksa alih profesi

Gagal panen karena kemarau, warga Gorontalo terpaksa alih profesi Sawah Kering. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejumlah warga khususnya yang bermukim di wilayah pegunungan di Kota Gorontalo, terpaksa beralih profesi dari petani menjadi buruh. Penyebabnya lantaran hasil pertanian mereka tidak bisa diandalkan karena lahannya kekurangan air.

Anwar Edi, salah seorang warga yang bermukim di pegunungan Gorontalo, mengatakan, saat ini dia bersama rekan-rekannya memilih melakoni pekerjaan menjadi buruh bangunan. Sebab bila tidak dilakukan, maka mereka tidak mendapat penghasilan.

"Untuk menopang kebutuhan keluarga khususnya untuk rumah tangga, kami terpaksa bekerja menjadi buruh bangunan," kata Anwar, seperti dilansir dari Antara, Selasa (28/7).

Anwar mengatakan, selain menjadi buruh bangunan, ada sejumlah warga tadinya bertani banting setir bekerja menjadi karyawan toko, pengemudi bentor (becak motor). Bahkan kaum ibu banyak yang terpaksa menjadi pembantu rumah tangga.

Sunu Antu, salah seorang warga lainnya mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, dia terpaksa menjadi pengemudi bentor. Dia nekat melakukan hal itu meskipun belum lancar mengemudi dan bahkan tidak mempunyai surat izin mengemudi (SIM).

Sunu mengatakan, saat ini areal perkebunan sudah mulai kering. Tanaman cabai dan tomat tidak bisa diandalkan, sedangkan keluarga harus ditopang sebanyak lima jiwa, sehingga dia harus beralih menjadi pengemudi bentor.

"Kalau saya hanya mengandalkan hasil kebun, maka tentunya tidak akan mencukupi untuk memenuhi keperluan rumah tangga," kata Sunu.

Maryam M, seorang warga lainnya mengatakan, sejak tiga pekan dia sudah bekerja menjadi pembantu rumah tangga. Hal itu dilakukan buat membantu suaminya yang juga beralih pekerjaan dari petani menjadi buruh bangunan.

Maryam menambahkan, biasanya buat menopang kebutuhan rumah tangga, setiap pekan dia menjual hasil berkebun seperti cabai, tomat, bawang, pepaya, pisang, ubi dan kelapa. Namun karena musim kemarau, hasilnya jauh dari memuaskan.

"Sejumlah ibu rumah tangga saat ini bekerja menjadi pembantu pada keluarga yang berkecukupan," kata Maryam. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gaji Dua Digit di Jepang, Pria Ini Rela Jadi Tukang Bangunan di Kampung Halamannya 'Susah Untuk Berkembang'
Gaji Dua Digit di Jepang, Pria Ini Rela Jadi Tukang Bangunan di Kampung Halamannya 'Susah Untuk Berkembang'

Keluh kesah pria eks TKI Jepang yang kini rela bekerja di kampung halaman sebagai tukang bangunan.

Baca Selengkapnya
Pensiunan TNI, Maryoto Memilih Transmigrasi ke Kaltara Menjadi Petani 'Kembali dari Nol'
Pensiunan TNI, Maryoto Memilih Transmigrasi ke Kaltara Menjadi Petani 'Kembali dari Nol'

Seorang pensiunan TNI ikut program transmigrasi ke Kalimantan dan memulai hidupnya dari nol.

Baca Selengkapnya
Elegi Petani Padi Jakarta
Elegi Petani Padi Jakarta

Area persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang

Baca Selengkapnya
Demi Memenuhi Kebutuhan Ekonomi, Pria Ini Rela Bekerja di Bawah Tanah Bikin Pawon
Demi Memenuhi Kebutuhan Ekonomi, Pria Ini Rela Bekerja di Bawah Tanah Bikin Pawon

Sebuah video memperlihatkan beberapa pria yang rela bekerja di bawah tanah membuat pawon demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Baca Selengkapnya
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing

"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.

Baca Selengkapnya
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan

Warga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.

Baca Selengkapnya
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit

Mayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.

Baca Selengkapnya
Kampung di Pelosok Jateng Ini Ternyata Kurang Penduduk Laki-Laki, Ini Fakta di Baliknya
Kampung di Pelosok Jateng Ini Ternyata Kurang Penduduk Laki-Laki, Ini Fakta di Baliknya

Kampung itu sering diterjang banjir dengan ketinggian hingga 1,8-2 meter.

Baca Selengkapnya
Dharma-Kun Soroti PHK di Jakarta Tinggi: Hidup Penuh Kesulitan akan Kita Perjuangkan
Dharma-Kun Soroti PHK di Jakarta Tinggi: Hidup Penuh Kesulitan akan Kita Perjuangkan

Dharma Pongrekun-Kun Wardana menyinggung maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sejumlah perusahaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Berjuang Demi Bertahan Hidup, Ini Kisah Pilu dari Kampung Miskin di Brebes
Berjuang Demi Bertahan Hidup, Ini Kisah Pilu dari Kampung Miskin di Brebes

Sehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya