Gajah Sumatera Kembali Terjerat Tali Nilon di Bengkalis
Merdeka.com - Kaki gajah sumatera terjerat berhari-hari akhirnya diselamatkan tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau. Tak hanya dibebaskan dari tali jerat buatan manusia itu, gajah liar tersebut juga mendapatkan pengobatan dari tim medis.
Satwa yang diperkirakan berusia 4-5 tahun itu terjerat tali nilon di kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Arara Abadi (Anak usaha Sinarmas Group) kilometer 45, Talang Muandau, Bengkalis, Riau. Kejadiannya pada Minggu (26/1) kemarin.
"Awalnya kami mendapatkan laporan adanya gajah yang terjerat tali nilon di kawasan konsesi PT Arara Abadi. Lalu tim langsung melakukan pemantauan dan penelusuran keberadaan gajah tersebut," ujar Kasubag Kehumasan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Dian Indriati, Selasa (28/1).
-
Hewan apa yang ditemukan? Penelitian ini menyoroti pentingnya pelestarian fosil dan penelitian paleontologi dalam mengungkap misteri masa lalu dan memberikan wawasan baru tentang keragaman hayati di planet kita.
-
Kapan fosil leluhur gajah ditemukan? Para ahli berhasil menemukan fosil tengkorak lengkap berasal dari 7,5 juta tahun yang lalu di tepi Waduk Yamula di Provinsi Kayseri, Turki Tengah.
-
Siapa yang menemukan hewan ini? Pada tahun 2020, ilmuwan menemukan parasit mirip ubur-ubur yang tidak memiliki genom mitokondria, organisme multiseluler pertama yang pernah ditemukan dengan ketiadaan genom tersebut.
-
Kapan gajah purba menghuni Sangiran? Mereka pernah hidup dan berkembang biak di Sangiran antara 1 juta hingga 200 ribu tahun yang lalu.
-
Di mana spesies katak baru ini ditemukan? Daerah ini berada di Provinsi Guizhou dan sekitar 900 mil barat daya Shanghai.
-
Dimana makhluk ini ditemukan? Ikan ini ditemukan di ngarai bawah laut yang dalam di lepas pantai Nova Scotia.
Tim gabungan yang terdiri dari BBKSDA Riau, YTNTN, Forum Konservasi Leuser, PT Arara Abadi dan Volunteer pemerhati Gajah Riau menuju lokasi. Laporan yang diterima pada 21 Januari 2020, gajah tersebut baru dapat ditemukan pada 26 Januari 2020 kemarin.
"Setelah kita jumpai, kita langsung melakukan pembiusan dan langsung melakukan pelepasan jerat serta pengobatan pada luka di kaki gajah itu," jelas Dian.
Gajah berkelamin jantan itu memiliki berat sekitar 600 kilogram. Salah satu kaki gajah mengalami luka robek cukup lebar akibat terjerat.
"Kemudian gajah liar itu kembali dilepaskan setelah mendapat pengobatan yang selesai pada pukul 20.45 WIB," tandasnya.
Berdasarkan catatan merdeka.com, kejadian gajah yang terjerat tali nilon ini bukan pertama kali. Pada Selasa 15 Oktober 2019, seekor anak gajah berusia 1 tahun terjerat tali nilon di Desa Lubuk Umbut, Sungai Mandau, Siak. Area tersebut merupakan kawasan konsesi perusahaan bubur kertas, PT Arara Abadi anak usaha Sinarmas Group.
Kejadian itu terulang kembali sebulan kemudian. Tepatnya pada Senin (18/11/2019). Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau mengungkap adanya perburuan gajah sumatera di areal areal konsesi hutan tanaman industri (HTI) PT Arara Abadi di Kabupaten Bengkalis, Riau. Gajah itu ditemukan sudah jadi bangkai.
"Dari hasil Neukropsi yang dilakukan tim medis kami terhadap bangkai gajah itu, dapat diketahui jenis kelaminnya jantan. Usia 40 tahun," ujar Kepala BBKSDA Riau Suharyono, melalui siaran persnya, Selasa (19/11).
Adapun lokasi bangkai gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) itu berada pada kantong gajah Giam Siak Kecil-Balai Raja yang berdasarkan hasil survey dan monitoring, jumlah populasi gajah liar saat ini diperkirakan 40 ekor.
"Iya benar ada gajah ditemukan mati di kawasan kita," ujar Public Relations PT Arara Abadi, Nurul Huda saat dikonfirmasi merdeka.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (19/11).
Nurul menceritakan, awalnya bangkai gajah itu ditemukan oleh karyawan harvesting (pemanenan) perusahaan bubur kertas itu pada Senin (18/11).
Sesuai prosedur yang dimiliki perusahaan, kata Nurul, karyawan yang bertugas melaporkan kepada pimpinan PT Arara Abadi agar dapat ditindaklanjuti dan dilaporkan kepada pihak BBKSDA Riau untuk penanganan selanjutnya.
"Penyebab dan penanganannya serta autopsinya diserahkan kepada pihak BBKSDA dengan baik dibantu alat berat dari kita, untuk penguburan gajah yang tewas tersebut," ucap Nurul.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gajah Sumatera Mati di Aceh Utara, Gadingnya Hilang
Baca SelengkapnyaPeristiwa gajah sumatera mati tersengat listrik ini bukan yang pertama. Pada Maret 2024, seekor gajah juga tewas disengat listrik.
Baca SelengkapnyaTim BKSDA Aceh sampai saat ini terus berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Bandar Baru terkait kasus kematian gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaMasuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca SelengkapnyaPemburu ini mengaku menyimpan gading gajah di perkebunan kelapa sawit di Desa Padang Sikabu, Kecamatan Woyla, Aceh Barat.
Baca SelengkapnyaAnak gajah sumatera berusia sekitar dua tahun mati di areal konsesi Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Kabupaten Pelalawan Riau
Baca SelengkapnyaTerkait penyebab kematiannya, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaBayi Gajah Sumatera itu lahir secara normal dengan bobot sekitar 80 kilogram itu pada Jumat (24/11) sekitar pukul 07.00 WITA.
Baca SelengkapnyaKorban tak sempat lagi menyelamatkan diri lantaran keburu diserang gajah-gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat bangkai gajah ditemukan, ada kabel listrik dan beberapa batang kayu yang digunakan untuk melilit kabel.
Baca Selengkapnya