Gagal Pileg, Caleg di NTT Tutup Pasar dan Akses Jalan Warga
Merdeka.com - Pemilu 2019 sudah usai, namun tampaknya tidak semua bisa menerima hasil perolehan suara. Salah satunya calon anggota legislatif (caleg) DPRD Nagekeo di Desa Nangadhero, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gagal meraih suara terbanyak, salah satu caleg bersama keluarga menutup akses jalan lingkungan di wilayah Desa Marapokot dan Desa Nangadhero dengan bebatuan dan pasir sejak Selasa sore (23/4).
Ada 10 titik tumpukan pasir dan bebatuan yang menutupi akses jalan, yakni sebanyak 4 titik di wilayah RT 01 dan 02, Desa Marapokot, dan 6 titik di RT 08, 09, dan 10 di Desa Nangadhero.
-
Siapa saja caleg petahana yang gagal di Pemilu? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Apa yang dialami caleg gagal di Cirebon? Caleg dan tim sukses yang datang untuk berobat kebanyakan sudah mengeluarkan modal banyak untuk terlibat di pemilu 2024 ini, namun tetap gagal hingga depresi.
-
Siapa yang gagal jadi anggota DPR? Thariq Halilintar mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDIP Daerah Pemilihan Jawa Barat VI. Seperti halnya dengan Anang, jumlah suara yang diperoleh Thariq juga sangat minim. Akibatnya, ia dipastikan tidak berhasil.
-
Kenapa caleg terpilih harus mundur? Hal itu sesuai dengan UU Pilkada bahwa anggota DPR, DPD dan DPRD yang mendaftar sebagai calon kepala daerah harus mengundurkan diri dari jabatannya.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Bagaimana caleg terpilih mengajukan pengunduran diri? 'Syarat atau dokumen yang diperlukan yang dipersyaratkan adalah serahkan dokumen paling lambat 5 hari setelah penetapan paslon. Berupa surat pengajuan diri sebagai anggota DPR DPD dan DPRD terpilih,' jelas dia.
Padahal jalan tersebut menjadi akses utama untuk kegiatan ekonomi, sosial, tempat ibadah, dan pendidikan warga Desa Marapokot dan Desa Nangadhero.
Meski bukan satu-satunya, jalur akses tersebut merupakan yang paling dekat dan paling mudah, sedangkan jalur lainnya sangat jauh dan harus memutar.
Idul Yusuf, warga Desa Marapokot, membenarkan penutupan akses jalan tersebut dampak dari kekecewaan salah satu caleg DPRD Nagekeo dari Dapil 1 yang gagal meraih suara terbanyak.
"Saat mereka kasih turun material, saya ada di tempat. Mereka-mereka yang turun material saya kenal baik. Mereka itu adalah adalah keluarga dari salah satu calon DPRD Nagekeo," ujar Idul kepada Liputan6.com, Sabtu (27/4).
Menurutnya, penutupan akses jalan itu membuat warga sulit melakulan aktivitas dan sangat meresahkan. Idul berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Nagekeo dan aparat keamanan untuk secepatnya menyelesaikan persoalan tersebut.
Hal yang sama disampaikan Ketua RT 08 Desa Nangadhero, Petronela Aso. Dia mengatakan penutupan jalan tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WITA pada Selasa (23/4).
"Kami hanya nonton saja karena massa lebih dari 10 orang. Mereka keluarga dari salah satu calon anggota DPRD Nagekeo dari Dapil 1," ujar Petronela.
Sementara itu, Kepala Desa Nangadhero, Muhamad Roslang, mengaku belum tahu dari mana atau siapa pihak yang menutup jalan itu. "Saat kejadian itu saya lagi di luar. Saya tahu ada laporan dari warga. Dan siapa dan dari mana yang tutup jalan itu, saya belum tahu orangnya," ujar Muhamad Roslang.
Kapolsek Aesesa, AKP Ahmad, yang ditemui di tempat kejadian itu mengatakan pihaknya akan memanggil pelaku yang menutup jalan di dua desa tersebut.
"Besok saya akan panggil orang-orang yang tutup jalan untuk melakukan klarifikasi. Kalau material untuk sumbang kerja jalan tidak apa-apa. Tapi kalau karena kecewa kalah politik, saya akan tindak tegas pelaku yang tutup jalan itu," tegas Ahmad.
Blokir Pasar
Sementara itu, aksi caleg gagal juga terjadi di Desa Sagu, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. Seorang ayah yang juga kepala desa Sagu menutup pasar lantaran anaknya yang merupakan kader Partai Gerindra nomor urut 5 Dapil 4 kalah dalam Pemilihan Legislatif.
"Yang tutup ayahnya Caleg. Di desa ia sebagai tuan tanah," ujar sumber terpercaya Liputa6.com.
Sejak ditutup, warga setempat tidak berani membuka pasar di wilayah Wai Hala. "Pasar ditutup sejak Kamis 18 April 2019 lalu. Dan sampai sekarang belum ada yang berani beraktivitas di pasar itu," katanya.
Sementara Kapolres Flores Timur, AKBP Deny Abraham mengaku papan penutupan pasar itu dipasang kepala desa Sagu. Namun, masalah itu sudah dimediasi oleh Kapolsek dan tokoh masyarakat setempat.
"Untuk pasar milik pemerintah tidak ditutup, yang beliau tutup adalah kios-kios yang ada di tanahnya Kades. Sudah dimediasi sekarang sudah dibuka lagi," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga Kecewa Hasil Pemilu, Caleg di Garut Tutup Jalan yang Biasa Dilintasi Warga
Baca SelengkapnyaWawan berharap ke depannya pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di desanya bisa tercapai.
Baca SelengkapnyaBeberapa Caleg yang diduga tak meraup suara banyak pun mengalami kekecewaan.
Baca SelengkapnyaKerusuhan terjadi di Bima, sejumlah kotak suara dibakar
Baca SelengkapnyaLebar jalan yang amblas mencapai 30 meter dengan kedalaman longsor 50 meter.
Baca SelengkapnyaViral dua ruas jalan besar di kepulauan Riau ditutup untuk lokasi hajatan anak anggota DPRD.
Baca SelengkapnyaSeorang caleg dan beberapa orang lainnya menyalakan petasan di lingkungan masjid hingga membongkar jalan warga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Palasari, Aip Syarifudin menjelaskan duduk perkara wanita mengadang truk sampah pakai Pajero di Bogor.
Baca SelengkapnyaKetinggian gelombang yang diperkirakan mencapai 2 meter merusak bangunan beton yang dibangun tepat di bibir pantai.
Baca SelengkapnyaPedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.
Baca SelengkapnyaAdapun caleg gagal tersebut diketahui bernama Ahmad Rizal berasal dari NasDem.
Baca SelengkapnyaMeski material longsor tidak sampai menutup seluruh badan jalan, namun kondisi itu mengharuskan polisi melakukan sistem buka tutup.
Baca Selengkapnya